TAQWA Pov.
Hari ini adalah hari penamatan bagi Ismi dan teman-temannya, aku mengetahuinya dari Jacky yang diberitahu oleh Chucha. Aku iri pada mereka berdua yang dua langkah di depanku mungkin kalau bisa dibilang begitu. Karena mereka masih pacaran, dan kini mereka sepasang tunangan. Aku iri pada mereka yang bisa awet hingga sekarang.
Jacky bilang padaku agar aku bisa datang keacara penamatan Ismi hari ini, tetapi aku mesnelfonnya saat aku mendapat sms dari dia kalau akau tidak mau datang, karena aku merasa bersalah dengan Ismi Karena telah membohongi dia kalau aku tidak mencintai dia lagi walau aku jujur tidak ada pihak ketiga diantara aku dan dia.
Aku hanya bilang pada Ismi kalau aku tidak bisa konsentrasi dengan kuliah ku jika akau masih pacaran, karena kuliah adalah merupakan gerbang kesuksesan untuk mendapatkan kerjaan yang bagus nantinya jika kita lulus dengan hasil yang memuaskan, maka dari itu aku meinta putus dengannya dan berharap Ismi dapat melupakanku.
Dengan pagi hari yang mataharinya sudah tinggi dan cahaya hangatnya menghangatkanku yang masih berada dikamarku, aku dengan malas, kembali menarik selimut dan mematikan AC serta kembali tidur karena hari ini tidak ada kuliahku sama sekali. Karena libur penerimaan mahasiswa baru.
*******
Kini hari sudah siang lagi. Aku merasa hari ini benar-benar cepat, dan hari ini pula aku melewatkan sarapan pagiku.
“ di rumah ini, ingin rasanya aku pergi dan belajar mandiri..” kataku lebih kepada diri sendiri.
Seusai aku makan siang, alone. Aku memutuskan untuk mengirimkan pesan meminta maaf pada Ismi.
Aku kembali kekamar, dan meraih ponselku lalu menekan layarnya yang layar sentuh.
To: Ismi:
Assalamualaikum Mi… maaf aku tidak bisa datang keacara penamatan mu hari ini. Bukannya aku menghindarimu Karena mungkin ada kegegepan diantara kita berdua. Tetapi karena aku ketiduran hingga siang. Dan aku harap Jacky menyampaikan maafku padamu.
Lalu aku mengirim pesan itu dengan harapan segera dibalas. Sepuluh menit berlalu, namun nama yang aku tunggu belum juga uncul dilayar ponselku. Sabar Wa… sabar.. ujarku dalam hati.
Dua puluh menit kini telah berlalu lagi tanpa ada suara ponsel ku yang berdering tanda ada message yang masuk satupun.
Setengah jam…
Empat puluh menit…
Satu jam… tetap tidak ada tanda-tanda Ismi membalas pesanku. Apakah dia benar-benar marah karena aku memutuskannya? Aku jadi merasa bersalah padanya.
Karena terlalu berkonsentrasi menanti balasan dari Ismi, aku tidak menyadari kalau hari telah gelap, aku memutuskan untuk mandi dan dinner walau sendiri lagi. Karena kedua orang tuaku hanya lebih mementingkan pekerjaannya dari pada anaknya. Padahal aku merindukan masa-masa kehangatan orang tuaku yang akrab denganku.
Malam itu, setelah shalat magrib, aku menyantap sop saudara khas Makassar rasanya yang sangat aku sukai karena rempah-rempah yang begitu kaya rasa. Membuatku ketagihan untuk terus menambah.
*******
Dengan langkah gontai, kulangkahkan kakiku menuju kamar untuk shalat isya dan berjanji akan meengecek ponselku sekali lagi dan berharap penuh agar ada nama Ismi yang tertera di layarnya.
“ Assalamualaiku warohmatullo…” ku torehkan kepalaku kekana lalu kekiri dan mengusap wajahku dengan kedua tanganku. “ Alhamdulillah…”
Akupun berdiri dan merebahkan badanku di tempat tidurku dan mengecek kembali ponselku.
Ismi.
Nama itu, akhirnya tertera di layar ponselku dalam bentuk message. Segera ku buka dan membaca balasan darinya.
To: kak Taqwa.
Kak, kakak enggak perlu pikirkan itu… Ismi udah maafin kakak kok. Lagi pula aku tau niat kaka putusin Ismi biar lebih giat dan konsentrasi sama ujiannya kan? Dan terima kasih juga karena kak Taqwa. Kuharap kita bisa berteman, dan tidak menjadi kikuk saat bertemu seperti pasangan yang putus lalu memutuskan hubungan silahturahmi.
Oh ya maaf baru bisa membalasnya saat malam, karena Ardi selalu menggodaku agar tidak menjadi lemot saat aku denganmu. J well, good night kak…
aku tersenyum membaca balasan darinya, dan aku pun membalas pesannya itu.
from: Taqwa
well, amien aja deh… good night juga too my friend. J
oh ya… aku juga do’ain semoga ada orang yang sukses membuat lemot kamu hilang suatu saat nanti. Dan itu adalah calon pendamping hidupmu kelak. See you too my friend J.
Dan aku ikut tidur setelah aku mengirim balasan untuk Ismi malam itu tanpa menunggu kedua orang tuaku datang.
*******
Assalamualaikum… readers setia.. hari ini aku apload dua bab dulu yah… soalnya aku lagi mikirin gimana kelanjutan nasib dari pemeran-pemeran dalam novel ini. So sabar yah… kan kaga baek juga kalau di paksakan… takutnya hasilnya GAJE dan tidak memuaskan para readers sekalian. Wassalam semuanya…
aku tetap menunggu vote dan komentar dari kalian semua. J

KAMU SEDANG MEMBACA
LEMOT, IT'S ME
Novela Juvenilcerita cewek yang serba lemot dalam segala hal, termasuk ngomong and makan... namun gimana dengan kisah cintanya? apa kah selemot dirinya atau tidak dan akankah dia berubah menjadi tidak lemot lagi?