Wooo ada apa ini kia kenapa? Watt darah? Anjirrr si author ngegantung bet dah emang gua sempak basah apa di gantung dijemuran, wattdepak siapa sih dua orang iblis itu? Pasti mereka dibalik ini semua arrgghhh kzl gua kzl awas aja kalo kia kenapa napa gua samperin tuh pelakunya*lahemangguatau(?)kagak. Pliss Thor di next lagi ihh jan ngegantung gak kasian apah sama dd yang jomsss ucul inihh😭😥😜😚
▣▣▣▣▣
"Kak Dimas," teriak Kiara saat melihat darah Dimas mengalir. Gadis itu berlari menghampiri Dimas yang terkapar di karpet.
"Lo cantik hari ini," ujar Dimas sebelum akhirnya mata lelaki itu terpejam.
"Kak, kakak, bangun kak. Siapa aja tolong gue!" teriak Kiara. Matanya tak kuasa menahan tangis.
Guru pun datang dan membawa Dimas. Kiara masih diam di sana, terduduk sambil menangis. Yang lain masih syok dengan kejadian ini. Gani yang melihat Kiara menangis pun berjalanmendekati Karrel untuk menyuruh Karrel menenangkannya.
"Rel, tenangin Kiara gih, dia kayaknya sedih banget deh," kata Gani sambil menepuk pundak Karrel.
Karrel pun tersadar, "ya jelaslah dia sedih, orang pacarnya dalam bahaya," kata Karrel sambil tersenyum miris. Lalu lelaki itu pun berjalan mendekati gadis yang tengah terisak.
Karrel menaruh kepala Kiara di bahunya lalu memeluk gadis itu erat-erat, membuat tangis gadis itu terdengar jelas di telinganya. Mendengar tangis gadis itu, membuat Karrel menjadi cemburu sekaligus sedih.
Karrel mengusap kepala Kiara pelan, tak peduli bahwa ia masih di atas panggung, "lo boleh nangis sepuasnya, lo boleh meluk gue seeratnya, tapi lo harus inget satu hal. Sekarang Dimas lagi ada di rumah sakit dan dia lagi butuh lo saat ini juga," bisik Karrel. Sakit, mengetahui bahwa orang yang kita cintai menangis karena tidak ingin kehilangan orang lain, tapi lebih sakit lagi melihat seseorang yang kita cintai menangis karena kehilangan seseorang.
Kiara mengendurkan pelukannya, lalu menatap mata Karrel, mata itu menyiratkan keteduhan sekaligus kepedihan, "makasi Rel, lo cowok bangsat terbaik yang pernah gue kenal," canda Kiara sambil tertawa pelan.
"Nah gitu dong, kan enak diliatnya," kata Karrel senang, "lo juga cewek cantik tercengeng yang pernah gue temuin," balas Karrel.
"Bisa aja lo," ujar Kiara sambil memukul pelan bahu lelaki di depannya.
"Tapi kata 'cantik' itu serius lho," kata Karrel.
Pipi Kiara seketika merona, "apaan sih?" tanya Kiara salah tingkah.
"Lo ucul banget deh," puji Karrel. Ia senang melihat Kiara tersenyum karenanya walaupun ia tahu, senyum ini hanya sementara.
Rokky menghampiri Karrel, "baru udah baikan, jadi lupa deh kalau ada cunguk yang mau mati," celetuk Rokky membuat keduanya tersadar.
"Buruan naik mobil gue!" ajak Gani, mereka pun mengangguk setuju.
Desi, Kiara, Nessa, Gani, Karrel dan Rokky pun berjalan menuju parkiran. Sesampainya di sana mereka segera masuk ke mobil milik Gani. Untung saja mobil Gani besar, sehingga muat untuk enam orang. Mobil pun melaju.
▣▣▣▣▣
Kiara masuk ke ruang UGD bersama Karrel untuk melihat seseorang yang sedang terkulai lemas. Dokter sudah mengoperasi kepala Dimas, tetapi dokter tidak bisa memastikan apakah Dimas bisa bertahan hidup.
Aroma obat-obatan masuk ke dalam penciuman Karrel. Aroma ini yang paling tidak Karrel sukai dari kecil. Kiara mendekati Dimas yang sedang tertidur diikuti Karrel di belakang gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Teen FictionCERITA TELAH DITERBITKAN Kiara Ifania : 1. Cantik ✔ 2. Pinter ✔ 3. Polos ✔ 4. Imut ✔ 5. Rokok ✘ Karrel Antonio : 1. Ganteng ✔ 2. Pinter ✘ 3. Nakal ✔ 4. Brandal ✔ 5. Rokok ✔ Bagaimana jadinya jika dua orang yang berbeda sifat disatukan oleh takdir? S...
