Setelah mengatakan itu, dia langsung pergi meninggalkan rumahku. Dia selalu saja menyempatkan diri untuk menggodaku. Dan gombalannya selalu berhasil menerbangkan kupu-kupu di dalam perutku.
"Papihul! Mamida! Yuhuuu! Hamba Tuhan yang cantik jelita nan menggemaskan bin gemulai ini sudah pulang!" teriakku pada papi dan mami.
Mami membalas teriakanku dengan tak kalah kerasnya. "JANGAN TERIAK-TERIAK, WOI! MAMIDA MASIH MEDIPEDI. KAMU MENODAI KEMOLEKAN KUKU MAMI, CURUT!"
"CURUTNYA PAPIHUL ... KAMU DIANTAR PULANG SIAPA? BUKAN PAK SUPIR, YA?" Papiku juga bertanya dengan berteriak dari dalam rumah.
Begitulah papi dan mamiku. Mereka memiliki keunikannya tersendiri. Intinya, keluargaku berbeda dari keluarga lainnya. Maksudku, kami adalah keluarga paling absurd di dunia.
Berikut adalah beberapa tata tertib yang ada di rumahku:
1. Aku memanggil papi dengan sebutan 'papihul = papi gahul' dan mami; 'mamida = mami muda.' Sedangkan mereka memanggilku dengan sebutan 'curut = cewek penurut.'
2. Jika aku berteriak, mamida dan papihul juga membalasku dengan teriakan yang jauh lebih dahsyat.
3. Tidak ada satu halpun yang boleh dirahasiakan satu sama lain. Harus, mesti, wajib terbuka dengan keluarga.
4. Jika aku memiliki pacar, mamida dan papihul wajib mengadakan syukuran.
5. Jika aku putus dengan pacarku, papihul harus membelikan barang branded terbaru, sebagai penghiburku.Aku memutuskan untuk menemui papiku terlebih dahulu. "Papihul, pak supir mana? Masa curut kebanggan papihul tak dijemput-jemput?" Aku berkata sambil menunjukkan puppy eyesku.
"Uuu tayang ... Nanti papihul pecat pak supir, ya."
"Astaga, kenapa papi jadi begini? Korban sinetron alay ind*a ini, mah."
"Curut! Mamida here ... Yang nganter kamu pulang siapa?" tanya mamiku.
"Ehehe, dia. Yang nganter aku itu, loh. Dia mam, em ... Na-namanya Vegi. Temen sebangkunya curut," jawabku putus-putus gerogi.
"Vegi? Vegi itu cogan? Kok mami baru tau? Berarti mamida dan papihul harus ngeluarin uang untuk syukuran lagi, dong?"
Aku menggelengkan kepala pelan. "Boro-boro jadian. Aku sama dia ngga akan pernah jadian."
Papi tiba-tiba bertanya padaku. "Curut. Tadi kamu bilang Vegi, ya? Vegi itu famous, gak?"
"Famous, dong."
Papi mengeluarkan handphonenya, lalu memberikannya padaku. "Nih, add snapchat Vegi, nanti suruh dia add back snapchat papihul, ya. Oh ya, suruh follow IG dan ask.fm papihul juga, dong. Path-nya sekalian, biar sepaket. Jangan lupa untuk invite pin BBM papihul. Lumayan buat nambah kontak."
YAELAH. KAMPRET.
"Eh, barusan ya, temen arisan mami ada yang punya aplikasi super keren. Ada feature sticker funny gitu. Gambarnya gerak-gerak, loh. Ada yang anjing, kayak kamu. Pokoknya ucul. Mamida mau download, tapi ga tau nama applicationnya apaan."
"Emak siapa sih, ini? Kok nyebelin ya, Tuhan? Googling kan bisa, mam. Itu tuh namanya snapchat. Puas?" jawabku tak berminat sedikitpun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jemuran Zone
Teen Fiction[COMPLETED] [33 Chapter + 2 Extra Chapter + Bonus Chapter] Seharusnya, ketika dua hati saling mencintai, mereka pasti akan sama-sama berjuang. Faktanya, sepasang sahabat--berbeda jenis kelamin, salah satu diantaranya atau mungkin keduanya memendam...