⇦DUA PULUH DUA⇨

188K 10.5K 692
                                    

Kiara berjalan pelan memasuki kawasan sekolah. Sesampainya di dalam kelas, gadis ini sangat kaget melihat Zen duduk di bangku Karrel.

"Ngapain lo di sini?" tanya Kiara bingung sekaligus penasaran.

"Kan Karrel minta tukar tempat sama gue, jadi sekarang gue yang duduk di sini," jawab Zen.

"Hah?!" Kiara sangat bingung mengapa lelaki itu menjauhkannya.

"Udah cepet duduk, guru udah masuk tuh!" kata Zen, Kiara pun duduk di bangkunya sambil memperhatikan Karrel yang duduk di barisan nomor tiga dari depan bersama Deni. Deretan bangku Karrel sangat jauh dari Kiara, Karrel diujung kanan, sedangkan gadis itu di ujung kiri

"Emang niat banget anak ini ngejauh dari gue," gumam Kiara.

"Lo ngomong sama siapa Ki?" tanya Zen.

"Nggak," jawab Kiara.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan, sudah waktunya istirahat. Siswa-siswi pun berhamburan keluar. Tapi tidak dengan Kiara, ia ingin berbicara dengan Karrel. Gadis itu pun berjalan menuju bangku lelaki itu. Keadaan kelas sepi, hanya ada Kiara dan Karrel di sana.

"Kiara? Lo ngapain di sini?" tanya Karrel saat melihat Kiara berada di sampingnya.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo," kata Kiara sambil menatap mata Karrel membuat lelaki itu tak berani menatap balik.

"Gue enggak bisa," kata Karrel hendak pergi namun tangannya dicekal oleh gadis itu.

"Please," kata Kiara dengan raut wajah memohon membuat Karrel tidak bisa menolak, apalagi saat melihat mata gadis itu.

"Lima menit," kata Karrel membuat raut wajah Kiara kembali senang.

"Kenapa sih lo ngejauh dari gue?" tanya Kiara.

"Pengin," jawab Karrel.

"Apa alasan lo?" tanya Kiara.

"Kemarin gue udah jelasin," jawab Karrel, "waktu udah habis gue harus ke kantin, temen-temen udah nungguin," kata Karrel lalu berbalik.

"Kenapa sih mesti menjauh kalau masih bisa jadi temen?" tanya Kiara sedikit berteriak, membuat Karrel yang ingin melangkah terdiam, "kita masih bisa temenan Rel," kata Kiara sambil mendekati Karrel.

"Lo bisa ngomong gitu karna lo nggak ngerasain jadi gue," kata Karrel lalu pergi begitu saja, entah ketololan apa yang dimiliki Kiara sampai-sampai tidak bisa mengerti setiap kali Karrel mengungkapkan perasaannya.

Kiara berjalan pelan menuju kantin, sesampainya di sana ia disambut kabar yang mengejutkan.

"Eh, Ki, lo tau nggak kalau Nessa udah jadian sama Rokky?" tanya Gani saat Kiara lewat di bangku mereka.

"Hah?! Nes, lo udah jadian sama Rokky?" tanya Kiara pada Nessa yang duduk di meja sebelahnya bersama Amel dan Shinta.

"Ya gitu deh," jawab Nessa, "lo kapan sama Karrel?" ceplos Nessa membuat Kiara dan Karrel terdiam.

"Kiara kan udah sama Kak Dimas, Karrel sama gue aja," kata Amel, sudah bukan rahasia lagi jika cewek yang satu ini adalah fans berat Karrel.

"PJ mana PJ?" todong Martin membuat suasana agar tidak tegang.

"Yee ... enak aja, si Kiara aja belum ngasi PJ kegue," kata Rokky.

"Ah, kere lo Rok. Nes, putusin aja ni orang, nggak modal banget," ceplos Gani.

"Enak aja lo asal ngomong, kan nggak lucu pacaran cuma sehari, kayak anak SMP aja," kata Rokky sambil memukul kepala Gani.

"Ah, pacar lo mana Ki? Dia belum ngasi PJ kekita," kata Shinta.

Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang