15

50 7 11
                                    

Hari ini hari sabtu, itu artinya hari ini libur. Sudah pukul 11 pagi namun Sandy baru membuka matanya. Kemarin malam, ia tidur pukul 11 malam jadi ia tidur 12 jam.

Sandy keluar kamarnya hendak ke toilet yang berada di samping kamarnya. Di luar, ia mendengar suara ibunya sedang tertawa. Sandy bertanya-tanya dalam hatinya dengan siapa ibunya berbicara.

Ayahnya pasti sudah berangkat kerja. Hm, mungkin sedang telepon.

Setelah dari toilet, ia turun ke bawah dengan masih menggunakan piyama bergambar beruang.

Saat sedang menuruni tangga, langkahnya terhenti karena ia melihat Evan sedang duduk di ruang tamu.

"Evan?!" kata Sandy yang terkejut.

Ibunya Sandy keluar dari dapur membawa nampan berisi segelas air putih dan setoples cookies. Ia menaruh nampan itu di meja.

"Eh Sandy kamu udah bangun? Ini ada temen kamu dateng. Mama ke kamar dulu ya." kata Ibunya lalu pergi meninggalkan Evan juga Sandy yang masih berdiri di tangga.

"Ngapain lo kesini?" tanya Sandy sambil berjalan lalu duduk di samping Evan.

"Mau ketemu lo lah," jawab Evan santai.

"Ya maksudnya ngapain mau ketemu gue?"

"Mau ngajak jalan."

"Ke?"

"Udah ikut aja, pasti lo suka."

"Ya udahlah, ayo" kata Sandy sambil bangkit berdiri.

Sandy hendak berjalan namun Evan masih duduk di tempatnya.

"Ayo, kok lo malah duduk di situ?"

Dengan masih melihat ke arah Sandy, Evan menjawab, "Lo yakin mau pake baju itu?"

Sandy melihat ke arah bajunya.

"Ya i..ini gue mau ganti, sekalian pamit." kata Sandy sambil cengengesan karena malu.

Setelah berganti baju, ia memanggil ibunya.

"Ma, Sandy pergi dulu ya."

"Mau kemana?"

"Gak tau tuh Evan" jawab Sandy.

"Saya pamit ya tante," kata Evan sambil tersenyum ramah.

"Jangan pulang terlalu malam ya, sering-sering ke sini." kata ibunya Sandy.

"Ih Ma," protes Sandy.

Lalu Sandy dan Evan sama-sama masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil, keduanya terdiam. Mereka berdua enggan untuk berbicara.

"Sebenernya kita mau kemana sih, Van?" tanya Sandy.

"Liat aja nanti, gak jauh kok."

Tak lama kemudian, mereka sampai di tempat yang Evan maksud, lalu mereka turun dari mobil.

Di depan sebuah tempat yang seperti rumah itu terdapat papan yang bertuliskan

Panti Asuhan Kasih Ibu

"Van?"

Evan menoleh dan seperti sudah tau pertanyaan Sandy, ia pun menjawab, "Gue tau pasti lo suka anak kecil,"

Sandy mengangguk semangat sambil tersenyum.

Mereka sama-sama memasuki panti asuhan itu. Di dalam, mereka bertemu dengan seorang ibu yang merupakan karyawan di panti itu.

"Pagi, Bu. Kami mau berkunjung dan bermain dengan anak anak disini." kata Evan ramah.

"Ternyata Evan ramah juga, kayak Vino." gumam Sandy dalam hati.

ChoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang