Seharusnya, part pertama memang pengetahuan yang paling sederhana. Tapi entah mengapa saya terlalu bersemangat untuk mem-publish materi yang satu ini.
Yup, kesalahan yang paling banyak dalam dunia tulis-menulis memang "penulisan dialog". Di grup metisazia yang memberikan tugas pada saya untuk memberi materi EBI, materi ini bahkan telah diulang sebanyak enam kali, namun member masih bingung dengan penulisan dialog. Bahkan saya juga banyak menemukan kesalahan ini pada buku-buku cetak.
Jadi, ya, this is it, hasil kegregetan saya dari itu semua, hihi.... Semoga membantu😄
BENTUK-BENTUK DIALOG
1. "Akan kubunuh[,]" [u]cap Lyvonne.
◾Sebelum petik menggunakan koma, dan setelah petik tidak kapital. Hal ini dikarenakan kata di luar petik masih merupakan kelanjutan dialog (dialog tag).
2. "Akan kubunuh[.]" [L]yvonne berucap.
"Akan kubunuh[.]" [D]ia mengayunkan paku ke dahi si target.
◾Sebelum petik menggunakan titik, dan setelah petik menggunakan huruf kapital. Hal ini dikarenakan kata di luar petik bukan kelanjutan dialog.
3. Lyvonne mengayunkan paku ke dahi si korban[.] "[A]kan kubunuh kau."
◾Akhir narasi menggunakan tanda titik. Hal ini dikarenakan narasi hanya menerangkan aksi yang dilakukan si tokoh, bukan menerangkan bahwa si tokoh sedang berdialog.
4. Lyvonne mengayunkan paku ke dahi si korban sembari berucap[,] "[A]kan kubunuh kau."
◾Akhir narasi menggunakan tanda koma. Hal ini dikarenakan narasi menerangkan bahwa si tokoh sedang berdialog.
5. "Akan[,]" [d]ia mengayunkan paku ke dahi si target[,] "[k]ubunuh kau."
"Akan[,]" [u]capnya sembari mengayunkan paku ke dahi si target[,] "[k]ubunuh kau."
◾Akhir dialog pertama menggunakan koma, setelah petik tidak menggunakan kapital, akhir narasi di antara dialog menggunakan koma, dan akhir dialog kedua tidak menggunakan kapital. Hal ini dikarenakan kedua dialog masih bersambungan, dan narasi di antara dialog hanya sebagai jeda ataupun keterangan aksi si tokoh yang berdialog.
6. "Akan kubunuh[,]" [u]capnya dengan tawa bengis[.] "[D]an kau tak akan bisa menghindar."
◾Akhir dialog pertama menggunakan koma, setelah petik bukan huruf kapital, narasi diakhiri tanda titik, dan awal dialog kedua menggunakan huruf kapital. Hal ini dikarenakan kedua dialog tidak bersambungan, dan narasi di antaranya merupakan kelanjutan dari dialog pertama (dialog tag).
7. "Akan kubunuh[.]" [D]ia mengayunkan paku ke dahi si target[.] "[D]an kau tak akan bisa menghindar."
◾Akhir dialog pertama menggunakan tanda titik, awal narasi menggunakan huruf kapital & diakhiri dengan tanda titik, juga awal dialog kedua menggunakan huruf kapital. Hal ini dikarenakan kedua dialog tidak bersambungan dan narasi di antaranya bukan kelanjutan dari dialog pertama maupun kedua.
8. "Aku akan--" Ucapan Lyvonne terpotong oleh pekikan si korban.
◾Dialog terpotong. Menggunakan m-dash atau tanda pisah.
9. "Aku akan ... membunuhmu."
"Aku akan membunuhmu...."
◾Elipsis menunjukkan jeda.
10. "Kau akan mati, Ayah."
◾'Ayah': kata sapaan. Ditulis huruf kapital, dengan menggunakan koma di depannya.
11. "Kau berkata 'akan membunuhku'?"
◾Kutipan dalam dialog. Menggunakan petik tunggal.
12. "Aku akan membunuhmu. Mungkin dengan menancapkan paku di dahimu terlebih dahulu. Kemudian kedua matamu, meletakkan bangkai tikus di dalam mulutmu, menjahit bibirmu, dengan membelah leher hingga perutmu sebagai penutupnya.
Bagaimana menurutmu, Ayah? Kau siap?"
◾Dialog panjang. Boleh dipotong menjadi beberapa paragraf dengan aturan HANYA boleh menggunakan petik tutup di akhir dialog dan tidak menggunakan petik buka di dialog sama yang dijadikan lain paragraf.
P.S. Ada pendapat lain tentang poin yang satu ini--adanya petik pembuka di paragraf kedua--yang juga sangat banyak pendukungnya. Karena tidak adanya aturan yang pasti--di PUEBI tidak ada--kukembalikan pada kalian. Enaknya yang mana, hehe....
Jadi, bagaimana? Apakah materi ini berguna untuk Anda?
P.S. Saya bukan ahli tata tulis, jadi bukan maksud saya untuk menggurui😉
Sumber: pdf PUEBI
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Tinta
RandomBerisi tentang tata kebahasaan, tips kepenulisan, serta beberapa celotehan.