Libur kenaikan kelas sudah berakhir. Mau tak mau, seluruh pelajar harus bisa move on dari kenangan semasa liburan. Dengan terpaksa, Lova bangun pagi. Dia harus memberikan kesan sebagai siswa baik di hari pertama berstatus sebagai siswi tingkat akhir.
Lova menaiki taksi agar bisa sampai di sekolahnya. Hari masih pagi, sehingga jalanan tidak macet dan Lova bisa sampai dengan mulus dalam waktu kurang dari lima belas menit.
Lova melangkahkan kakinya menuju ruang kelas yang akan dia tempati selama kurang lebih satu tahun ke depan. Oh ya, di SMA ini, sistem rolling class tidak berlaku. Jadi, teman-teman yang sekelas dengan Lova di tahun lalu, juga akan menjadi teman sekelasnya di tahun ini.
Setidaknya Lova, Vegi, Anissa, dan Reno akan berjuang bersama untuk bisa lulus dari SMA. Baru saja Lova tiba di kelas, Anissa sudah langsung menghampiri Lova untuk memberikan info terbaru.
"Lova! Lo denger info, gak? Katanya kita bakal kedatengan murid baru sekaligus dua orang. Pindahan dari Australia pula. Gue excited parah!" Anissa berkata dengan menggebu-gebu. Lova membalasnya dengan mengedikkan bahu tak acuh. Dia sudah bisa menebak siapa murid pindahan itu.
Teng nong neng
"Selamat pagi semua. Saya yakin kalian semua sudah mengenal saya. Saya yang akan menjadi wali kelas kalian selama satu tahun ke depan." Seorang guru masuk ke ruang kelas Lova, yang ternyata adalah Pak Kumis, guru Bahasa Indonesia.
"Kalian semua akan kedatangan dua teman baru sekaligus. Tolong tunjukkan rasa kekeluargaan kalian. Kalian berdua silahkan masuk dan perkenalkan diri masing-masing." Pak Kumis memerintahkan kedua calon murid barunya untuk masuk ke dalam kelas.
Semua siswa memandang ke depan dengan tatapan yang beragam. Terkecuali Vegi dan Lova yang berwajah biasa saja.
"Hai, gue Netha. Dan ini kembaran gue, Natha. Kami baru pindah dari Aussie. Salam kenal," ucap Netha kepada teman-teman sekelasnya. Sedangkan Natha hanya berdiri dengan tampang coolnya. Setelah perkenalan, terdengar siulan-siulan membahana dari beberapa murid laki-laki yang tertarik pada Netha.
"Untuk Netha, kamu bisa duduk bersama dengan Vegi. Dan Natha dengan Lova," putus Pak Kumis.
Lova dan Vegi serempak menoleh ke arah wali kelas barunya itu. "Hah?"
"Kok gitu sih, pak? Bapak tega banget misahin saya dari Lova."
"Tidak ada protes. Netha, Natha, kalian boleh duduk sekarang."
Dengan berat hati, Vegi dan Lova menuruti perintah Pak Kumis. Dalam hati mereka bertanya, mengapa harus bapak itu yang menjadi wali kelasnya? Ingatkan mereka agar memblokir instagram Pak Kumis nanti.
Posisinya sekarang adalah Lova dan Natha duduk di bangku paling depan, Vegi dan Netha berada di posisi kedua, Anissa dan Reno berada di belakang bangku Vegi. Berikutnya dilanjutkan dengan sesi perkenalan dan pendekatan. Pak Kumis memberikan kesempatan untuk anak didiknya lebih mengenal satu sama lain.
Lova memperkenalkan Netha dan Natha kepada Anissa dan Reno. Karena kedua teman barunya itu adalah teman Lova dan Vegi, otomatis mereka juga akan menjadi teman Anissa dan Reno.
***
Kegiatan di sekolah hari ini sudah berakhir. Anissa dan Reno sudah pulang lebih dulu. Tersisa lah Vegi, Lova, dan si kembar di kelas. Netha ingin pergi jalan-jalan sekaligus makan siang. Seharusnya Netha pulang bersama dengan Natha, tapi Natha tidak mau menemani saudari kembarnya itu pergi jalan-jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jemuran Zone
Teen Fiction[COMPLETED] [33 Chapter + 2 Extra Chapter + Bonus Chapter] Seharusnya, ketika dua hati saling mencintai, mereka pasti akan sama-sama berjuang. Faktanya, sepasang sahabat--berbeda jenis kelamin, salah satu diantaranya atau mungkin keduanya memendam...