Duh, maafkan Lanna yang bingung mau bikin tips apa sampai nggak update hampir seminggu😢
Kukasih part PUEBI aja, ya😢
Maafkan sekali lagi, huhu....Jadi, ceritanya, karena ada salah penulisan elipsis dari chat-nya SitimiftaNCP di grup metisazia tepat sebelum jam materi PUEBI, ku jadi terinspirasi ulangin materi yang satu ini di grup tersebut karena berbagai macam alasan, wkwk....
Nah, udah cukup kata-kata alay dari murid The Queen of Alay--arabellaofc. Maafkan terlalu bertele-tele😂
Sekarang, langsung capcus ke materi, okay?😉Kalian tahu, nggak, apa itu elipsis? Iya, elipsis itu yang titik tiga itu, loh. Nah, gimana aja, sih, penggunaan elipsis itu? Gimana cara penulisannya yang benar?
Nah, ini, nih, fungsi-fungsi elipsis dari PUEBI:
1. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah …. ..., lain lubuk lain ikannya.
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi jika berada di tengah kalimat.
Contoh:
Aku ... tidak bisa.
Dia ... tidak suka.(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat buah), seru, atau tanya.
Contoh:
Aku tidak bisa[....]
Aku tidak bisa[...!]
Kau tidak bisa[...?]2. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
Misalnya:
"Menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?"
"Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya istirahat."
INGAT, yang TIDAK SELESAI, BUKAN yang TERPOTONG.
Fungsi ini dipakai ketika tokoh ingin mengucapkan sesuatu namun tidak selesai, kemudian dilanjutkan kalimat lain dari tokoh yang sama pula.
Contoh:
"Jadi, kesimpulan materi hari ini ... eh, sudah istirahat."
Contoh di atas menunjukkan bahwa sang tokoh ingin mengatakan "kesimpulan dari materi hari ini", namun tidak selesai karena telah mendengar bel pulang sekolah berbunyi. Kemudian sang tokoh kembali melanjutkan dialognya dengan hal yang "tidak berhubungan dengan kesimpulan materi hari ini".
Maka, ucapan yang tidak selesai tersebut diberi elipsis sebagai tanda bahwa seharusnya ada dialog tersebut masih berlanjut, namun tidak selesai karena hal tertentu dan dilanjutkan dialog dari orang yang sama, di satu waktu, namun dengan topik yang berbeda.
BEDAKAN dengan "dialog terpotong" yang menggunakan tanda pisah atau m-dash.
Contoh:
"Aku--"
"Tidak, kau tidak boleh mengatakan apa pun," sela Austin cepat.
Dari contoh di atas, dapat diketahui bahwa DIALOG TIDAK SELESAI dan DIALOG TERPOTONG memiliki perbedaan yang signifikan.
Pada "dialog terpotong", dialog sang tokoh tidak diselesaikan karena disela oleh tindakan atau ucapan tokoh lain, atau memang sengaja dipotong sendiri.
"Dialog terpotong" juga TIDAK dilanjutkan dalam satu waktu, berbeda dengan "dialog tidak selesai" yang dilanjutkan dengan dialog dari tokoh yang sama namun topik yang berbeda.
Contoh:
1. Dialog terpotong (menggunakan m-dash).
"Aku--" Austin memotong ucapannya sendiri dan mengamati Lyvonne.
"Ada apa?" tanya Lyvonne penasaran.
2. Dialog tidak selesai (menggunakan elipsis).
"Aku ... eh, tidak jadi."
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi jika berada di tengah kalimat.
Contoh:
Aku ... tidak bisa.
Dia ... tidak suka.(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat buah), seru, atau tanya.
Contoh:
Aku tidak bisa[....]
Aku tidak bisa[...!]
Kau tidak bisa[...?]NOTE
Elipsis biasanya juga dipakai untuk menunjukkan jeda dalam kalimat.
Contoh:
Aku ... tak bisa datang.
Mengapa ... sulit sekali?Nah, gimana, nih?
Udah ada sedikit pemahaman tentang elipsis?Semoga bermanfaat😄
Sumber: pdf PUEBI
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Tinta
RandomBerisi tentang tata kebahasaan, tips kepenulisan, serta beberapa celotehan.