Kiara merebahkan tubuhnya di kasur. Seharian ini ia sangat capek, karena tugas dari Bu Ratna yang belum ia selesaikan ditambah beberapa soal tambahan dari guru galak tersebut.
Baru saja mata gadis itu terpejam, tiba-tiba matanya terbuka kembali, karena merasa ada yang bergetar di saku celananya. Segera ia bangun dan mengambil ponselnya.
Ia melihat ada pesan line yang masuk. Ia pun membuka aplikasi tersebut.
Dimas R.: hai dek!
Kiara senang bukan main. Walaupun hanya pesan singkat, tetapi sudah membuat gadis itu melayang.
Mmm ... bales apa ya? Batin gadis itu.
Kiara Ifania: hai juga kak! Ada apa ya?
Send
Setelah mengirin pesab tersebut, Kiara mondar-mandir menunggu jawaban dari Dimas. Ia duduk di kasur, namun berdiri lagi. Jantung gadis itu berdetak tak karuan.
Tiba-tiba ponselnya bergetar kembali, segera ia membuka sebuah pesan.
Dimas R.: nanti sore sibuk gk? Kalo gk sibuk, gw mau ngajak jalan
Setelah membaca pesan tersebut, Kiara tersenyum lebar. Ia senang bukan main. Tangannya pun gemetar untuk menjawab pesan tersebut.
"Jawab apa ya? Hmm ... terima atau enggak?" Kiara nampak menimang-nimang, "ah, terima aja deh."
Kiara Ifania: boleh, jalan kmn?
Tak lama lelaki itu menjawab pesan Kiara.
Dimas R.: ke toko buku
Kiara Ifania: ok deh kak
Dimas R.: ya udh gw jmpt lo jam 1/2 tujuh di rmh lo
Kiara Ifania: kakak udh tau almat rmh gw?
Dimas R.: udh [read]
Kiara pun menaruh ponselnya di atas meja dan langsung masuj ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian gadis itu keluar. Ia lalu membuka lemari dan mencari baju yang cocok.
Akhirnya Kiara memutuskan untuk memakai dress berwarna tosca dengan panjangnya selutut. Kiara pun duduk di depan meja rias dan merias dirinya. Ia memakai bedak dan pelembab bibir.
Setelah itu ia menata rambutnya agar lebih rapi, lalu ia berjalan menuju kasur dan mengambil ponselnya yang ada di dalam tas.
Dimas R.: kakak udh di dpn [read]
Setelah membaca pesan tersebut, Kiara langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas kecilnya. Gadis itu berjalan menuju rak sepatunya dan mengambil flat shoes berwarna putih yang senada dengan warna tasnya.
Kiara berjalan menuruni anak tangga dan melihat bundanya di bawah sedang berbicara dengan Dimas.
"Bunda, Kia berangkat dulu ya," kata Kiara sambil menyalami wanita paruh baya itu.
"Ya udah, tan, saya pamit dulu," kata Dimas, lalu menyalami tangan wanita di depannya itu.
"Ya udah, jaga Kiara baik-baik ya!" pesan wanita tersebut.
"Iya, tante," kata Dimas lalu menggandeng Kiara menuju mobil.
Dimas membukakan pintu mobil untuk Kiara, lalu masuk ke dalam pintu di sebelahnya.
Selama perjalanan tak ada yang bersuara membuat Kiara semakin canggung.
"Kiara gue mau ngomong sesuatu," kata Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Fiksi RemajaCERITA TELAH DITERBITKAN Kiara Ifania : 1. Cantik ✔ 2. Pinter ✔ 3. Polos ✔ 4. Imut ✔ 5. Rokok ✘ Karrel Antonio : 1. Ganteng ✔ 2. Pinter ✘ 3. Nakal ✔ 4. Brandal ✔ 5. Rokok ✔ Bagaimana jadinya jika dua orang yang berbeda sifat disatukan oleh takdir? S...
