*Rosella Bieber*
Kueratkan genggamanku ditangan kanan Justin, cincin pernikahan kita terlihat sangat indah ditangannya. Lalu kulirik cincin pernikahanku, semua ini kita dapatkan melalui proses yang panjang dan sulit. Sempat berpisah tetapi takdir terus menyatukan kita berdua.
"Kau tunggu disini ya" pintanya yang aku jawab dengan sebuah anggukan.
Siang ini aku dan Justin pergi ke kantor pos untuk mengirimkan surat pada Mom Pattie dan keluarga di Kanada, karena selama satu tahun lebih keluarga Bieber tak dapat dihubungi. Siang dan malam Justin menelfon, tetapi hasilnya nihil tanpa jawaban. Membuat kita berdua menjadi khawatir.
"Carmela?" Tawarnya setelah selesai mengurus surat dan lagi-lagi aku hanya mengangguk menjawabnya.
Kita hanya perlu berjalan untuk mencapai kedai ice cream terkenal di daerah Pasadena itu, tetapi tiba-tiba seorang wanita berambut pirang menghentikan langkahku dan Justin.
"Justin??" Kejutnya menatap wajah Justin dengan penuh tanda tanya.
Tak jauh dengan wanita itu Justin juga memasang ekspresi yang sama. Mereka tertawa kemudian berpelukan erat.
"Hailey!" Seru Justin "Kenalkan, ini Hailey dan ini Rose"
Aku pun menjabat tangannya dengan senyuman lebar, sedangkan wanita bernama Hailey itu hanya tersenyum kecut padaku. Seolah aku tak penting baginya.
"Kalian teman?" Tanyaku memecah senyuman mereka berdua.
"Hum bisa dibilang... I'm his ex girlfriend" terang Hailey dengan bangga, membuat tenggorokanku tersekat seketika.
"Dan kau dengan Justin?"
"Rose adalah istriku, Hail" terang Justin yang membuat Hailey terkejut.
Aku pun hanya menatapinya dengan canggung, bisakah kita pergi sekarang saja? Tapi sayangnya, Justin berkata lain. Sialan.
"Kalian mau kemana?" Tanya Hailey lembut.
"hm Carmela"
"Bisakah aku ikut dengan kalian?"
Justin memandangku sebentar lalu memberikan sebuah anggukan untuknya.
"Sure, it's gonna be fun"
Setelah sampai di kedai ice cream, aku, Justin dan Hailey pun duduk disatu meja. Rasanya awkward sekali.
"Aku Chocolate" pesan Hailey.
"Aku Strawberry sorbet" pesanku.
"Dan kau pasti Cotton Candy, aku tahu kesukaanmu, Just" imbuh Hailey saat Justin akan memesan.
"Thanks, Hail" balas Justin.
Perasaan cemburu mulai menumpuk didalam hatiku, ingin sekali aku mengusirnya sekarang. Dia benar-benar mengganggu waktu berdua ku dengan Justin.
Setelah mendapat ice cream kita pun segera menikmatinya, tetapi mataku tak bisa lepas dari Hailey yang terus tersenyum genit pada suamiku itu.
"Kau ingat, dulu kita sering pergi ke kedai ice cream di daerah pantai St. Monica, rumahmu dulu Just"
"Iya, setiap akhir minggu kita pergi kesana"
Untuk beberapa menit mereka terus membahas masa lalu mereka didepanku, kenapa Justin tak peka sekali dengan perasaanku saat ini?
"Permisi, aku ke toilet sebentar" ujarku.
"Rose?"
Langsung kubuang ice cream strawberry sorbet ku ke tempat sampah. Moodku benar-benar hilang karena Hailey.
"Hi Rose" sapa Hailey yang tiba-tiba saja menyusulku ke toilet.
Aku hanya diam dan meneruskan mencuci tanganku di wastafle.
"Justin merubah warna rambutnya?" Tanyanya.
"Ya"
"Oh... Kau tahu kenapa dia ingin warna pirang atau blonde itu?"
Aku meliriknya tajam. Menerka apa tujuannya dibalik semua pertanyaannya itu.
"Karena Justin menginginkannya" jawabku tak tertarik.
"Benarkah? Aku pikir dia menyukai gadis berambut blonde sepertiku, maka dari itu dia mengganti warna rambutnya menjadi pirang" jelasnya sambil memutar-mutar rambut blonde miliknya, dia sengaja memamerkannya padaku.
"Tapi kenapa dia memiliki gadis berambut warna gelap seperti mu? Bahkan semua orang tahu jika blonde itu warna yang sexy"
Aku mengatur nafasku yang semakin menggebu, ingin sekali aku berteriak padanya sekarang bahkan menjambak rambut BLONDE nya itu.
"Tapi tunggu sebentar, apa kau benar istri Justin? Kau bahkan tak masuk dalam kriterianya. Rambut blonde? Tidak. Tubuh sexy? Tidak" imbuhnya lagi sambil melihati seluruh tubuhku.
"Kau lihat ini? Cincin pernikahanku dengan Justin! Tentang tubuhku? Ini karena aku baru saja hamil! Better fuck off from me bitch!" Teriakku kesal lalu menarik tasku dan melenggang pergi.
"Rose?!" Teriak Justin saat aku langsung pergi keluar dari kedai ice cream.
"Rose wait!" Teriaknya memaggilku, tetapi aku terlalu marah padanya dan terlebih pada Hailey.
Kupercepat jalanku menuju mobil, aku masuk dan Justin berdiri diambang pintu mobil menanti penjelasan dariku.
"Hei ada apa, sayang?"
Aku tetap tak mau menjawabnya.
"Come on babe, tell me. Apa kita akan meninggalkan Hailey disana sendirian?"
"Fuck, Just" umpatku sambil menatap Justin dengan tak percaya. Bagaimana bisa dia mementingkan mantan pacarnya itu dari pada istrinya?
Hailey telah menghinaku dan Justin masih saja memikirkannya? What the perfect life.
Perlahan air mata menuruni wajahku, aku meringkuk diatas kursi mobil dan menangis disana.
"Rose? please don't cry, tell me what happenned to you?"
"Urgh fine" aku menarik nafasku dalam-dalam terlebih dahulu "Apa kau merubah warna rambutmu pirang karena kau menyukai gadis berambut pirang huh?"
"What the fuck, who said?"
"Hailey!"
"For goodness sake, Rose"
✨konflik mulai menyerang
Comment for next...
PS.
gw mau off sampek Justin jd pacar gw, ekek
UN nih babes... UN... UN... 👻👻👻
Miss me? lol
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive (The Wattys 2016)
Hayran Kurgu[COMPLETED]↪book 3 of GANGSTA TRILOGY {Go check PURPOSE for sequel} Justin Bieber ✖ Jason McCann Rose terjebak dalam kehidupan gangster yang keras dan penuh ancaman bersama suaminya itu untuk seumur hidup. ❗strong words and mature content #82 in ga...