16.......

137 2 0
                                    

Hari minggu siang bulan Juli 2013, adalah hari dimana aku, akan berangkat ke Jawa Barat. Lebih tepatnya di Bogor. Rumah tante Riani, sepupu papa. Aku jadi ambil kuliah di Bogor. Dan maka dari itu aku hari minggu siang ini aku sudah siap dengan dua koper penuh berisi pakaian plus novel-novelku, serta satu ransel hitam milik Ardi yang aku pinjam.

mama sudah menghubungi tante Riani kalau aku akan tinggal disana selama kuliah di Bogor dan itu malah membuat tante Riani senang karena katanya anaknya yang masih kecil ada teman dirumah untuk bermain.

Ardi sudah selesai memasukkan semua barang baawaan ku untuk tinggal di Bogor.

“ sayang, jangan nakal yah di rumah tante Riani. Dan sesekali kabarin ke mama dan papa keadaanmu disana.” Kata mama sebelum aku berangkat dengan Ardi ke bandara Sultan Hasanuddin.

“ iya mah, pah… Ismi bakalan baikkok disana.”

“ ya sudah, sebaiknya kamu berangkat sekarang dengan Ardi. Nanti kamu terlambat dan ketinggalan pesawat lagi. Terlebih lagi, kalau tante Riani sudah menunggu sebelum kamu ada di Jakarta lagi.” Kata papa lalu memelukku dengan erat.

“ lemot, cettan.” Ardi sudah lebih dulu berada di kursi kemudi.

“ pah, mah, Ismi berangkat dulu. Assalamualaikum…” aku mencium tangan papa dan mama sebelum masuk ke mobil.

Dah mobil papa pun melesat ke Bandara dengan cepat meninggalkan rumah dan papa mama serta bibi tercintaku.

*******

“ hati-hati disana yah, my lovely sister. And… salam buat tante Riani yah. Dan juga bilang ke tante salam dari papa mama juga.” Ujar Ardi saat tiba di bandara dan selesai menurunkan semua barang-barangku.

“ iya Di. Bakalan aku salamin kok. Dan aku juga punya permintaan sebelum pergi.”

“ tunggu di sini dulu. Aku ambil troli dulu.” Ardi mencegahku untuk terus berbicara dan berlari menuju tempat troli di simpan.

“ apa?.” Ardi sudah kembali dengan satu troli.

“ sebelum aku pulang ke sini, harus udah married sama kak Putri yah.”

Ardi menaikkan sebelah alisnya, “ meaning?.”

“ jangan pura-pura deh Di. Sebenarnya udah pengen bangetkan menikah sama kak Putri. Tapi takut aja ketemu ama keluarganya.” Ucapanku barusan, membuat Ardi skak, dan menghentikan kegiatan mengangkat barang-barangku ke troli.

“ insya Allah… dah. Gih masuk…. Hati-hati yah…” Ardi memelukku dengan erat dan aku membalasnya.

“ iya Di.”

“ belajar yang rajin di sana jangan mikirin pacaran… and, hati-hati kalau misalnya ada senior kamu yang nawarin buat masuk ke organisani mereka. Kamu harus meyakinkan diri dulu mau masuk yang mana. Well, see you at skype yah.” Ardi melepas pelukannya dan akupun berjalan menuju pintu masuk bandara.

“ jaga mama, papa dan kak Putri yah.”

“ siiip deh.”

“ aku masuk dulu Di. Assalamualaikum.” Aku berjalan, mendorong troli berisi barang-barangku kedalam bandara dan meninggalkan Ardi yang masih diam di dekat mobil papa.

*******

Pesawat yang aku gunakan untuk ke Jakarta, adalah pesawat Lion Air yang pastinya kalian semua tau di pesawat itu tidak ada makanan yang gratis. Dan halus di beli. Untungnya aku membawa makanan kecil untuk di pesawat yang akan memakan waktu dua jam perjalanan menuju Jakarta.

Diruang tunggu pesawat, banyak orang-orang yang ingin menggunakan jasa burung baja itu menuju kesuati tempat siang ini. Dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Bahkan tidak sedikit mereka menyibukkan diri dengan kegiatan yang bisa membuat mereka tidak bosan menunggu.

LEMOT, IT'S METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang