Author's POV
Rara termenung menatap pantulan dirinya pada kaca datar dihadapannya. Perkataan Alvin tadi pagi masih melekat dan terngiang-ngiang di pikirannya.
"Maksudnya apa coba? Kalau mau ngerusak hubungan gue sama Tristan, gak akan bisa" sungut Rara.
Tapi sebenarnya perkataan Alvin kemarin ada benarnya juga, Rara sadar bahwa ia sama sekali tidak tahu mengenai masa lalu Tristan, keluarga Tristan, dan masalah-masalah besarnya.
'Buat apa juga gue mikirin masa lalunya, yang penting kan sekarang dan masa depan' pikirnya.
"Lagian Tristan gak pernah punya masalah sama gue" ucapnya masa bodoh dengan perkataan Alvin tadi pagi.
Sejak saat itu, Alvin tidak pernah lagi menghubunginya dan membicarakan persoalan itu dengannya.
Rara's POV
Kusambar kunci mobil pemberian papa kemarin, katanya untuk jaga-jaga jika tidak ada yang mengantarku dan supaya aku bisa pergi kemana-mana tanpa minta antar Papa dan Bang Clement. Mau tak mau aku juga harus menerimanya, lumayan juga sih buat jalan-jalan.
Kujalankan mobilku ke arah tujuanku sekarang, starbucks. Entah kenapa tiba-tiba aku ingin meminum rasa Hazelnut Signature Chocolate, ah aku benar-benar menginginkannya. Aku memarkirkan mobilku pada parkiran dan berjalan masuk ke dalam Starbucks.
"Mbak grande Hazelnut Signature Chocolate satu sama venti Caramel Frappuccino ya. Yang Caramel Frappuchino bawa pulang, em sama kasih tambahan espresso" pesanku pada seorang barista.
"Atas nama siapa kak?" tanya si barista.
"Bracley" jawabku.
"Atas nama Kak Bracley, mohon untuk menunggu" katanya setelah aku membayar minumanku.
Kuarahkan pandanganku diseluruh penjuru tempat ini, beruntung mataku mendapati tempat duduk kosong di samping jendela, segera kulangkahkan kakiku kesana.
Sambil menunggu, aku mengecek iphoneku siapa tahu ada pemberitahuan. Dan yang benar saja, ketika aku membuka aplikasi Line ku ada obrolan grup yang meng-inviteku.
'Dion? Tristan?' ada apa ini, tumben mereka membuat grup chat seperti ini. Karena aku ingin tahu, akhirnya aku join kedalamnya.
"GRANDE HAZELNUT SIGNATURE CHOCOLATE, VENTI FRAPPUCCINO ATAS NAMA KAK BRACLEY" teriak barista tadi. Karena merasa nama belakangku terpanggil, aku segera mengambil minumanku dan kembali ke meja tempatku tadi.
Kembali kubuka iphoneku, lebih tepatnya Line.
Valerinsya joined this group
Tristan : Welcome bebeh
Alexi : Najis woy najis
Alexi: Kita mau ngerencanain liburan Va, udah 2 minggu ini gue gak ada planning kemana-mana
Tristan: Kita bikin planing kemana gitu yok, yang jauh sekalian
Alexi: BALI!
Valerinsya: Jangan bali ah, bosen kesitu mulu
Tristan: Nginep sekalian
Alexi: KE PUNCAK WAE PIYE? Kan bokap gue punya villa tuh dipuncak👍
Tristan: Agree
Valerinsya: Yakali gue cewe sendiri, nginep pula
Tristan: Kan ada aku
Valerinsya: Jadi lo cewe? -.- azz
Tristan: Aku mau jadi apa aja kalo buat kamu
Valerinsya: Jadi anjing peliharaan gue mau?
Tristan: Wkwkwk, asalkan selalu dibelai
Valerinsya: Njirr😂, btw Dion mana?
Alexi: Gimana kalo gue ajak seseorang. Cewe kok, biar lo ada temen Va
Valerinsya: Siapa?
Tristan: Siapa?(2)
Alexi: Ina
Valerinsya: WHAT?
Tristan: Ina atuh saha?
Valerinsya: Lo ga canda Yon?
Alexi: Kagak, beneran. Lagian kan gue udah.....
Tristan: Katjang
Valerinsya: Jangan bilang lo udah pacaran
Alexi: Yap, 100 untuk anda
Valerinsya: WHATTTT
Alexi: Kasih selamat kek
Tristan: Congrats, siapa sih Ina?
Alexi: Pacar gue, anak XI IPS 1
Tristan: Cie selamat bro
Alexi: Awww thanks💋
Valerinsya: congrats
Alexi: Gue undang masuk sini ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me?
Teen FictionKenapa selalu aku yang tersakiti? Kenapa selalu aku yang menderita? Kenapa aku yang harus tersisihkan? Dan kenapa aku bisa mencintaimu? Valerinsya Fradella Bracley - "Seharusnya aku tak pernah mengenalmu". Tristan Alaric Dixon - "Maafkan aku, tapi a...