⇦DELAPAN BELAS⇨

193K 11.6K 599
                                        

Hari ini adalah pelajaran komputer. Sebagian murid kelas 11 IPS 2 berada di ruang komputer dan sebagiannya lagi di kelas. Sekarang giliran cewek yang pertama kali masuk ke ruang komputer.

Walaupun tadi sempat ada adu mulut, tetap saja kubu cewek akan selalu menang. Yang cewek berebut masuk ke ruang komputer karena di sana ada AC, sedangkan yang cowok karena di komputer ada games yang memikat hati.

Para cowok -Deni, Doni, Fredy, Karrel, Zen dan Rokky- pun berkumpul di depan kelas, mereka sedang bermain ToD. Dengan modal penggaris nyolong di tas Nessa, Doni memutar penggaris tersebut dan berhenti di depan Karrel.

"Anjrit, kenapa gue?" tanya Karrel kaget.

"Udah, cepetan Rel, lo pilih apaan?" tanya Zen.

"Dare," jawab Karrel.

"Ini yang gue suka. Gue mau lo bawa cewek yang lo suka ke sini terus joget-joget di depan dia," kata Rokky sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Lah, sadis amat," komentar Deni.

"Udah cepetan Rel!" perintah Fredy.

Karrel pun mendengus pasrah. Karrel berjalan dan mengetuk pintu ruang komputer pelan.

"Ada apa?" tanya guru komputer.

"Saya mencari Kiara, dia dipanggil guru," kata Karrel berbohong, Kiara yang merasa namanya disebut pun berdiri.

"Saya Kiara pak," kata Kiara.

"Oh, ya sudah kamu boleh keluar, tapi cepat kembali ya!" pinta guru tersebut. Karrel pun mengajak Kiara ke kelas.

"Siapa yang manggil gue?" tanya Kiara.

"Ada pokoknya," jawab Karrel.

"Kok ke kelas?" tanya Kiara saat Karrel masuk kelas.

"Wow! Ternyata Dek Kia toh!" kata Doni.

"Diem lo jah," kata Karrel.

Kiara kebingungan sendiri, saat ia mau bertanya, mulut Kiara terkatup karena melihat Karrel goyang-goyang nggak jelas.

Semuanya pun tertawa, "lo kenapa sih Rel? Kesambet jin? Udah ah gue mau balik," kata Kiara sebal, gadis itu pun pergi.

Karrel menatap teman-temannya geram, "hancur sudah harga diri gue di depan dia, mau ditaruh dimana muka gue?" keluh Karrel sambil duduk di sebelah Deni.

"Taruh di pantatnya Doni aja," ceplos Rokky.

"Awas lo Rok, gue bakal buat lo lebih parah dari ini!" ancam Karrel.

"Takut," kata Rokky pura-pura takut.

"Udah, ayo lanjut!" ajak Fredy.

Mereka pun melanjutkan permainan. Penggaris itu berhenti tepat di depan Rokky. Karrel pun tersenyum penuh kemenangan.

"Pilih apa?" tanya Karrel.

"Gue cowok, jadi gue pilih dare," kata Rokky.

"Lo harus jadi banci kalau ada Nessa di dekat lo," kata Karrel, "ini berlaku untuk satu hari ini," lanjut Karrel.

"Wah, sadis banget Rel!" kata Deni.

"Hancur sudah harga diri lo Rok, sabar ya!" kata Zen.

"Parah lo Rel sama sohib sendiri," kata Rokky.

"Udah ayo lanjut!" ajak Fredy.

Botol pun di putar dan berhenti di Doni, "wah, gue kena, gue milih dare deh," kata Doni.

"Hmm, lo harus nyanyi di depan Kiara terserah mau nyanyi apa," kata Deni.

"Lah gampang amat," komentar Fredy.

Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang