Part 6 "Nostalgia"

2.6K 115 0
                                    

Aku memandang Mike terus menerus. Hingga para maba menarikku untuk berfoto dan Mike juga Reza menghilang. Dasar penunggu kampus. Aku meladeni semua permintaan foto hingga selesai dan kelelahan.

"Hari ini lo gaada kelas?"tanya Sasa duduk di sampingku sambil meminum es jeruknya hingga habis. "Kagak ada."kataku menyantap mie ayam. "Ah enaknya idup lo. Gue kelas dulu ya!"kata Sasa. Tak lama, seseorang menarik mangkuk mieku dan memakannya. "Heh!! Baru juga makan dikit!"teriakku. "Gue laper tau!"jawabnya. "Bodo amat!!"jawabku menarik mangkuk mieku lagi. Kini Reza menghabiskan es teh ku dalam sekali minum.

"Ah Reza maaahh!! Pesenin lagi gak? Gue siram lo pake kuah mie!"paksaku.

"Buset mulut lo ga kebakar apa? Itu mi ayam pedes amat!"katanya memakan es batu.

"Bodo amat pesenin lagi!! Peseeenniinnn!! Peseniinnn!!"kataku merengek.

"Bu, es teh manis tiga ya."kata Mike muncul entah darimana.

"Yes traktiran! Gue suka yang kayak gini!"jawab Reza senang.

Mike duduk di depanku, seketika aku menatapnya jeli. Beneran dia Mickey gue? Wew puberty got him right. Dulu dia gendut kayak bakpao berjalan. "Aimee? Kenapa? Liatinnya sampek gitu?"tanya Mike. "Ah gapapa, Mike. Lo mau mi ayam?"tawarku. "Ih kan gue gasuka pedes!"katanya mengacak rambutku. Woah woah woah, seriusan ini Mickey gue? Napa sih gue ga inget nama aslinya??? Ish nyebelin.

"Ah giliran Mike gamau lo tawarin gue kagak."protes Reza. "Yaudah nih makan."kataku memberikan mangkuk mi. "Kagak ah pedes."jawab Reza sambil menjulurkan lidah. "Yee ngeselin lo! Tadi minta di kasih gamau!"jawabku kesal. "Ya kalo lo ngasih cabenya ngga se tanamannya gue mau!"kata Reza.

"Ahahahaha kalian lucu banget sih."kata Mike tertawa. "Ah? Hehehe."jawabku gugup. "Gimana tante Natalie?"tanya Mike tiba-tiba. "Elo kenal ama nyokapnya Aimee?"tanya Reza heran. Mike mengangguk mantap, "Gue temen kecilnya Aimee dulu." Mataku terbelalak lebar.

"Apa?!"jawabku dan Reza bareng. "Lo lupa?"tanya Mike. "Gue ga tau kalo lo beneran Mickey gue hehe."kataku gugup. "Oh jadi ini Mickey Mouse yang lo ceritain?"tanya Reza aku mengangguk. "Wah kalian kayaknya deket banget. Kenapa ga pacaran?"tanya Mike.

"Apaaaaaa??!!!!"jawabku dan Reza kaget. "Idih males banget pacaran ama lo!"jawabku. "Idiiihh gue juga gamau sama cewek dingin kayak lo!"jawab Reza kesal. "Dingin? Aimee cewek terhangat, teramah, terbaik yang pernah gue liat loh, Za."kata Mike. Aku tersenyum pada Mike. "Kayak gini lo bilang hangat, baik, ramah?"kata Reza menempelkan jarinya di pipiku. Aku langsung menggigit jarinya. "Aduh! Kanibal lo ya?!"kata Reza memegangi tangannya. Aku hanya mengulurkan lidahku.

"Kalian gaada kelas?"tanyaku sambil meminum es teh. "Gue ada tapi masih lama.... SIALAN GUE TELAT!"Reza berlarian menuju kelas dan meninggalkanku dan Mike. "Gue belum ikut kelas sampek besok."kata Mike. "Oh gitu. Yaudah gue balik duluan ya, Mike."kataku beranjak namun Mike menahan tanganku. "Gue anterin?"ajaknya. Aku diam sejenak lalu tiba-tiba kepalaku mengangguk.

---
"Elo mau mampir?"tanyaku. "Sure! Gue kangen kamar lo!"katanya memarkir motornya. "Ijaaaahhhh!! Bikinin minum anterin kamar gue ya."perintahku. Mike pun langsung berlari menuju kamarku. Lah gila itu anak main nyelonong aja, emang dia tau kamar gue yang mana?

Aku masuk ke kamar dan melihat Mike sudah membuka kotak berwarna pink usang di bawah tempat tidurku. Mike memutar badannya dan menunjukkan cincin dari daun ilalang. "Ini cincin lamaran gue kan?"tanya Mike tersenyum.

***
Author point of view

Mike sedang sibuk membuat sesuatu dari daun ilalang, sedangkan Aimee sibuk menggambar Mike. "Tadaaa!!!"teriak Mike menunjukkan cincin buatannya. "Waaahh lucu!"jawab Aimee kecil. "Mulai sekarang, kamu punyaku ya Aimee!"kata Mike memasukkan cincin di jari manis Aimee.

"Punyamu? Memangnya aku mainan?"tanya Aimee. "Tidak, kamu istri ku! Aku melamarmu!"kata Mike senang. "Apa artinya aku istrimu? Apa aku harus tinggal satu rumah denganmu?"tanya Aimee. "Iya! Kalau kita dewasa kita akan tinggal bersama!"kata Mike senang.
***

"Ah ayolah itu malu-maluin."kataku mengambil cincin itu dan menyimpannya di kotak. "Gue ga nyangka lo masih nyimpen itu."kata Mike duduk di tepi ranjang. "Gue pun ga nyangka masih punya tuh barang."kataku duduk di depan Mike.

"Maaf."kata Mike tiba-tiba menatapku dengan sedih. "For what?"tanyaku. "Abis nenek meninggal, gue harus ninggalin Indonesia. Ninggalin elo."kata Mike. "Gue yang minta maaf. Waktu nenek lo meninggal gue gabisa nemenin lo di waktu yang sulit."jawabku.

"Halooo!! Ijah dataaangg membawa minuman segaaarr!!"teriak Ijah. Aku menoleh dan melihat Ijah memakai baju norak dan bedal setebal 30 sentimeter dan lipstick semerah darah. "Jah, lo malu-maluin gue ah. Hapus tuh bedak sama lipstick. Ganti baju kek!"protesku. "Wah non Amy ndatau fesyen! Ini lagi nge trend non!"kata Ijah.

Aku menutup mata Mike, "Udah sono pergi! Kasian temen gue matanya sakit."kataku. "Yeee mas itu ndak sakit mata tapi jatuh hati sama Ijah! Weekk!"katanya menjulurkan lidah lalu berlari keluar. Aku menatap Mike yang sedang kututup matanya. God why he so hot. "Ijah udah keluar?"tanya Mike. "Oh, eh udah."kataku menarik tangan yang menutup matanya.

Kami diam dilanda canggung. Saat mata kami bertemu, kami hanya tersenyum lalu membuang wajah. "Aimee." "Mike."kata kami memanggil satu sama lain bersamaan.

Nb:
Please comment for advice!! Thank you and keep reading!!

11:11 PMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang