Hai hai!!! Tolong di putar ya lagunya terimakasih!!💋
Di sinilah aku. Di dalam mobil dengan Alvin dan tak membuka obrolan karena aku kesal melihatnya berpegangan tangan di kampus dengan temanku sendiri, Dinda.
"Apa gue salah kalo gue pegangan tangan sama Dinda tadi?"tanya Alvin.
"Lo pikir aja sendiri. Lo harus milih. Sama Dinda atau tetep sama gue?"jawabku melihatnya.
"Maafin gue, tapi gue lebih milih Dinda."kata-kata itu seakan menamparku keras. "El--elo milih Dinda?"kataku geram. "Maaf, My. Dinda lebih sering di samping gue daripada elo."kata Alvin. "Disamping lo? Gue yang selalu ada di samping elo, Vin. Gue selalu nyempetin waktu gue buat ketemu elo. Gue rela kabur buat ketemu lo. Jadi apa artinya semua pengorbanan itu?"tanyaku. "Gue minta maaf tapi hubungan kita sampek di sini aja, Nat."kata Alvin tak menatapku.
Aku turun dari mobilnya tanpa mengatakan apa-apa. Air mataku sudah menetes deras dalam diamku. Aku melihat mobilnya semakin menjauhi rumahku dan semakin jauh, semakin jauh, hingga aku tak lagi melihatnya. Aku menghapus air mataku dan mencoba tersenyum lalu masuk ke dalam rumah.
"Aimee? Darimana aja kamu sayang?"tanya mama saat melihatku. "Tadi ada temen Aimee, mah. Aimee masuk ke kamar dulu ya."ucapku tak berani melihat mata mama. "Iyaudah, kamu masuk ke kamar trus tidur yah!"kata mama tersenyum manis.
Aku diam lalu berjalan ke kamarku. Aku mengunci pintu kamarku dan menangis sepuasnya. Aku berteriak seperti orang gila, aku membanting semua yang ada di kamarku tanpa orang rumah mengetahuinya, ya, setiap kamar dilengkapi ruangan kedap suara.
Aku menangis lalu menatap nanar boneka pemberian Alvin. Aku mengambil boneka itu dan menariknya sekuat tenaga hingga rusak. Kamarku berantakan. Hidupku berantakan. Im not the same anymore, byebye good Aimee. Hello bitch Aimee.
*^^*
Ah! Aku lupa memperkenalkan diri! Hai, aku Aimee Suherman! Ya, papaku bernama Jerry Suherman, ibuku bernama Natalie McBride. Aku putri tunggal mereka berdarah perancis dan indonesia. Papaku pemilik PnL company. Ibuku pemilik LnP company. Papa bekerja di bidang hotel, otomotif, dan furniture. Mama di bidang apartemen, restauran, dan perumahan. Kehidupanku mencukupi, namun kadang aku merasa kesepian. So back to story!!*^^*
Ijah membuka gorden di kamarku dan membuatku silau. "Ijaaahhhhh silaau taaauuuu!!"ucapku kesal. "Ish non Amy ayo bangun. Sudah siang ini, ditunggu nyonya dibawah katanya mau nge mall."kata Ijah. "Gue gamau pergi nge mall. Mata gue sembab."kataku menutup wajahku dengan bantal. "Ayo dong nooonnn." Ijah mengambil bantal yang menutupi wajahku dan mencubit kedua pipiku."Aduuhh aduuhh sakit!!"kataku berteriak. "Ini, Ijah uda nyiapin kompres non. Ayo di kompres trus mandi ya, non. Trus turun, non soalnya uda ditunggu nyonya. Trus kita pergi bareng ke mall deh, non!"kata mbak Ijah senang. "Idih sapa juga yang ngajakin elo nge mall? Geer amat?"kataku menyambar kompres dari tangannya. "Ih liat aja, non. Nyonya pasti ngajak saya weeekk!"kata Ijah menjulurkan lidahnya lalu lari meninggalkanku.
Ish dasar ada aja pembantu nyebelin kayak dia hahaha. Akupun mandi dan bersiap. Aku memakai jeans hitam, memakai tanktop hitam dan kaca mata hitam juga sneakers hitam. Saat aku turun menemui mama, Ijah sudah memakai pakaian dengan warna menabrak. Bajunya kuning, celannya biru, dan sepatu nya hijau. Ngga banget pokoknya.
"Jah? Lo kok pake baju norak gitu sih ih?"kataku membuka kaca mataku. "Idih ini baju bagus, non! Non Amy malah pake item-item kayak mau ngelayat! Weekk!"katanya lagi-lagi menjulurkan lidah. "Iya mau ngelayat mayat lo. Sini lo!"kataku mengejarnya. Ia pun berlari-lari menghindariku. "Aduuhh sudah, Jah!! Aimee sudah nak!"teriak mama menahanku dan mbok Darmi, ibu Ijah menahan Ijah.
"Ih mama ga seru! Padahal hampir ketangkep itu Ijah!"protesku. "Mbok, kok Ijah ditangkep, emang Ijah ayam, mbok?"tanya Ijah pada ibunya. Aku tertawa karna candaannya dan kamipun berangkat.
"Mau oleh-oleh apa sayang?"tanya mama tiba-tiba. "Maksud mama?"tanyaku. "Mama harus ke Jepang besok, sayang. Jadi kamu harus sementara di rumah sama Ijah, mbok Darmi, sama pak Yadi ya."kata mama. "Papah?"tanyaku.
"Papah belum bisa pulang dari Aussie sayang."
"Alone again, huh?"ucapku menatap jalanan.
"Oh ndak alone, non! Tenang, ada Ijah yang selalu jahilin non Aimee!"kata Ijah menyaut dari belakang.
"Haha lucu, Jah."kataku memakai kaca mata hitamku.
"Nyonyaaa Ijah minta bawain pohon sakura ya, Nyah."kata Ijah merengek.
"Idih mau lo apain itu pohon ntar? Buat gantung diri?"godaku.
"Loh ya ngga to, non. Mau Ijah ajak selfie biar kayak di Jepang. Bawain ya, Nyaahh hehe."
"Iya Jah nanti saya bawakan."jawab mama tertawa kecil
Sesampai di mall mama mencoba membelikanku banyak barang dan aku sedikit terhibur berkat melihat pakaian Ijah. Mama pun semakin membelikan Ijah pakaian yang menabrak sesuai gaya Ijah. "Mah, Aimee mau nyari baju sendiri dulu ya."kataku pergi berjalan sendiri. Aku diam-diam memiliki tiket pameran lukisan di gedung sebelah mall dan lukisanku akan di tampilkan!
Aku berlari kecil menuju gedung dan masuk mencari lukisanku. Aku melihat tiga lukisan dan ada tulisan "Aimee" di atasnya. Lukisanku lah yang paling ramai dengan orang. Aku tersenyum senang dan memotret banyak orang yang mengerumuni lukisanku. Pameran yang sejak pagi dilaksanakan ini hampir selesai, namun aku mendekati lukisanku dan menatapnya dengan bangga.
"That has deep meaning."kata suara berat di sampingku. Aku menoleh dan melihat laki-laki memakai jas abu-abu melihat lukisanku dalam. "Gadis itu menyukai hujan. Gadis itu jatuh hati. Gadis itu kesepian."kata laki-laki itu. "Ck, sok tau."komentarku. "Trus itu artinya apa cewek jutek?"tanya laki-laki itu.
"Oke cowok sok tau, itu artinya cewek itu lagi sedih, depresi, stress. Tuh cewek iri liat pasangan yang berhasil bertahan. Dan yup yang terakhir emang kesepian."jawabku.
"Adam."katanya mengulurkan tangannya. "Cewek jutek."jawabku.

KAMU SEDANG MEMBACA
11:11 PM
RomanceATTENTION! (18++) "Hey its 11:11 lets make a wish!" Apa kau percaya keajaiban pukul 11:11? Inilah kisah Aimee Suherman tentang kepercayaannya pada pukul 11:11. Aimee percaya jika ia membuat permintaan pada pukul 11:11 maka permintaannya akan terkabu...