Married 26

141K 5.7K 130
                                    

Nathan sedang berada di kelas. Gurunya menyuruh membuat kelompok berisi 2 orang, yaitu putra dan putri. Mereka disuruh mengerjakan kerja kelompok tentang sanitasi lingkungan. Mencari data selengkap mungkin. Ini juga sebagai tugas akhir mereka.

"Saya sama Nathan bu." Ucap seorang perempuan. Nathan menoleh. Dia terkejut karena Vega lah yang berkata demikian.

"Baiklah. Saya catat dulu." Ucap Bu Emi, guru geografi dan sosiologi mereka.

Tak lama, bel pun berbunyi. Karena ini adalah jam terakhir, anak anak langsung membereskan tas dan piket. Nathan mendatangi meja Vega.

"Kenapa lo tiba tiba bilang kalo kita kerja kelompok ke Bu Emi?" Vega hanya menatap Nathan. Dia bangkit berdiri dan menatap wajah Nathan. perempuan itu menyentuh dada bidang Nathan.

"Emangnya salah. Gue cuma mau kerjasama bareng." Ucap Vega sambil meniupkan nafasnya ke tengkuk Nathan. Nathan segera mendorong Vega mundur. Nafas Nathan terasa berat.

"Kita kerjain di rumah gue. Nanti jam 4 sore sampe selesai. Kalo lo gak dateng, gue gak tanggung kalo lo dapet nilai rendah." Ucap Vega. Nathan bimbang. Vega memanglah bukan wanita baik baik. Dia hanya berlagak baik di depan Jonathan, sahabatnya. Dia takut jika bilang hal ini, Jonathan tersulut emosi. Maka dia mendiamkannya sampai Jonathan akan tau sendiri. Suatu hari nanti.

"Nath... kok lo diem." Ucap Vega. "E-eh.. iya... nanti gue dateng. Lo BBM alamat lo ke gue aja nanti." Kata Nathan yang baru tersadar dari lamunannya.

"Ok gue tunggu." Vega mengerling nakal pada Nathan sambil keluar dari kelas. Firasat Nathan tidak enak.

Sore harinya, Nathan naik taksi ke rumah Vega. Mobilnya digunakan ayahnya untuk kerja. Berbekal BBM dari Vega, Nathan menemukan rumah Vega. Dia segera membunyikan bel. Pembantu Vega segera keluar dari rumah.

"Permisi bi, saya teman Vega. Saya ada perlu sama Vega bi. Veganya ada?" Tanya Nathan. Tiba tiba, Vega langsung keluar dari dalam rumah.

"Hai Nath, lo dateng juga. Bi cepet bukain pintunya!" Perintah Vega pada bibi itu. Pembantu Vega segera membukakan pintu untuk Nathan.

"Ayo masuk Nath. Bi, jangan berani masuk ke kamar gue. Gue gak bisa diganggu." Ucap Vega. Vega memegang tangan Nathan dan menariknya masuk ke dalam kamarnya dan menutupnya.

Selang 2 jam, akhirnya perkerjaan itu selesai juga. Nathan segera beranjak untuk pulang karena sedari tadi Vega menggelayut padanya terus.

"Ini minumnya diminum dulu dong. Masa langsung pulang." Ujar Vega manja. Nathan tidak bergeming.

"Setelah lo minum, lo boleh pulang deh." Nathan pun akhirnya meminumnya. Kepalanya terasa pusing, lalu semuanya menjadi gelap.

Entah berapa lama, Nathan terbangun dengan keadaan naked. Vega yang juga begitu ada di atasnya. Lalu terdengar suara pintu terbuka.

"Ja-jadi kalian..." ucap orang itu. Nathan sangat kenal dwngan suaranya, Jonathan. Dia berusaha bangun tapi kepalanya sangat pusing. Shitt!!! Batinnya.

"Lo udah liat semuanya? Bagus deh. Gue muak sama lo yang masih suci. Hubungan kita tuh sampe sekarang cuman ciuman. Ngebosenin tau. Gak asik. Gak bisa seneng seneng." Ucapan Vega tadi membuat Nathan kaget setengah mati. Dia tau salah paham akan terjadi disini.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang