Jason or Justin?

2.3K 254 36
                                    

*Rosella Bieber*

Semenjak kejadian brutal di supermarket Target itu, aku selalu merasa ketakutan. Apalagi berita di televisi, koran, internet menjelaskan jika pembunuh bertopeng badut itu telah membunuh semua orang disana dengan sadis. Untung saja aku dan Justin selamat, jika tidak... Aku bahkan tak mau membayangkannya.

"Come on Justin, come home please" desisku sambil merapatkan kedua tanganku ditubuhku, membuat kehangatanku sendiri.

Sekarang hujan mulai turun, menambah kedinginan dan kesunyian dirumahku. Suara televisi yang sengaja aku nyalakan sama sekali tak membuatku merasa lebih baik.

*DAR!*

Suara petir yang menyambar membuat tubuhku terlonjak kecil karena ketakutan. Aku sendirian di rumah karena Justin sedang pergi bersama gengnya menjalani pekerjaan gelapnya.

Fakta jika Justin menyuruhku untuk selalu mengunci rumah akhir-akhir ini membuatku merasa khawatir, apa yang terjadi? Apa ada terror menyerang lagi? Semua hal ini mengingatkanku akan Luke saja.

Tapi ini bukan Luke tentunya, karena aku pernah menguping atau lebih tepatnya tanpa sengaja mendengar Justin dan gengnya membicarakan tentang Jason, dia adalah lelaki yang jahat dan yang mereka usaha hindari.

*BRAK*

Tiba-tiba aku mendengar suara benda jatuh sangat keras di belakang rumah, membuatku semakin parno setengah mati dibuatnya. Seoarang penyusup? Penjahat? Perampok? Atau jangan laki-laki yang berada di seluruh berita itu?

Aku segera menuju depan dan melihat pintu utama terbuka. Segera aku membukanya dan memeluk lelaki yang sudah berdiri didepanku dengan keadaan basah.

"Justin" desisku.

Tangannya memelukku dengan erat, meski awalnya dia sedikit terkejut tetapi kini dia telah membuatku tenang dengan gesekan tangannya dipunggungku.

"I'm scared, babe" desisku lagi.

Aku melepas pelukanku dan menatap kedua mata hazel Justin yang indah, dia sedikit berbeda malam ini.

"Are you okay?" Tanyaku memastikan, tetapi dia hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum padaku.

"I miss you" ujarnya sembari mencium bibirku. Dia mendorong tubuhku ke dalam rumah agar kita lebih merasa nyaman.

"Rghhhmmph" desahku disela ciuman kasarnya, tak biasanya Justin menciumku seperti ini.

"You're so beautiful you know"

Tangan Justin sudah menjelajahi seluruh lekukan ditubuhku dan tiba-tiba suara gaduh menggangguku.

"Fuck Rose!" Teriak seseorang yang berdiri diambang pintu, dia... Justin?

Aku menatapi kedua lelaki yang aku yakini sebagai Justin ini dengan bingung, siapa mereka berdua sebenarnya?

"What the fuck, guys!" umpatku menggeleng kepalaku pelan, kutatap mereka dengan tajam dan mereka benar-benar jelas adalah Justinku.

"Rose it's me, Justin, your husband!" Pekik lelaki yang baru saja datang tadi.

"No it's me!" Pekik lelaki yang baru saja aku cium.

Aku menarik rambutku dengan frustasi dan rasanya ingin menangis, apa yang terjadi barusan membuatku tak bisa berpikir dengan jernih.

"Rose it's me your Justin!" Teriaknya.

Aku benar-benar gila dibuatnya, membuatku semakin frustasi setiap kali kedua lelaki itu meyakinkan jika dirinya adalah Justinku.

"Stop the fucking bullshit!" Teriakku marah.

"Tell me the truth you're creep!" Teriakku lagi, menjauh dari mereka berdua. Tak kutemukan satu celah yang berbeda dari mereka berdua. Mata hazel, rambut cokelat emas, bibir pink, hiding mancung dan setiap pahatan diwajahnya, sempurna tanpa perbedaan.

"Its me! Here look, aku mempunyai tattoo Rose dileherku!"

Aku segera melihat lelaki yang baru saja datang itu menunjukkan tattoo dilehernya dan benar itu adalah tattoo yang Justin miliki.

Lalu siapa lelaki yang tadi aku cium? Fuck!

Justin asli segera mendekat kearahku dan melidungiku dengan kedua lengan besarnya.

"Rgh shit. I almost fuck her Justin!"

"Fuck off from me, Jason!" Teriak Justin mengeluarkan pistol dari dalam jacket hitamnya.

"Why? Apa kau takut aku menyakitinya? Kau takut little boy?"

"Shut the fuck up!"

"Shit Just, apa ini cara kau menyambut saudaramu?"

Justin menggenggam tanganku erat, semakin menarikku kebelakang untuk menjauh dari lelaki yang mengaku sebagai suadaranya Justin.

"Rgh what do you want?!" Justin mengacungkan pistolnya tepat kearah wajah lelaki menakutkan itu.

"What? You always know that!"

"Just fucking leave my family alone!"

"No! Until you both died!"

yeay gw udah selese UN babes!

comment2

Survive (The Wattys 2016)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang