Pagi yang cerah, gadis dengan buku dan pulpen yang selalu ia bawa, turun dari mobil dan berlari pelan.
Sesampainya di halaman sekolah, ia langsung berbaris bersama siswa-siswi lainnya.
"Pagi ini acara kita sama seperti kemarin yaitu mengumpulkan tanda tangan OSIS, tetapi sebentar ada beberapa tantangan dari para OSIS, siapa yang bisa menyelesaikan tantangan tersebut akan mendapat keempat puluh tanda tangan OSIS tanpa susah-susah meminta," kata Brina.
"Di sini gue selaku, Si Ketrampilan akan memberikan clue pertama yang boleh kalian pecahkan bersama teman kalian. Clue nya adalah 'Dia cowok, ada di belakang kita, dan kita berada di depannya, dia akan memberi tantangan untuk kita' itu clue nya, kakak harap kalian dapat memecahkan teka-teki itu dan dapat menyelesaikan tantangan dari para OSIS, good luck!" kata Brina, lalu semua siswa-siswi berhamburan memecahkan teka-teki tersebut.
Kiara berjalan mencari Jenny, rencananya dia akan memecahkan teka-teki itu bersama dan Kiara akan membagi tanda tangan OSIS itu kepada Jenny.
"Jenny!" panggil Kiara saat melihat Jenny sedang celingak-celinguk.
"Hai!" sapa Jenny sambil mendekati gadis yang tadi memanggilnya.
"Hai juga, lo mau nggak nyari TTD bareng gue?" tanya Kiara.
"Mau banget, malah tadi gue juga mau ngajakin lo," kata Jenny sambil tersenyum.
"Ya udah sekarang kita pecahin teka-teki ini dulu," kata Kiara.
"Mmm ... kira-kira apa ya tempat yang dimaksud?" tanya Jenny.
"Kita ada di depan, dia ada di belakang, ya jelaslah! Anak TK juga tau yang kayak gitu," kata Kiara.
"Gini aja, di sini tempat apa aja yang ada lebih dari satu?" tanya Jenny.
"Mmm ..., toilet, kelas, kebun, dan ...," Kiara mengingat-ngingat kembali.
"Halaman," kata mereka berdua bersamaan lalu saling menatap, kemudian mereka tertawa bersama.
"Iya, halaman ada dua," kata Jenny.
"Halaman depan dan belakang, jika kita ada di halaman depan, dia ada di halaman belakang," kata Kiara.
"Ya udah kita ke halaman belakang aja, Ki," ajak Jenny, mereka pun pergi.
Sesampainya di halaman belakang, "lo ke kanan, gue ke kiri," perintah Jenny, Kiara pun mengikuti apa yang dikatakan oleh temannya.
"Itu kayaknya OSIS deh," gumam Kiara saat melihat seorang lelaki sedang duduk di kursi.
"Kakak OSIS?" tanya Kiara sambil mendekati OSIS tersebut.
"Iya," jawab lelaki tampan tersebut.
"Mmm ... kakak yang bakalan ngasih tantangannya?" tanya Kiara.
"Iya, tapi udah ada yang duluan ke sini, jadi lo udah telat," kata lelaki itu.
"Yah," Kiara menghembuskan nafas lalu berbalik, namun tangannya ditahan oleh lelaki tersebut.
"Jangan sedih gitu dong, walaupun lo udah gagal menangin games ini, yang penting lo udah berusaha. Dan sebagai balasannya, gue bakalan ngasih tanda tangan gue secara gratis," kata lelaki itu sambil tersenyum, "mana buku lo?" tanyanya.
"Ini kak," kata Kiara sambil memberikan buku dan pulpen miliknya.
"Ini," Lelaki itu memberikan buku tersebut ke pemiliknya, setelah menandatangani buku tersebut.
"Btw, kita belum kenalan. Nama gue Dimas, kelas 12," kata Dimas sambil mengulurkan tangan.
"Saya Kiara, kak, kelas 11," jawab Kiara sambil menerima uluran tangan Dimas.
"Oh, ya udah, mending sekarang lo nyari tanda tangan OSIS, soalnya besok dikumpul," kata Dimas.
"Oke kak, saya pergi dulu!" kata Kiara lalu pergi.
"Good luck ya!" teriak Dimas.
Kiara berjalan pelan sambil celingak-celinguk mencari Jenny. Sampai akhirnya ada yang menepuk bahunya.
"Gimana Ki? Lo ketemu sama OSIS?" tanya Jenny.
"Ketemu sih ketemu, cuma kita udah keduluan sama orang lain," kata Kiara cemberut.
"Yah ...," muka Jenny yang tadinya ceria seketika berubah menjadi kusut.
"Tapi tadi gue dikasih tanda tangan sama Kak Dimas," kata Kiara.
"Ihh, kok lo nggak bilang kalau lo mau minta tanda tangan? Gue kan pingin ikut," kata Jenny.
"Orang gue nggak diminta, tapi Kak Dimasnya yang ngasih ke gue," kata Kiara.
"Kok bisa? Kak Dimas kan tipe orang yang dingin banget, jangankan ngasih, kita minta aja nggak akan dapet," kata Jenny.
"Masa sih? Tapi tadi dia baik kok sama gue," kata Kiara.
"Mungkin dia suka kali sama lo," goda Jenny.
"Apaan sih Jen? Daripada ngebahas yang nggak penting, mending kita nyari tanda tangan OSIS," kata Kiara.
"Ya udah, ayo!" ujar Jenny, mereka pun berjalan menuju halaman depan.
"Kak, boleh minta tanda tangan?" tanya Jenny kepada Brina yang sedang duduk di kantin.
"Boleh dek, mana bukunya?" tanya Brina.
"Ini kak," Jenny memberikan bukunya dan buku Kiara kepada Brina.
"Makasi kak," kata Jenny dan Kiara.
"Sama-sama," ucap Brina ramah.
Mereka pun kembali mendatangi seseorang dengan jaket OSIS yang sedang dikerumuni banyak orang.
"Kak, kak minta tanda tangannya dong," kata mereka yang sedang mengerumuni OSIS tersebut.
"Tulis duli nama kakak dan jabatan kakak," katanya, mereka pun menulis apa yang disuruh oleh OSIS tersebut, tetapi OSIS tersebut malah lari dari mereka.
"Ah, sial, kita ditipu sama OSIS," kata Jenny kesal.
"Iya, Jen, susah banget ya nyari tanda tangan OSIS," kata Kiara samb mengelap keringatnya di dahi dengan tangannya.
"Ya udah, kita ke kantin dulu, abis itu baru kita lanjut lagi," kata Jenny yang dibalas anggukan pelan oleh Kiara.
▣▣▣▣▣
Hai aku update lagi, maaf banget kalau lama, soalnya ada banyak tugas yang harus aku selesaiin, padahal masih SMP, tapi tugas udah kayak upil. Ada aja setiap hari.
Jangan lupa vomment!
19-04-2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Teen FictionCERITA TELAH DITERBITKAN Kiara Ifania : 1. Cantik ✔ 2. Pinter ✔ 3. Polos ✔ 4. Imut ✔ 5. Rokok ✘ Karrel Antonio : 1. Ganteng ✔ 2. Pinter ✘ 3. Nakal ✔ 4. Brandal ✔ 5. Rokok ✔ Bagaimana jadinya jika dua orang yang berbeda sifat disatukan oleh takdir? S...
