⇦EMPAT BELAS⇨

237K 12.8K 800
                                        

Mau tanya kalian pilih cover yang mana?

Mau tanya kalian pilih cover yang mana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1

2

3

Udah gitu aja, selamat membaca!

▣▣▣▣▣
Kiara memperhatikan Dimas yang berada di depannya. Wajahnya nampak menahan amarah membuat Kiara sedikit takut. Ia baru pertama kali melihat Dimas seperti ini. Ingin rasanya ia bertanya mengapa Dimas dan Karrel saling sidir satu sama lain di lapangan basket tadi. Tetapi lidahnya kelu untuk menanyakan hal itu.

Sampai akhirnya Kiara membuka suara, karena tak tahan dengan situasi seperti ini, "kak, kalau baksonya nggak dimakan, nanti keburu dingin," kata Kiara lembut.

Mendengar hal itu Dimas tersadar dari khayalannya, ia melihat Kiara sejenak, "makasi ya udah ngingetin," kata Dimas sambil mengacak pelan rambut gadis di depannya itu. Ia merasa hatinya sudah bisa melepas seseorang dan kembali menerima orang lain.

Menerima perlakuan Dimas, Kiara menjadi salah tingkah. Ingin rasanya ia berteriak sekarang juga, tapi ia masih cukup waras untuk tidak melakukan hal itu di kantin sekolah.

Dimas mulai memakan bakso yang ada di depannya itu dengan perlahan. Entah mengapa, moodnya kembali baik setelah mendengar suara gadis di depannya itu.

Gadis itu sangat mirip dengan seseorang di masa lalunya. Dimas tersenyum tipis saat melihat Kiara sedang memakan mie goreng yang ia pesan tadi.

"Kakak kenapa senyam-senyum kayak gitu? Kakak nggak lagi sakit kan?" tanya Kiara bingung.

"Nggak tuh, emang salah ya kalau gue senyum?" tanya Dimas.

"Nggak sih, tapi kalau senyum-senyum sendirikan kayak orang gila," kata Kiara.

"Gue gila karena lo," kata Dimas membuat pipi Kiara merona, "lo itu lucu tau, baru gue ngomong sedikit aja, udah merah aja pipinya," kata Dimas, lalu mencubit pipi Kiara.

"Apaan sih?" kata Kiara salah tingkah.

Setelah itu suasana kembali hening. Kiara pun memberanikan diri untuk bertanya mengenai peristiwa di lapangan basket tadi.

"Kak, gue boleh nanya nggak?" tanya Kiara.

"Nanya apa?" tanya Dimas.

"Mmm ..., sebenernya kakak itu ada masalah apa sih sama si Karrel?" tanya Kiara penasaran.

Raut wajah Dimas seketika berubah, tangan mengepal kuat, "nggak usah dibahas," kata Dimas dingin, ia berusaha menahan emosinya agar tidak meledak di depan gadis itu.

Melihat hal itu, Kiara menjadi tak enak. Gadis itu merasa Dimas tersinggung karena ia menanyakan hal itu.

"Kakak marah?" tanya Kiara.

Dimas mendongak, "nggak," kata Dimas sambil tersenyum, "gue ke kelas dulu ya, udah masuk nih," kata Dimas sambil beranjak dari tempat duduknya, lalu pergi meninggalkan Kiara dengan rasa bersalah sekaligus rasa penasaran. Ia merasa ada sesuatu yang membuat Dimas dan Karrel seperti itu dan ia akan mencari tau hal itu.

Different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang