Author's POV
"Lagi-lagi kamu telat Tristan?!"
"Sudah keberapa kalinya HAH?!" Marah Miss. Carren guru BP cantik tapi galaknya minta ampun.
"Ya gimana Miss, saya tadi kesiangan. Kemarin saya ngerjain tugas dari Mr. Steven, dan tugasnya itu susahh banget. Jadi kan saya harus ngerjain pelan-pelan biar dapet nilai bagus. Akhirnya selesainya jam 1 malem Miss. Nanti kalo saya dapet nilai jelek gimana hayo Miss?" Bohong Tristan
"Halah kamu ya!! Masih ada aja alasan. Percuma kamu itu, nilai kamu semua sudah pas-pasan. Hhh kapan kamu mau rajin TRISTAN?!"
"Hm, eh iya Miss" ujar Tristan sambil memasukkan iphonenya kembali.
"Kamu ya, di marahi masih aja sempet main hape. Lari keliling lapangan 15 kali! Cepat!!"
"Yah Miss, nanti saya ketinggalan pelajaran dong?"
"20 kali TRISTAN!" Jengkel Miss. Carren
Tristan berlari menuju lapangan. Setelah mengelilingi lapangan 5 kali, ada ide terbesit dalam otaknya.
"TRISTAN!!" teriak Miss. Carren
Tristan membelokkan dirinya menuju arah kelasnya.
Sampainya ia di depan kelasnya, ia mengetuk pintu kelas dengan ngos-ngosan.
"Dari mana saja kamu Tristan?" Tanya Pak Wiryanto
"Habis bantuin Miss. Sarah angkat-angkat Pak," bohong Tristan lagi.
"Tapi kamu sepertinya sangat kelelahan?"
"Iya lah Pak, namanya juga angkat-angkat," jengkel Tristan. 'Kepo banget sih' batinnya.
"Iya sudah, kamu silahkan duduk," suruh Pak Wiryanto.
"Gue gak percaya lo bantu Miss. Sarah," selidik Michael setelah mendapati Tristan duduk di sampingnya.
"Ya gak mungkin lah, ngapain juga. You know me so well"
"Gue denger kabar, lo lagi deket sama si anak XI IPA 2 itu ya, siapa sih gue lupa?"
"Rara," sahut Tristan cepat
"Nahh. Eh, jadi bener dong?" "Lo kapan tobat heh? Anak orang lo pacarin terus lo sakitin, tobat nak tobat," nasehat Michael sambil menepuk pelan bahu Tristan berkali-kali.
Tristan hanya memutar kedua bola matanya.
"Lo harusnya juga nyadar kali Mich"
"Lagian kayaknya gue pengen sungguh-sungguh sama yang ini," ujar Tristan senyum-senyum sendiri.
"Woahhh, akhirnya Tristan tobat," teriak Michael tanpa sadar yang mengundang perhatian seisi kelasnya.
"Ada apa kalian berdua?" Tanya Pak Wiryanto garang mendekati mereka.
"Eh, e..enggak pak, hehehe suer," sanggah Michael.
"Kalian ya, bukannya mengikuti pelajaran saya malah ngobrol sendiri. Mau di luar ya?! Sana keluar!!" Bentak Pak Wiryanto.
Tristan menatap Michael garang. Tatapannya seolah berkata 'gara-gara lo nih'
"Kok saya juga pak? Kan Michael yang teriak," Tristan memelas.
"Cepat keluar!" Sepertinya Pak Wiryanto benar-benar marah pada mereka.
"Iya-iya pak, kita keluar dulu ya. Yok Mich," ujar Tristan malas.
Sekarang, mereka berdua berjalan menuju taman sekolah.
"Ish, gara-gara lo gue gak ikut pelajaran Pak Wiryanto lagi" sebal Tristan
![](https://img.wattpad.com/cover/63322250-288-k694992.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me?
Teen FictionKenapa selalu aku yang tersakiti? Kenapa selalu aku yang menderita? Kenapa aku yang harus tersisihkan? Dan kenapa aku bisa mencintaimu? Valerinsya Fradella Bracley - "Seharusnya aku tak pernah mengenalmu". Tristan Alaric Dixon - "Maafkan aku, tapi a...