25.Asli atau Palsu

1.3K 94 1
                                    

Mereka berjalan beriringan. Kali ini lebih siaga dengan sekitar. Tidak lucu kalau kejadian terpisah seperti tadi terulang. Yume mengerutkan alisnya dalam-dalam. Hime dan Kimmy sadar akan raut wajah gadis itu tapi tak ada yang mau berkomentar lebih, mengenai hal itu.

Yume tak henti-hentinya merenungkan kejadian yang terjadi padanya tadi. Apa yang dilakukan Lea padanya? Kalau memang itu bukan Lea yang asli-- Seperti kejadian yang diceritakan Kimmy dan Hime tadi, mengapa mereka sampai bisa sangat mirip satu sama lain. Menurut cerita Kimmy juga yang Yume dengar, katanya Hime juga ada dua sebelumnya. Tapi bagaimana? Dan dengan cara apa mereka digandakan? Semakin lama berpikir, pikiran Yume semakin buntu.

"Ehm.Sebaiknya kita cari tahu kebenaran dari semua yang baru saja terjadi tadi. Kakak! Tadi Lea berlari kemana?" tanya Hime tiba-tiba pada Yume yang akhirnya sadar dari pikiran panjangnya.

"Dia.. berlari ke arah sana!" Yume berkata sambil menunjuk kearah lorong yang sempit, mengingat-ingat arah lari gadis itu tadi. rasanya hanya muat oleh satu orang saja untuk berjalan, saking sempitnya terlihat dari arah mereka berdiri.

"Sebaiknya, kita ikuti dia!" Putus Himeko, mulai mendekat kearah sana.

"Ide bagus.Ayo!!" Yume ikut mendekat dan mulai berjalan menuju lorong itu diikuti teman-temannya yang lain dari belakang. mereka berjalan berurutan karena lorongnya yang sempit. Bahkan mereka harus sedikit membungkukkan badan, terkadang mereka harus menerima goresan kecil dibeberapa tubuh karena tergores bebatuan kecil yang menempel di seluruh dinding ini. Benar-benar labirin yang menyusahkan.

Yumeko yang paling depan memimpin jalan lalu Himeko dibelakangnya, dan yang paling belakang adalah Kimmy.

Sepanjang perjalanan, tidak ada satupun yang membuka suara karena fokus pada jalan didepan mereka.Yume kembali terfokus dengan pikirannya, terus saja melamunkan akan nasib mereka yang tak bisa dikatakan baik ataupun dikatakan buruk.

Berawal dari sebuah ruangan misterius-- atau bisa disebut gudang reot sekolah mereka. Entah sejak kapan Yume mulai terbiasa dengan istilah-istilah tidak logis semenjak ada di dunia ini. sampai mereka berada di kota ini, ramalan, kekuatan, dan berakhirlah mereka di gorong-gorong ini.Dan sekarang, sebuah teka-teki yang harus mereka pecahkan dimana mereka harus membedakan mana yang asli dan mana yang palsu. Belum lagi bagaimana caranya manusia hidup digandakan masih membuat kepala gadis itu pusing.

Ini sangat membingungkan.

"YUMEKO!!!" Kimmy berteriak dari arah belakang kuat-kuat yang sekali lagi membuyarkan lamunan Yumeko. Gadis itu menatap kearah belakang datar, mengangkat alisnya sebelah.

"Apa?! Jangan meneriakiku" Sambil melotot, dia berfokus menatap kearah belakang, walaupun tak dapat melihat keberadaan Hime dan Kimmy yang tersamarkan dalam gelap. Gadis itu terus melotot tak terima, tak peduli Kimmy melihatnya atau tidak.

Kimmy berdecak, memaki Yume dalam hati.

"Kalau kau tak berhenti pada waktu yang tepat, pasti kau sudah jadi bangkai dibawah sana!" Kimmy berkata sambil menunjuk kearah depan.Yume langsung berbalik.gadis itu langsung melototkan matanya. ternyata didepan sana adalah jurang. Kedalamnya tidak bisa diperkirakan. Sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah kegelapan

"Berterima kasihlah padaku yang meneriakimu! Maaf saja soal itu , dan soal kebaikanku, sama-sama!" Jawab Kimmy, kesal sendiri.

Ini jalan buntu.Untunglah tadi Kimmy memanggilnya. kalau tidak, pasti dia sudah jatuh dengan mengenaskan kebawah sana. Diam-diam Yume berterima kasih kepada Kimmy dalam hati. Biarlah gadis itu tak perlu tahu soal itu.

"Jadi apa kakak yakin tadi Lea melewati tempat ini?"tanya Himeko memastikan karena pasalnya sekarang didepan mereka hanyalah jalan buntu atau kata lainnya, jalan kematian.

Mystiki Porta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang