BAB 3

4.6K 183 5
                                    

Pic: Tristan Aleric Dixon

Author's POV

Semenjak hari itu, Tristan semakin dekat dengan Rara.

Ralat.

Semakin gencar mengikuti Dion, yah walaupun alibi untuk mendekati Rara.

Karna dia tahu, ada Dion pasti ada Rara.

Dia bahkan semakin rutin menjenguk kelas Rara, saat istirahat pun mereka bertiga kemana-mana bersama.

Banyak siswi-siswi yang iri pada Rara, tentu saja karena kedekatannya dengan Tristan apalagi ada Dion.

Tapi mereka tak tahu, jika Rara sama sekali tidak dekat dengan Tristan.

Ya itulah manusia, menilai semuanya dengan apa yang mereka lihat dengan mata.

Walaupun tak ada yang berubah dari seorang Rara.

Rara tetap saja pendiam, cuek, dan tatapan matanya yang datar nan dingin.

Namun, entah kenapa hal itu semakin membuat Tristan gencar dan gemas mendekatinya.

Seperti sekarang.

"Ra, lo mau makan apa hm?" Tanya Tristan pada Rara yang sekarang termenung di meja kantin. Entah apa yang ada dalam pikirannya.

"Raraaaa" panggil Tristan sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Rara.

"Eh, ya apa?" Kaget Rara

"Ih, lo kok ngelamun sih? Lo.mau.makan.apa?" Tanya Tristan lagi dengan penekanan di setiap katanya.

"Gue jus alpukat aja" jawabnya datar

"Gak makan nih?" Tanyanya lagi lagi.

"Gak"

"Yakin nih? Ntar lo laper tiba-tiba, capek dong gue bolak-balik"

"Banyak omong lo"

Dion yang menyaksikan mereka hanya tersenyum gemas, ia melihat sedikit, sangat sedikit perubahan dari Rara. Setidaknya Rara mau berbicara pada orang yang baru dikenalnya 1 minggu ini.

'Gue harap Tristan bisa buat Vava kayak dulu lagi' batinnya

Tet..tet..tet..

Bel masuk sudah berbunyi, semua siswa siswi cepat-cepat menghabiskan makanannya dan segera meninggalkan kantin menuju kelas.

Termasuk mereka bertiga.

"Udah yuk Ra, ayo ke kelas" ajak Dion

"Yo" balas Rara

"Yaudah deh, gue juga mau balik ke kelas, bye guys"

Rara dan Dion berjalan menyusuri koridor menuju kelas mereka. Sampai Dion berkata

"Menurut lo Tristan gimana?" Tiba-tiba Dion bertanya seperti itu.

"Gimana apanya?" Dahi Rara menyerngit bingung.

"Ya gimana? Lo ngerasa nyaman kek, seneng kek, atau gimana gitu waktu deket sama Tristan?"

"Emang gue deket sama Tristan? In your dream!! Ya kali gue temenan sama bad boy kayak dia, dia aja yang nyempil-nyempil sama kita" Rara benar-benar sebal saat Tristan mengganggunya.

"Lo gak mau coba buka hati gitu? Buat Tristan" Dion masih saja membahas Tristan.

Rara hanya terdiam, lalu "Lo tahu kan Yon, gue masih belum bisa-" entah, lidahnya terasa kelu untuk mengucapkan perasaannya. Tiba-tiba pula hatinya terasa panas dan sedikit sesak.

Why Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang