"Wah, sepertinya kamu sedang patah hati ya, Vegi? Oke, penampilan kamu bagus dan sangat menjiwai. Kamu bisa kembali ke tempat duduk sekarang. Lovanes Cessira, sekarang giliran kamu."
Lova berusaha menetralkan ekspresinya, agar tidak seorangpun melihatnya terluka. Dia maju ke depan kelas dan langsung bersiap untuk bernyanyi. Dan semuanya kini memerhatikan Lova. Mereka ingin tahu apa yang akan dinyanyikan Lova. Yang pastinya, lagu itu akan dipersembahkan untuk Vegi.
Lova menarik napas dalam sebelum mulai bernyanyi.
I always needed time on my own
I never thought I'd need you there when I cry
And the days feel like years when I'm alone
And the bed where you lie
is made up on your sideWhen you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?Lova memohon maaf melalui pancaran matanya pada Vegi. Tapi, yang dia dapatkan adalah sesuatu yang membuat hatinya terluka sangat dalam. Vegi sama sekali tidak menoleh padanya. Bahkan, untuk melihatnya saja Vegi seperti tidak sudi lagi. Lalu, apa lagi yang harus Lova lakukan?
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
All the words I need to hear to always get me through the day
And make it OK
I miss youLova merindukan Vegi. Seluruh bagian dari hatinya menginginkan Vegi-nya kembali. Dunianya terasa sepi, semenjak dirinya lah yang menjadi alasan mengapa Vegi pergi. Sayangnya, keadaan seperti tidak mengizinkan mereka untuk bersama-sama lagi.
I've never felt this way before
Everything that I do
Reminds me of you
And the clothes you left
they lie on my floor
And they smell just like you
I love the things that you doWhen you walk away
I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
And when you're gone
The words I need to hear to always get me through the day
And make it OK
I miss youBerbagai pujian terdengar setelah Lova menyelesaikan nyanyiannya. Tapi, itu sama sekali tidak membuatnya senang. Vegi masih saja diam di tempatnya, tanpa menoleh pada Lova sedikitpun. Lova merasa takut untuk berbicara, dia takut kalau Vegi malah akan semakin membencinya. Namun, Lova harus mengatakan semuanya.
"Gue minta maaf. Gue salah besar pernah bilang kayak gitu. Gue cuma marah karena lo lebih sering sama dia. Gue marah karena gue pikir, dia berhasil ngerebut lo dari gue. Gue labil, gue cemburu, wajar gak sih? Gue kangen lo, gue kangen gombalan receh lo, gue kangen waktu lo selalu godain gue. Gue kangen lo yang main ke rumah dan sembarangan masuk ke kamar gue. Waktu lo pergi menjauh, dunia gue bener-bener runtuh. Gue ga bisa liat senyum manis lo lagi. Senyuman yang jadi kesukaan gue. Senyum yang biasanya untuk gue, sekarang lo kasi untuk dia. Everything has changed. Lo berubah karena kesalahan gue. Gue yang udah buat jarak diantara kita malah semakin jauh."
Lova terus melanjutkan perkataannya, tak peduli Vegi akan membalas tatapannya ataupun tidak, Lova hanya ingin mengatakan yang sejujurnya.
"Boong waktu gue bilang, gue akan bahagia kalau lo juga bahagia. Tanpa gue. Dan gue sadar, disitu posisi gue tergantikan. Mana janji lo yang bakal selalu ada buat gue? Gue tau kalau gue juga kesannya udah gantiin posisi lo sama dia. Tapi, kenapa rasanya gue ga terima ini semua? Gue kangen banget sama lo. Gue kangen lo gombalin kayak dulu lagi. Mungkin, lo ga akan maafin gue karena rasa kecewa lo ke gue. Bukan cuma lo yang menderita. Gue juga, gue jauh lebih tersiksa dari elo. Gue minta maaf, gue ... bener-bener minta maaf. Ini semua salah gue, maafin gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jemuran Zone
Teen Fiction[COMPLETED] [33 Chapter + 2 Extra Chapter + Bonus Chapter] Seharusnya, ketika dua hati saling mencintai, mereka pasti akan sama-sama berjuang. Faktanya, sepasang sahabat--berbeda jenis kelamin, salah satu diantaranya atau mungkin keduanya memendam...