"Boleh." Lova yang mewakili Vegi untuk menjawab pertanyaan perempuan asing itu.
Perempuan itu hanya tersenyum sambil mengucapkan kata terima kasih. Posisi mereka sekarang adalah Lova dan Vegi duduk berhadapan, sedangkan perempuan asing itu duduk di sebelah Lova dan berhadapan dengan seseorang yang datang bersamanya.
Suasana awal terasa sedikit canggung, hingga salah satu dari mereka angkat bicara. "Oh ya, kita belum kenalan. Kenalin, nama gue Netha. Salam kenal, ya." Perempuan berparas cantik itu mengulurkan tangannya pada Lova, lalu beralih ke Vegi.
"Gue Natha, saudara kembar Netha." Kali ini giliran laki-laki di depan Netha yang mengenalkan dirinya.
"Sebenernya, kami baru aja pindah dari Aussie. Dulu, kami sempet tinggal di Indonesia selama kurang lebih sepuluh tahun, sebelum akhirnya pindah ke Aussie. Makanya, bahasa Indonesia kami lancar. Ribet sih harus pindah, padahal tinggal satu tahun lagi tamat SMA." Netha berbagi cerita tentang kepindahannya kepada Lova dan Vegi, meskipun tidak ada yang bertanya soal hal itu.
Vegi dan Lova kompak berkata 'oh' diiringi dengan anggukkkan kepala. "Iya, sih. Dan awalnya gue sempet ngira kalian pacaran, loh. Abisnya muka kalian ga mirip." Lova berkata dengan sejujurnya.
"Iya, banyak yang bilang gitu. Btw kalian ..., pacaran?" Netha menatap Vegi dan Lova secara bergantian.
Lova mengedikkan bahunya malas, membuat Vegi terkekeh kecil. "Kenapa bahu lo? Ngode minta dipijetin?"
Lova menatap datar pada Vegi. "Ogah gue sama lo, mending sama Natha. Udah ganteng, cool, kalem, kayaknya tipe cowok setia pula. Ya gak, Nat?" Lova memamerkan senyum giginya kepada Natha. Natha hanya menanggapi candaan Lova dengan senyum tipis di bibirnya.
"Kan yang berjuang itu gue, yang sayang banget sama lo juga gue. Kok milihnya Natha?" Vegi berbicara tidak terima.
"Bodo," jawab Lova singkat.
"Kalau gitu gue pindah haluan sama Netha aja, deh. Udah cantik, anggun, lembut, keliatannya juga pengertian. Lo mau kan sama gue, Net?" Vegi tersenyum sangat manis dan menaik-naikkan alisnya pada Netha sekaligus berniat membuat cemburu Lova.
"Apaan sih lo? Senyum lo ga ada manis-manisnya, jadi ga perlu lebar-lebar gitu. Eneg gue liatnya. Lo manusia apa buaya, sih? Semua aja digodain sekalian."
Lova tidak sadar dengan apa yang dia katakan. Itu spontan keluar dari bibirnya. Ada setitik rasa tidak terima di hatinya, ketika Vegi lebih memilih Netha. Meskipun Lova tahu, Vegi hanya bercanda.
Perdebatan masih terus berlanjut, dengan sesekali Vegi menggoda Lova. Mereka bertiga--Vegi, Lova, dan Netha-- asik mengobrol dan saling mengeluarkan lelucon. Mereka juga bertukar id line. Sedangkan Natha lebih memilih untuk diam dan hanya mendengarkan tanpa berniat bergabung ke dalam obrolan.
"Gue seneng bisa kenal sama kalian. Kalian orangnya asik, ga jaim, terus humoris. Kapan-kapan kita main lagi, ya." Netha tersenyum bahagia yang menampakkan kedua lesung pipinya, sehingga menambah kecantikan di wajahnya. Bahkan, Vegi dan Lova baru menyadari kalau Netha mempunyai lesung pipi.
"Siap!" balas Vegi dan Lova bersamaan.
Natha yang sedari tadi hanya diam, kini mulai berbicara. "Kalian cuma temenan, kan?"
Lova menjawabnya dengan menganggukkan kepala. "Iya, gue aja single, gimana ceritanya bisa jadian sama Vegi coba? Kenapa emangnya?"
"Baguslah." Natha berbicara dengan ekspresi wajahnya yang masih datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jemuran Zone
Genç Kurgu[COMPLETED] [33 Chapter + 2 Extra Chapter + Bonus Chapter] Seharusnya, ketika dua hati saling mencintai, mereka pasti akan sama-sama berjuang. Faktanya, sepasang sahabat--berbeda jenis kelamin, salah satu diantaranya atau mungkin keduanya memendam...