26.......

132 3 2
                                    

ISIMI Pov.

Jum’at, pagi yang menurutku sangat sial. Feelingku bilang kalau ponselku aku tinggalkan di meja rias di kamar, dengan tergesah-gesah dan buru-buru, aku berjalan cepat kembali kerumah Alman untuk mengambil ponselku di kamar.

“ Tante, liat ponselku tidak?.” Teriakku saat berada di pintu pagar.

“ emang kamu simpan dimana MI?.”

“ entahlah tan, perasaan aku simpen dikamar tapi tidak ada.” Aku berjalan dan masuk kekamar lalu mengecek apakah ponselku ada atau tidak.

“ ada tidak?.” Tante Ria masuk ke kamarku.

“ enggak tante.” Aku berbalik melihat tante Ria.

“ lagian, kamu simpennya dimana?.”

“ di sini tante.” Aku menunjuk meja rias kecil.

“ ya sudah tante miss call yah.”

“ tidak bisa tan, ponselnya aku matiin.”

“ ya ampun. Ya sudah sebaiknya kamu kuliah saja. Nanti juga kamu ingat lagi dimana kamu menaruhnya. “

“ iya deh tan. Aku berangkat yah. Assalamualaikum”

“ waalaikum salam.”

Saat aku berlari menuju jalan raya, aku terjatuh dan menyebabkan legging hitam ku robek bagian lutut kiri, sehingga menyebabkan luka di lutut. Begitupun dengan lutut kiri dan siku kanan. Padahal aku memakai lengan panjang dan kerudung, namun tetap saja menghasilkan luka yang aku tau akan mengakibatkan rasa perih nantinya.

Aku mencoba berdiri, menahan rasa sakit yang hebat di pergelangan kaki kiri dan mata kaki kiriku.

“ aduh…duh… duh…” rintih ku saat mencoba berdiri walau jalanku pincang dan tentunya sakit.

“ kenapa Neng?.” Tanya seseorang yang berdiri di sudut rumah gubuk tempat penyimpana hasil pemulung.

“ abis jatoh pak.”

“ jatoh? Dimana Neng?.”

Aku menunjuk tempat ku jatuh tadi dan bapak itu hanya mengangguk. “ atuh kudu hati-hati Neng.”

“ lagi buru-buru pak. Udah telat.”

“ oh, hati-hati yah Neng jalannya.”

“ iya pak.” Aku kembali melanjutkan jalanku menuju kampus UIKA kebanggaanku.

*******

Awalnya aku tidak merasakan rasa sakit yang berlebihan sementara mata kuliah berlangsung hanya rasa lengket dan perih di bagian lutut dan siku kanan, namun saat aku berjalan menuju fakultas teknik tempat temanku yang mengambil jurusan teknik computer untuk lunch bareng, kakiku terkilir lagi dan membuatku menahan rintihan sakit yang lebih dari yang sebelumnya.

“ are you okey Mi?.” gadis itu bernama Nuri, melihatku terjatuh dan menahan sakit.

Aku hanya menggeleng, memegang kaki kiri ku yang terkilir.

“ eh, kenapa ini?.”

Seorang senior pria menghentikan motornya.

“ jatoh Bang.” Kata Nuri yang masih ada disampingku.

“ ya udah, biar aku yang anter. Emang pada mau kemana?.”

“ saya mau ke fakultas teknik Bang.” Jawab Nuri.

“ kamu?.”

“ ke rumah sakit.”

“ rumah sakit Islam?.” Tanya senior itu lagi.

LEMOT, IT'S METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang