"Aduh sialan."Keluh gadis korban tabrakan Hime dan Kimmy,Sambil mengelus kepalanya yang sakit karena terbentur rak buku dan memandang dua manusia didepannya dengan tatapan tajam.
"Kalau jalan..lihat sekitar." Setelah merapikan rambutnya sesaat dan kemudian memungut buku dan beberapa lembar kertas yang tercecer disekitarnya.kelihatan sekali dia sedang menahan emosinya. Kimmy berinisiatif memungut beberapa dan memberikannya pada Gadis itu, merasa tahu diri karena dia salah satu penyebab kenapa tumpukan kertas itu berceceran dilantai
Gadis itu menghela napas sambil menggerutu dalam hati.Semalaman dia menata halaman demi halaman, dan semua halaman itu kacau balau dalam sedetik. Dia tidak bisa membayangkan nasibnya beberapa jam lagi yang harus bergadang lagi menyusun halaman demi halaman.
setelah selesai memungut semua lembar kertas dan beberapa buku yang berserakan itu dia beralih pada dua orang yang menabraknya. Menatap bergantian sebelah kiri dan kanan.Dengan tatapan tajam dia melihat dua orang yang menabraknya itu. Kalau tatapan bisa membunuh seseorang, dijamin itu yang akan terjadi pada Hime dan Kimmy saat ini.
"Maaf,maaf"Kimmy menyahut terlebih dahulu sambil menundukkan kepala dan membungkukkan badan sembilan puluh derajat berkali-kali.
Kimmy melirik Hime disampingnya yang tidak melakukan pergerakan, Lalu mengguncang-guncangkan tangan Hime yang berdiri di sebelah kanan-nya
"Hey Hime,cepat minta maaf,kau tidak tahu,dia itu ketua OSIS!" Kimmy menghadapkan kepalanya dan berkata dengan suara samar-samar berusaha menyadarkan Hime. Pemilihan Osis tahun kemarin dilakukan secara terbuka dan para siswa bebas memilih pilihannya membuat Kimmy dan tentu saja pasti semua penghuni sekolah tahu siapa gadis yang barusan mereka tabrak itu
Dengan jengkel, si gadis yang belum diketahui namanya itu langsung pergi begitu saja tanpa berkata apapun,tidak mau menimbulkan keributan apalagi ini di perpustakaan. Hari-harinya sudah sangat berat ditambah kejadian tadi membuat harinya jadi lebih buruk lagi
"Hime!!hime!!"Kimmy mencoba menyadarkan Hime yang entah kenapa langsung terdiam begitu saja saat melihat ketua OSIS itu.
"Ayo Hime,kita bicarakan soal mencari tahu tentang mimpiku saja" bujuk Kimmy kepada Hime dan melupakan kejadian tabrakan tadi.Hime butuh beberapa menit untuk akhirnya sadar dari keterdiamannya menjawab pertanyaan kimmy tadi dengan agak linglung.
"Baiklah, ayo! lagipula aku sudah tidak punya niat untuk membaca lagi" setelah itu dia mulai mengembalik -kan satu persatu buku di genggaman -nya ke tempat semula
Kimmy menatap Hime dengan pandangan tak percaya. Mereka melakukan pencarian buku di perpustakan yang menurut Kimmy memakan waktu setahun ini, dan hasilnya Hime tidak jadi meminjam buku.
"Kita di perpustakaan selama--- Sejenak Kimmy melihat jam tangannya----Dua puluh tujuh menit, dan akhirnya kau tak jadi membaca. Bagus sekali!" Dengan terus mengekori Hime dari belakang yang mengembalikkan buku-buku yang tidak jadi dipinjamnya,Kimmy menggerutu tak henti-hentinya. Hime tidak tahan dengan gerutuan temannya itu berbalik badan.
"Jadi kau ingin lebih lama didalam sini? Oh, oke tidak jadi membahas mimpi. Ayo----"
"Eh,eh bukan itu maksudku. Ayo cepat keluar" kemudian Kimmy menarik Hime keluar dari tempat itu cepat-cepat takut temannya berubah pikiran
.
.
.
.
.
Kimmy menunggu Hime di depan gerbang sekolah dengan gelisah. daritadi dia menunggu Hime didepan gerbang sekolah, namun Hime belum menunjukkan batang hidungnya juga. Setelah di perpustakaan tadi, bel masuk tanda jam pelajaran berikutnya dimulai berbunyi, membuat pembicaraan mereka dibatalkan dan akhirnya mereka sepakat untuk bertemu setelah pulang sekolah didepan gerbang untuk membicarakan perihal mimpi Kimmy.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mystiki Porta
FantasyMystiki porta : Adventure In My School Dua hal yang dipercayai Kimmy dalam hidupnya yaitu, Mistis dan Keajaiban Dua hal yang dipercayai Himeko dalam hidupnya yaitu, Sains dan Realitas Dua hal yang dipercayai Yumeko dalam hidupnya yaitu, Sa...