26. Bahagia adalah Dia

4.9K 404 41
                                    

11 Juni 2016

Lova's POV

Setelah melewati hari-hari tersuram dalam sejarah kehidupan para pelajar, aku akhirnya bisa menghembuskan napas dengan lega. Ulangan akhir semester berhasil kulalui dengan lancar, meskipun tak jarang mengalami kesulitan dalam menjawab beberapa soal.

Yup, itu artinya sekarang adalah hari libur pertama dan hari dimana statusku sebagai anak kelas 11 sudah berakhir cukup sampai di sini. Saat ini, hasil UAS akan dibagikan dalam bentuk raport. Di SMA-ku, raport diambil oleh orang tua dari siswa itu sendiri. Sedangkan para siswa diliburkan.

Baru pukul 2 siang, tapi kebosanan ini seperti membunuhku secara perlahan. Yang bisa kulalukan hanya makan, berbaring, dan begitu seterusnya. Nasib jomblo ya ... gini. Papihul dan mamida? Setelah mengambil raportku, mereka berdua langsung pergi entah ke mana dan tidak mengajakku dengan alasan; mami papi mau berduaan, anak kecil ga boleh ikut.

Jadilah aku berinisiatif menghubungi Anissa untuk mengajaknya shopping ke mall. Siapa tau aja dia bisa.

LovaC.: Niss

Anissa: Ap

LovaC.: Jalan, yuk. Ke mall, gue bosen.

Anissa: Gbs, sbk

LovaC.: Sok sibuk lo, nyet.

Pesan terakhirku tidak dibalas oleh Anissa. Dasar teman durhaka. Udah balesnya singkat, sok sibuk pula. Tapi, tak apa. Masih ada Reno yang bisa kumintai tolong untuk menemaniku. Semoga saja kali ini dia bisa.

LovaC.: Reno ganteng

Fareno: Bau-baunya lo kayak lagi ada maunya.

LovaC.: Hehe, tau aja. Temenin gue ke mall, yuk. Gabut nih, gue.

Fareno: Tumben ngajak gue, biasanya juga sama Vegi. Vegi ke mana emang?

LovaC.: Mati digerayangin tante-tante cabe

Reno hanya membaca pesan terakhirku. Ah, Anissa dan Reno sama-sama menyebalkan. Sebenarnya, aku masih punya satu harapan lagi. Siapa lagi kalau bukan Vegi? Daripada aku mati saking gabutnya, lebih baik minta temenin jalan-jalan sama Vegi.

LovaC.: Veg

Doi-nya Lova: Iya?

LovaC.: Vegi

Doi-nya Lova: Iya, kenapa sayang?

LovaC.: Sibuk? Temenin gue jalan-jalan, dong. Bosen

Doi-nya Lova: Siap tuan puteri, gue otw rumah lo sekarang

Aku tersenyum membaca balasan pesan dari Vegi. Vegi itu memang selalu bisa diandalkan. Cuma dia yang selalu ada disaat aku kesepian. Entahlah, aku juga selalu ingin berada di sisinya. Terkadang aku memikirkan semua tentang dia. Mungkin aku menyayanginya. Tapi, tentang perasaannya padaku ... aku tidak tau. Jadi, aku tidak mau berharap terlalu tinggi. Aku takut jatuh, lalu patah hati.

Jemuran Zone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang