22. Mimpi

1.3K 99 0
                                    

"Mundur!!" perintah Avrilia kepada seluruh pasukannya.seluruh pasukannya mundur tanpa harus diperintahkan dua kali.mereka mengambil langkah yang sama dan berdiri rapih dibelakang Avrilia,dibalik bayangannya.

Avrilia mengeluarkan dua pedang dari sabuknya. Menghunuskan kedepan dan menyilangkannya di kedua samping tubuhnya Dia benar-benar serius kali ini.

Kimmy semakin meringkuk. Lengannya mulai bengkak kebiruan dan kakinya tak dapat dirasakannya lagi. Lea disebelahnya masih pada tempatnya. Memegang tangan Yume dengan erat, terisak tertahan. Mereka sudah tamat.

Maafkan aku

Sambil menutup kedua mata rapat-rapat, Lea terus mengulangi permintaan maafnya.
Avrilia berlari dengan cepat, menuju kearah Lea, bersiap dengan dua pedangnya

"Mati Kau!"

Zring

Pak!

"Tahan disitu"

Brak

Avrilia terdorong kebelakang. Langkahnya tak beraturan tapi wanita itu bisa menyeimbangkan diri, dan dapat menahan tubuhnya agar tidak jatuh. Seva menghempaskan -nya, melindungi Lea yang hampir saja dilukai.

Ratu Merlyn menyusul di belakang bersama Christy dan semua pasukan kerajaan. Penampilan mereka benar-benar kacau. Pelapis yang sebelumnya membalut kaki Christy kini tak berbentuk. Sobek di segala tempat, hampir memperlihatkan lukanya. Gadis itu dengan cepat mendekat kearah Lea, mengambil ransel dari punggungnya.

"J-jangan. Aku tak apa.. Kimmy--" Lea menunjuk kearah Kimmy, menghentikan Christy yang akan mengecek luka-lukanya.
Christy mengangguk samar,dan berahli kearah Kimmy tanpa banyak memberikan komentar, mulai melakukan pertolongan pada lengan Kimmy. Gadis itu mengambil botol kecil berwarna keunguan, menuangkannya di telapak tangan, dan menggosokkannya di lengan Kimmy. Kimmy menggeleng tertahan. Air mata masih menggenang di pelupuknya

"Aku tak mau diselamatkan"

Christy menatap Kimmy. Dia menggigit bibirnya dalam sampai mengikis gigi-giginya sendiri menimbulkan bunyi yang aneh, kemudian mengikat pelapis di tangan Kimmy lebih erat dan merekatnya.

"Aku juga tak ingin menyelamatkan -mu!" Teriak Christy

"Sadarlah bodoh! Tak ada satu orang pun di ruangan ini yang ingin kehilangan rekannya!"Christy membentak, memperlihatkan kenyataan pahit kalau mereka harus kehilangan banyak nyawa. Pasukan kerajaannya banyak yang tumbang, dan itu adalah konsekuensi yang sudah mereka ketahui dan terima, ketika memasuki tempat ini.

Kimmy diam. Kali ini tak merespon dan berahli memegang kedua kepalanya, menutup matanya erat-erat. Dia tak bisa. Dia tak bisa lagi. Christy memegang kaki kiri Kimmy, Menyangganya, mengoleskannya dengan cairan ungu tadi kemudian memasang pelapis dan merekatnya kuat-kuat.

Christy berahli menatap Yume. Gadis itu menggeleng kepalanya pelan. Kemudian mengambil suntik dari dalam tas nya, mengisi cairan kehijauan disana lalu menancapkan jarum tersebut di lengan Yume.

"Hanya ini---" Christy menggertakkan giginya kuat-kuat " yang bisa.. kulakukan" gadis itu membuang mukanya, tak sanggup menatap Yume. Yang dia suntikkan adalah penghilang rasa sakit. Sudah sangat jelas. Yume mengalami pendarahan dibagian otaknya.

Kimmy memutar tubuhnya. Tangisnya pecah begitu saja. Lea melakukan hal yang sama. Dia memegang tangan Yume lebih erat, membenamkan wajahnya disana.

"K-kau bercanda.. kau bercanda!" Kimmy meraung-raung, Berteriak tak terkendali. Christy mengepalkan kedua tangannya erat. Dia tak bisa berbuat banyak.

Mystiki Porta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang