“ wake up honey…. “ suara lembut mama terdengar ditelingaku.
Aku menggeliat, mencoba mengumpulkan nyawa setelah tidur semalaman.
“ tumben mama bangunin aku. What’s up mom?.”
“ kita sekeluarga akan berlibur ke Bali hari ini sayang… tiket sudah papa mu beli tiga hari yang lalu, rencananya mama ingin memberitahumu kemarin, tetapi karena sepertinya kemarin kamu ada masalah jadinya baru hari ini. Sebaiknya kamu mandi sekarang, Ardi sudah selesai. Dan mama akan membantumu menyiapkan barang bawaanmu.” Jelas mama panjang lebar.
Walau terkejut, tapi aku segera bangun dan mandi. Selama aku mandi, aku menimbang-nimbang tawaran mama untuk ke Bali atau hang out with my friends.
Setelah aku mandi, aku berdebat dengan papa, mama dan Ardi karena aku malas untuk ikut ke Bali dan lebih memilih untuk hang out dengan teman-temanku.
“ gila loe Mi. masa lebih milih tinggal sendiri di rumah dari pada ke Bali. Seru tau di sana. Nyesel loh nanti.” Ardi berusaha meyakinkanku agar aku tetap ikut ke Bali.
“ I swear. I wont, lagi males… maybe next time… walau ini adalah hadiah ulang tahunku dari papa. Tapi maaf pah, mah, Di, aku lebih milih tinggal dirumah.” Kataku lirih namun tegas disetiap ucapanku.
“ ya sudah lah pah… kalau memang Ismi tidak mau. Mungkin dia lagi bad mood untuk ikut kita berlibur. “ kata mama.
“ well, kalau kamu berubah fikiran, kamu masih bisa ke Bali.” Kata papa akhirnya menerima keputusanku untuk tidak ke Bali.
*******
ARDI pov…
Kenapa si Ismi enggak mau ikut ke Bali, aku jadi heran… padahal kan ini adalah hadiah ulang tahunnya yang ke tujuh belas, dan juga papa sudah meminta izinkan pada pihak sekolahnya untuk tidak ikut belajar selama seminggu.
“ Ardi, tolong papa, untuk ambil foto papa dengan mama mu beberapa kali yah..” pinta papa saat kita berada di pantai Kuta.
Yah, dihari ketiga ini, kami tidak ingin pergi jauh dulu dan ingin menikmati selama seharian di pantai Kuta yang terkenal dengan sunsetnya.
Aku, papa dan mama tinggal di hotel Bali Summer yang letaknya tidak terlalu jauh dari Kuta Beach.
“ ya pah…” aku mengambil camera papa dan memotret mama dan papa yang saling berpelukan mesra.
Sudan empat jam aku, papa dan mama hanya berada di Kuta sejak pukul tiga sore. Sejak pagi, aku dan papa memilih berenang dikolam yang disediakan hotel untuk pengunjung.
Jujur, aku merasa iri pada kemesraan papa dan mama yang masih bertahan hingga sekarang. Sangat berbeda jauh denganku yang sudah berkali-kali putus dengan pacarku sejak SMA dan saat ini aku sedang menjomblo. Aku merasa lelah untuk berpacaran, dan lebih memilih untuk mencari calon pendamping hidup, walau boleh dibilang usiaku masih tergolong muda dari standar pernikahan yang diajukan pihak BKKBN.
Aku hendak mengambil gambar papa dan mama, saat itu pula matahari bergerak lamban turun dari permukaan, segera aku mengambil gambar dari posisi yang tepat agar gambar yang aku hasilkan akan bagus dan memuaskan papa dan mama.
Beberapa kali aku meminta agar papa lebih dekat dan mesra dengan mama agar sesuai dengan view sunset yang terasa romantic bagi setiap pasangan.
“ pah, mah, gantian dong…. Sekarang aku lagi.” Pintaku pada papa. Dan papa segera melepas rangkulannya dari mama dan merebut cameranya dan memintaku berdiri di bibir pantai yang terkena deburan ombak beberapa kali.

KAMU SEDANG MEMBACA
LEMOT, IT'S ME
Teen Fictioncerita cewek yang serba lemot dalam segala hal, termasuk ngomong and makan... namun gimana dengan kisah cintanya? apa kah selemot dirinya atau tidak dan akankah dia berubah menjadi tidak lemot lagi?