✨kalo gw bikin ff Zayn Malik mau gak?? #answermeplease
*Rosella Bieber*
Lebih dari dua bulan aku terus bersedih atas kematian Little Bieber. Setiap malam aku menangis dan tak mau makan. Setiap kali ada hal kecil yang mengingatkanku tentang bayi pasti aku akan menangis.
Anak yang selama ini aku harapkan dan aku kandung harus mati begitu saja. Padahal aku dan Justin sangat menginginkannya, kita berdua tak sabar untuk melihat little Bieber lahir.
Tapi apa akhirnya? Aku keguguran!
Ini semua karena kesalahanku, aku begitu bodoh. Sebagai seorang yang hamil seharusnya aku bisa menjaga diriku dan hal inilah yang membuatku selalu menyalahkan diriku setiap malam. Sampai-sampai Justin takut aku akan melakukan selfharm lagi.
Tetapi Justin selalu disini, dia selalu bersamaku, selalu mencoba membuatku bahagia dan tersenyum setiap hari. Bunga mawar, cokelat bahkan boneka ia belikan untukku. Dia begitu manis dan aku merasa kita seperti remaja kembali.
"Love you" ujarku menempelkan bibir basahku dibibirnya.
"Love you more"
Malam ini adalah malam anniversary pertamaku dan Justin. Setelah candle light dinner disebuah restaurant Italia, kini saatnya kita berdua pulang kerumah.
"Damn, Just" desisku saat kita baru saja memasuki kamar kita berdua.
Lampu dimatikan dan diganti dengan cahaya dari lilin-lilin kecil disekitar tempat tidur. Kelopak bunga mawar pun bertebaran diseluruh ruangan. Aroma mawar kesukaanku menyeruak dengan wanginya.
"This is our special night right?" Justin langsung menggendongku keatas tempat tidur, membuatku sedikit terkejut.
"What?"
"Come on Rose, kau tahu bagaimana malam ini akan berakhir"
Justin memutar kedua bola matanya membuatku terkekeh pelan melihatnya. Tanpa menunggu lagi, aku langsung mencium bibirnya dengan lembut.
"Tonight, I'll give you something you never felt before" desisnya dileherku, meninggalkan beberapa kissmark disana.
"Mmmphhh"
Aku segera membuka kemeja putihnya dan melemparkannya kesembarang tempat. Mengagumi betapa sexy tubuh suamiku itu, setiap tattoo ditubuhnya membuatnya semakin hot saja.
Tetapi ada satu tattoo favoritku, yaitu tattoo bertuliskan "Rose" dileher Justin. Ia sengaja membuatnya beberapa hari setelah kita menikah.
"Rghhhaaahh"
Aku dorong tubuh Justin sehingga aku yang berada diatas sekarang, tanpa memecah ciuman kita Justin melepaskan dressku dan membuka bra hitamku. Melemparkannya kesembarang tempat tak peduli.
He held my back ketika tubuh kita terus memanggut dan bergesekkan, membuat tubuh dan pantatku menekan Jerry dibawah.
"Damn! If you're keep doing this I'll be cum" pekik Justin yang disusul dengan sebuah tawa kecil kita berdua.
Justin yang tak tahan langsung membalikkan posisi kita lagi, aku dibawah dan Justin diatas.
"You look so beautiful" ujarnya yang berhasil membuatku semakin tersipu.
Mataku pun tak berkedip saat melihat Justin membuka celananya dan melihat Jerry sudah sprang up disana.
"Kau menunggu ini?" Tanyanya saat aku ketahuan melihatinya. Aku pun hanya menggigit bibir bawahku dan mengangguk pelan.
He slid condom to Jerry and open my legs to guide him into my entrance.
"argh!"
Justin memasukkan jerry dan membiarkanku untuk mengatur ukurannya dulu. Setelah aku mengangguk Justin mulai memaju dan memundurkan tubuhnya ketubuhku.
"Fuck arghhh"
Kita berdua mengumpat dan mendesahkan nama satu sama lain, kepala dan punggungku tertarik kebelakang dengan sempurna. Membuat Justin tak tinggal diam untuk menciumi dadaku.
He suck, lick and bite my hardened nipple. His hand trailed to my hip and my breast so quickly, his kneading my breast like dough.
"Just fuck argghhh" desahku menekan kepalanya didadaku, tak mau dia berhenti menikmati tubuhku.
Pinggul Justin dengan cepat bergerak kedepan dan kebelakang, semakin dalam dan dalam.
"Shit Rose arrghhh"
"Aahhhh"
"Rgghhhahhh"
Nafasku dan Justin semakin memburu, tubuh kita begitu panas dan berkeringat. Aroma mawar sudah tergantikan dengan aroma sx kita berdua.
"Almost there rghhh" desahku lagi, I dig my nails into his back. Leave some stretch marks that he'll love it.
"Me too rghhhh"
Finally, we reach our climax together and cum together. Tubuh kita berdua pun menjadi lemas, saat aku masih mencari nafas yang dapat aku hirup Justin sudah mencium bibirku penuh dengan nafsu.
"Kau menyukainya kan?"
"Sangat" balasku membuat senyuman miring teruntai diwajahnya.
Aku mendekatkan tubuhku ketubuhnya, mencium tattoo salib yang berada ditengah dada bidangnya.
"Love you my wife"
"Love you my hubby"
"Please don't sleep, cause we already know that it's not the last round of the night"
✨AJEGILE BENER TUH ROSE N JUSTIN
PUAS LO JOSE SHIPPER ENAENA MULU? LOL
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive (The Wattys 2016)
Fanfiction[COMPLETED]↪book 3 of GANGSTA TRILOGY {Go check PURPOSE for sequel} Justin Bieber ✖ Jason McCann Rose terjebak dalam kehidupan gangster yang keras dan penuh ancaman bersama suaminya itu untuk seumur hidup. ❗strong words and mature content #82 in ga...