UDAH KAREL GAUSAH SOK SOK NGEJAUH, BURUAN AJA DEH BAWAK SI KIA KE KUA :3 njir si kia, cinta datang terlambat :" eh bukan terlambat sih, tapi telat nyadar gitu ya :3 tapi syukurlah karelnya kan masih cinta juga..Oemjii, noooll.. Karel back to brandal! Kia ayo bertindak! Yaampun kia, jangan lepaskan karel.. Nyatakan perasaanmu dan kalian bersatu! Awas kalau sad ending, gue bunuh lu thor :p NEXT CEPAT ASAP YANG PANJANG!!!!
▣▣▣▣▣
Entah berapa banyak tisu yang telah dipakai oleh gadis itu. Entah berapa tetes air mata yang dikeluarkan dari mata gadis itu. Ia hanya tahu sekarang ia sangat sakit, bukan sakit secara fisik ini lebih dari itu. Ia sakit hati. Hatinya hancur berkeping-keping.
Katanya cinta itu membuat orang bahagia, tetapi yang ia alami hanya rasa sakit yang datang terus-menerus jika ia terus mencintai orang itu. Dan sekarang ia menyesal telah mencintai seseorang, ia sangat menyesal. Tetapi semua telah terlambat ia telah mencintai lelaki itu. Lelaki yang membuat hatinya hancur. Dan gadis itu hanya bisa menangis di kamarnya, yang sekarang sudah tidak pantas lagi disebut kamar.
Hingga akhirnya mata gadis itu terpejam karena kantuk yang membuatnya terpaksa tertidur.
▣▣▣▣▣
Sinar matahari masuk ke dalam kamar Kiara. Mata gadis itu pun perlahan-lahan mulai terbuka. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Hingga akhirnya ia tersadar bahwa hari ini pensi akan diadakan. Ia pun beranjak dari tempat tidurnya lalu menuju kamar mandi.
Beberapa menit kemudian, gadis itu telah siap dengan dress hitam diatas lutut dan tanpa lengan yang ia beli kemarin bersama Nessa dan Desi. Kiara pun berjalan pelan menuju cermin. Kelopak matanya sudah tidak separah kemarin, hingga ia harus memakai kacamata untuk menutupinya.
Tiba-tiba pintu kamar Kiara terbuka, menampakkan dua orang gadis cantik. Tanpa ijin sang pemilik kamar, dua gadis itu masuk ke kamar Kiara dan menutup pintu secara kasar.
"Kalian ngapain sih ke sini?" tanya Kiara sebal dengan tingkah sahabatnya ini.
Nessa dengan semangatnya berjalan mendekati Kiara, "kita kan udah bilang kalau gue sama Kak Desi mau dandanin lo," kata Nessa sambil mengeluarkan peralatan make up dari tasnya.
"Apaan sih lo? Alay banget! Gue tuh cuma mau ngisi acara pensi doang, ngapain mesti pakai dandan segala?" tanya Kiara, "ini juga, ngapain bawa alat-alat lukis ke sini?" tanya Kiara sambil mengambil kotak make up yang dibawa Nessa.
Desi yang duduk di kasur pun berjalan mendekati Kiara, "lo bloon banget sih soal make up," kata Desi sambil menoyor kepala Kiara, "ini tuh peralatan make up," jelas Desi.
"Ngapain sih bawa kaya gini ke sini? Lo mau dandanin gue kayak ondel-ondel?" omel Kiara.
"Udah lo jangan banyak protes napa? Udah untung juga gue mau dandanin lo," kata Nessa lalu memulai acara mendandani sahabatnya.
"Bukan untung, tapi buntung," gerutu Kiara. Ia pun pasrah mukanya diberi polesan-polesan oleh sahabatnya itu.
"Diem napa Ki! Jangan banyak gerak-gerak!" omel Nessa.
"Ribet amat sih pakai kayak beginian," gerutu Kiara. Gadis itu nampak risih dengan semua make up yang dipolesi di wajahnya.
"Ini tuh demi lo biar keliatan cantik di depan Karrel," kata Desi. Seketika mimik wajah Kiara berubah drastis, membuat Desi sedikit bersalah.
"Eh, lo asal nyeplos aja sih, Kiara kan pacarnya Kak Dimas. Gimana sih?" kata Nessa berusaha menetralkan suasana.
"Gue udah putus sama Kak Dimas," ujar Kiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Teen FictionCERITA TELAH DITERBITKAN Kiara Ifania : 1. Cantik ✔ 2. Pinter ✔ 3. Polos ✔ 4. Imut ✔ 5. Rokok ✘ Karrel Antonio : 1. Ganteng ✔ 2. Pinter ✘ 3. Nakal ✔ 4. Brandal ✔ 5. Rokok ✔ Bagaimana jadinya jika dua orang yang berbeda sifat disatukan oleh takdir? S...
