13.......

128 2 0
                                    

Aku ingat beberapa bulan yang lalu Ardi bilang kalau kini cara bicaraku tidak lagi lemmot seperti sebelumnya, aku mengatakan bahwa aku juga tidak menyangka jika aku dekat dengan kak Taqowa aku bisa berbicara lancar dan tidak lemot.

Flashback….

 

“ bagulah kalau sekarang kamu ngomongnya udah kaga loding lagi. Apa karena cowok yah?.” Ardi memperbaiki posisi duduknya ketika aku masuk kekamarnya untuk bercurhat.

 

 

“ yah… Chucha juga bilang gitu. Kalau aku deket sama kak Taqwa, omonganku jadi lacar dan tidak lemot. Dan Alhadulillah sekarang aku udah jadian sama kak Taqwa.” Pipiku merona merah mengingat cara kak Taqwa menyatakan cinta padaku.

 

   “ what’s up with your face sister? Kenapa jadi merona gitu?.”

 

“ sekarang aku udah resmi jadi pacarnya kak Taqwa.”

 

“ syukurlah… kalau gitu. Tapi… apa nanti ka/lau kalian berdua sudah saling tidak cocok, kamu bakalan kembali lemot ?.”

 

Aku menundukkan kepalaku karena pertanyaan ardi yang menusuk.

 

“ why you say that?.”

 

“ yah… aku hanya khawatir aja sebagai kakak, kamu kan cewek, masih labil lagi. Hati-hati aja kalau patah hati atau cemburu nantinya.”

 

 

“ aku mau kembali ke kamar kak.” Aku berdiri dan berjalan menuju kamarku. Semoga apa yang Ardi katakana tidak terjadi. Aku tidak akan putus dengan kak Taqwa.

Flashback off…

 

Di hari pertamanya menjadi Maba, kak Taqwa bercerita begitu banyak jalan sebelum masuk kuliah. Tidak seperti SMA yang diurus hanya sedikit. Dan katanya dia beruntung ketika baru masuk ke kampus, dia berkenalan dengan teman baru.

Namun, sekarang feeling ku tidak enak semenjak beberapa hari belakangan.

Kak Taqwa jadi semakin jarang dari biasanya, kalaupun membalas pasti bilangnya maaf, tadi ata tugas kelompok dan tugas individu yang harus segera di selesaikan. Kan dosen sama guru itu beda.

 

Selalu itu beberapa hari belakangan, aku curhat ke Chucha dan dia malah membuatku semakin khawatir jika kak Taqwa mendua di belakangku. Aku iri dengan Ardi dengan kak Putri yang kini di restui mama dan papa,  kapan aku bisa menemukan pasangan hidup yang setia dan tidak merokok? Seperti kak Taqwa.

Keesokan harinya di sekolah, aku seperti biasa diantar oleh Ardi. Karena berubung Ardi masih libur kuliah karena penerimaan Maba. Jadinya aku Ardi akan bersedia mengantar jemputku hingga dia kuliah nanti.

LEMOT, IT'S METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang