Angka dan Bilangan (PUEBI)

3.1K 226 14
                                    

Nah, ini, nih, materi kemarin Senin yang baru saja diulang lagi di grup metisazia. Langsung tancap gas ke evaluasi juga, tapi waktu diberi tugas, masih saja salah dalam penulisannya😧

Yup, angka dan bilangan memang sering salah penulisannya. Jadi, inilah materi angka dan bilangan. Semoga membantu😄

***

Angka Arab atau angka Romawi yang lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor:

☆Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

☆Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000), _ V (5.000), _ M (1.000.000).

1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, KECUALI jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.

Contoh bilangan yang ditulis dengan huruf:

Sinta sudah meminum jus alpukat lima gelas.

Devi memiliki lebih dari seratus anime.

Contoh bilangan yang ditulis dengan angka (karena digunakan secara berurutan) meskipun bilangan yang digunakan masih dapat dinyatakan dalam dua kata:

Di antara 16 makanan yang tersedia, terdapat 3 porsi roti bakar, 9 porsi ayam goreng, dan 4 gelas jus lemon.

Vina membeli 3 jeruk, 4 apel, dan 9 kiwi.

2. a. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.

Misalnya:
Tiga belas anak mendapat beasiswa.

Tiga pemenang lomba akan mendapat peluang besar untuk bersekolah di sini.

Catatan:
Penulisan berikut dihindari:

13 anak mendapat beasiswa.

3 pemenang lomba akan mendapat peluang besar untuk bersekolah di sini.

b. Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.

Misalnya:
Jumlah peserta dalam lomba ini adalah 219 siswa.

Nani menyimpan 25 buku di dalam lacinya.

Catatan:
Penulisan berikut dihindari:

219 siswa mengikuti lomba ini.

25 buah buku disimpan Nani dalam lacinya.

Intinya, bilangan dalam awal kalimat tidak boleh ditulis menggunakan angka. Bahkan jika bilangan tersebut dinyatakan lebih dari dua kata pun, susunan kalimatnya harus diubah, agar awal kalimat tidak menggunakan angka.

3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.

Misalnya:
Nina mendapatkan gaji sebesar 25 juta per bulannya.

Vani tidak bisa membeli rumah seharga 10 miliar itu dalam sekali bayar.

Nino membutuhkan waktu untuk mengumpulkan uang 250 ribu.

4. Angka dipakai untuk menyatakan:

(a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta
(b) nilai uang.

Misalnya:
0,5 sentimeter
5 kilogram
4 hektare
10 liter
2 tahun
6 bulan
5 hari
1 jam
20 menit
Rp5.000,00
US$3,50.

5. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.

Misalnya:
Jalan Tanah Abang I No. 15 atau Jalan Tanah Abang I/15

Jalan Wijaya No. 14

Hotel Mahameru, Kamar 169 Gedung Samudra, Lantai II, Ruang 201.

6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.

Misalnya:
Bab X
Pasal 5
Halaman 252
Surah Yasin: 9
Markus 16: 15—16

7. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.

a. Bilangan Utuh
Misalnya:
dua belas (12), bukan duabelas.
tiga puluh (30), bukan tigapuluh.
lima ribu (5.000), bukan limaribu.

b. Bilangan Pecahan
Misalnya:
setengah atau seperdua ( 1/2), bukan seper dua.
sepersembilan belas ( 1/19), bukan seper sembilan belas.
tiga dua-pertiga (3 2/3), bukan tiga-dua per tiga.
satu persen (1%), bukan satupersen.
satu permil (1o/oo), bukan satu per mil.

8. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.

Misalnya:
abad XX
abad ke-20, bukan abad ke20.
abad kedua puluh, bukan abad ke dua puluh.
Perang Dunia II
Perang Dunia Ke-2, bukan Perang Dunia Ke 2.
Perang Dunia Kedua, bukan Perang Dunia Ke Dua.

9. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut.

Misalnya:
lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)
tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)
uang 5.000-an (uang lima ribuan)

Ingat!
Gunakan tanda hubung sebelum imbuhan "an".

10. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.

Misalnya:

Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.

11. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan seperti berikut.

Misalnya:

Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).

Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.

12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.

Misalnya:
Kelapadua, bukan kelapa 2.
Kotonanampek
Rajaampat
Simpanglima, bukan simpang 5.
Tigaraksa

Sumber: pdf PUEBI

Dunia TintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang