⇦EMPAT PULUH DUA⇨

167K 7.8K 256
                                    

"Saya mendapat kabar bahwa Ayah tuan meninggal dunia," ujar mata-mata Karrel dari seberang sana.

Perkataan yang dikatakan oleh orang disebrang sana membuat seketika tubuh Karrel kaku. Perkataan itu masih terputar-putar di otaknya.

"Tuan, apa tuan baik-baik saja?" tanya orang tersebut.

"Saya baik-baik saja," jawab Karrel berbohong, "apa kamu sudah menemukan dimana makam Ayah saya?" tanya Karrel. Lelaki ini berusaha agar suaranya tidak bergetar.

"Saya belum tau, tapi saya akan mencarinya secepat mungkin," ujarnya.

"Ya sudah, cari secepatnya."

Setelah sambungan telepon terputus, Karrel langsung membanting asal ponselnya. Lelaki itu menangis sejadi-jadinya. Melempar apa saja yang ada di dekatnya.

Lelaki itu duduk menyandarkan punggungnya ditembok. "Ayah, maafin Karrel yah, Karrel memang bodoh, Karrel buat semuanya hancur, maafin Karrel," lirih lelaki itu.

▣▣▣▣▣

BAGIAN CERITA SELANJUTNYA TELAH DIHAPUS. JIKA INGIN MEMBACA BISA BELI BUKUNYA SECARA ONLINE ATAU CARI DI GRAMEDIA TERDEKAT

▣▣▣▣▣
Maaf baru sempet update dan maaf kalau banyak typo, soalnya ngetik cepet-cepet. Dan mungkin cerita ini bakalan selesai lagi beberapa chapter.

Jangan lupa vomment!

31-07-2016

Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang