BAB 21

1.9K 90 7
                                    

Author's POV

Sore ini Rara berencana datang kerumah Dion, ia tidak mau Dion berlama-lama dengan Ina. Ia harus meyakinkan Dion bahwa Ina tidak naik untuknya. Dan Rara punya buktinya.

"Pah, Rara ijin kerumah Dion ya" ijinnya

"Iya Dek, hati-hati ya"

"Sip Pa, dadah" Rara melambaikan tangannya. Segeralah ia menancapkan gasnya menuju rumah Dion.

"Bah siapa juga ini nelfon" sungutnya saat dering telfonnya berbunyi dikeadaan dia menyetir.

Diliriknya layar iphonenya

Tristan calling..

"Ish Tristan gak tau waktu" namun tetap saja digesernya tombol hijau.

"Hallo"

"Kamu lagi dimana?"

"Mau sampai rumah Dion"

"Ngapain? Kamu sekarang setiran?"

"Iya Tris"

"Tapi udah mau sampe kan? Gak apa-apa dong telfonan"

"Ish, iya. Udah nyampe nih. Kenapa telfon?"

"Gak apa-apa, kangen aja sama kamu"

"Bah, udah dulu ya Tris aku mau masuk nih"

"Elah, belum sampe 5 menit telfon. Mau ngapain sih?"

"Mau bilangin Dion soal Ina itu. Udah ya, ntar aku telfon deh. Doain aku aja biar Dion percaya"

"Oh, ya udah sayang. Good luck ya"

"Oke thanks" dimatikannya sambungannya dengan Tristan. Ia melepaskan sabuk pengamannya lalu berjalan mengetuk pintu rumah Dion.

"Iya? Eh nak Rara. Masuk masuk" ibu Dion yang menyambutnya datang.

"Iya tante, Dion nya ada kah?"

"Ada nak, di kamar. Kamu masuk gih dia lagi sama kakaknya"

"Oh gitu, ya udah tante saya ke kamar Dion langsung ya" ucap Rara sopan.

"Oh ya silahkan"

Rara segera berjalan menaiki tangga karena kamar Dion yang terletak di lantai 2.

Tok. Tok. Tok ia mengetuk pintu kamar Dion.

"Ya masuk" bukan suara Dion yang menjawab, melainkan kakaknya lah.

Ceklek.

Rara menongolkan kepalanya terlebih dahulu. Kedua pasang mata pun langsung tertuju olehnya.

"Eh Vava"

"Eh Rara"

Ucap kakak beradik itu bebarengan.

Rara nyengir sambil memasuki kamar Dion, "Halo kak, lama gak ketemu ya" sapanya pada mantan gebetannya dulu.

"Hai Ra, iya lama gak ketemu. Tumben main?"

"Hehe, iya ada urusan sama Dion bentar kak"

"Wah, keknya penting. Ya udah kakak keluar dulu aja gimana?"

"Gak dulu juga gak apa-apa kok. Kita kan bisa ngobrol bertiga"

"KACANG" Dion berujar.

"Mentang-mentang lama gak ketemu aja dunia berasa cuma milik berdua. Dikira gue nyamuk apa? Inget Va inget, lo udah punya. Astaga Va, mau ditaruh mana lagi? Udah deh Kak, jangan suka bikin orang baper, cukup" omel Dion lebay.

Why Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang