Berangkat dari kedua definisi di atas yang sudah sangat jelas dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, terjawab sudah pertanyaan tentang perbedaan puisi dan prosa.
Puisi itu terikat, sedangkan prosa enggak. Let's say puisi itu taken, sedangkan prosa itu kita.
Nah, puisi ini tuh pacarnya ternyata banyak. Jadi, dia terikat sama "hal banyak" itu. Nama-nama pacarnya antara lain ada Rima, Irama, sama Bait.
Sedangkan di satu sisi, prosa itu kita. Jomlo--tambahkan "ngenes" kalau memang perlu. Misal si Bait bikin peraturan A, si Rima bikin aturan B, dan si Irama bikin aturan C buat pacar mereka, ya, ngapain kita peduli, 'kan? Mereka bukan siapa-siapa kita.
Oh iya, puisi biasanya punya diksi yang konotatif--let's say buat merayu pacar-pacarnya atau malah biar dia enggak ketahuan punya pacar banyak. Sedangkan prosa, kan, tadi jomlo. Nah, dia feel free sajalah pas ngomong sama Rima, Irama, dan Bait. Enggak perlu pakai kata-kata indah dan bermakna mendalam.
🔪Contoh Puisi🔪
Kita pengejar peksi,
tanpa lelah terus berlari,
hanya untuk mengejar naifnya mimpi.Aku pengejar peksi,
yang kemudian ditinggal olehmu seorang diri,
di tengah belukar terkungkung sunyi.Aku melepas mimpi,
menggapai hal kontradiksi,
kala sang peksi malah menghampiri,
sedang mimpi terbesarku lebih memilih pergi.🔪Contoh Prosa🔪
Kita punya mimpi naif yang sama. Mengejarnya dengan penuh sukacita, mana ada semesta lain yang mampu kalahkan kita?
Mungkin hanya hilangmu dari semesta, membawa segala mimpi naif kita bersama napasmu yang tak lagi ada.
Nah, sudah cukup jelaskah? Puisi di sana dia nulisnya berbait-bait, dengan rima dan irama serta aturan-aturan lainnya. Sedangkan prosa, dia bebas. Enggak berbait-bait--melainkan dalam bentuk paragraf--enggak terikat oleh rima, irama, dan aturan-aturan lainnya pula.
Hm, soal rima, aku enggak menghilangkannya di bentuk tulisan mana pun yang kutulis. Karena menurutku pribadi, bacanya lebih enak dan terkesan estetik begitu--walau sebenarnya enggak. Jadi, jangan protes kalau di prosa pun kupakai rima. Di cerita saja iya.
Bintaro, 18 Februari 2019
Kertas Usang a.k.a. Lanna Anfi
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Tinta
RandomBerisi tentang tata kebahasaan, tips kepenulisan, serta beberapa celotehan.