30......

102 1 1
                                    

Waktu terus berjalan, hari-hari juga ujan selalu membasahi tanah bogor dan sekitarnya. Aku masih ingat dihari jumat saat hari terakhir aku bertemu dengan Nuri sebelum aku libur dan dia sebelum ujian.

Seusai aku ujian aku dan dia bersama kedua bodyguarnya Dymas dan Yudi serta dua teman perempuan Nuri yang aku lupa namanya singgah di asrama kampus, sementara yang pria shalat, aku dan yang lainnya sibuk bercerita tidak jelas.

“ Chi, Ri, kita berdua makan di nasi padang dulu yah. Ada yang mau titip sesuatu gak?.” Tanya teman Nuri yang aku ingat namanya Lisa.

“ enggak deh Lis, aku nanti aja sama Michi beli di koperasi rumah sakit.” Jawab Nuri, mengalihkan pandangannya dari bukunya yang penuh cakaran fisika.

“ oh, ya udah.. aku makan dulu yah.” Dan mereka pun pamit untuk lunch.

“ Chi, aku mau curhat nih…” kata Nuri tiba-tiba. Suaranya jadi lebih kecil seperti hampir berbisik.

“ curhat tentang apa? Tentang Fauzan yang jarang ketemu gara-gara dia ujian? Apa karena Yudi lagi?.”

“ ih, bukan itu…”

“ lah terus what about?.” Kataku pura-pura konsentrasi pada laptopku yang kebetulan aku bawa gara-gara temanku merengek untuk aku bawa laptop dihari ini.

“ masih inget gak kan aku pernah cerita tentang dosen yang kata akau tuh masih muda terus masih jomblo.”

“ hmm…. Terus?.” Aku mengalihkan mataku dari laptop pada Nuri.

“ semalem aku mimpiin dia lagi.”

“ mimpiin? Cerita dimimpinya gimana?.”

“ yah… gimana yah. Aku… aku… aku… cuman inget pas mau bangun tidurnya aja.. intinya tuh ih… jadi malu ceritanya.” Nuri memukul meja di depannya karena gemas.

“ gimana sih, katanya mau cerita. “

“ iya deh.. jadi tuh dia nikah sama aku…”

“ WHAT???!!! Are you serious???.” Aku terkejut mendengarnya.

“ iya.. intinya gitu. Hehehe.. aku jadi malu ceritanya.” Nuri celingak –celinguk mencari Lisa dan satu temannya lagi.

“ gue juga pernah mimpi gitu.” Entah kenapa tiba-tiba yang ada difikiranku Bang Arab.

Gimana kabarnya tuh sekarang orang. Udah jarang ngeliat lagi semenjak ujian. Kalau sebelum ujian aja kalau lagi nungguin Nuri hari jumat pasti keliatan lagi cerita entah apa sama teman-teman seangkatannya.

Well, it’s not my bisnis, right?.

Tak lama, Lisa dan satu temannya lagi datang dari Lunch. Dengan membawa sebungkus gorengan.

LEMOT, IT'S METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang