PS. Play the music please! Thanks!!
Sayang, kebahagiaan itu cepat berlalu. Om Malik harus kembali ke Rockwell company dan tante Diana harus pergi ke pameran dan Adam harus ke kampus karena ada kelas hingga meninggalkanku dengan Reza.
"Thanks, Za."ucapku tersenyum padanya. "For what?"tanya Reza. "Keluarga lo, keluarga paling bahagia yang pernah gue temuin dan cuma interaksi sama mereka buat gue seneng banget."ucapku senang. "Gue seneng kalo lo ikut seneng. Tapi tawaran nginep lo itu beneran?"tanya Reza. "Yep! Gue penasaran sama lukisan-lukisan tante Diana. Lagipula gue di rumah sendirian, mending gue ke rumah lo."kataku senang.
"By the way, elo cowok pertama yang tahan sahabatan sama gue selama ini."kataku tertawa kecil. "Ish gue tuh ga tahan, tapi gue tahan-tahanin."kata Reza tertawa. "Meskipun lo nahan-nahanin diri lo buat temenan sama gue, gue mau bilang makasih aja."ucapku tersenyum. "Lo aneh deh. Lo mau ngapain? Lo merasa bersalah ya ama gue? Atau mau kabur nih dari rumah sakit?"tanya Reza.
Tak lama suster masuk sambil membawa sarapanku dan Reza sukarela menyuapku. "Im not a baby."ucapku. "Nope, emang bukan tapi elo itu pasien."katanya menyuapku dan aku melahapnya. "God, hospital food is terible."ucapku. Reza hanya tertawa melihatku. God, since when i love his smile?
"Selamat pagi, Aimee. Saya hanya mau memberitahu operasi kamu berjalan dengan baik dan sudah tak ada benjolan di kepala Aimee, jadi kalau Aimee terus sehat, Aimee bisa pulang segera."kata dokter Farhan masuk ke kamarku. "Makasih, dok."ucapku dan Reza bersamaan dan membuat dokter Farhan tertawa lalu meninggalkan kami.
"I love you."ucap Reza tiba-tiba. "What?"tanyaku kaget. "Yep, i told you, i love you."kata Reza tersenyum padaku. "How... no, when.. umm... i dont know what to say."kataku senang bukan main.
"Gue cuma mau bilang gue sayang lo. Urusan seterusnya itu keputusan lo. Yang penting gue uda ngungkapin hal yang bikin gue ga bisa tidur selama ini."katanya tertawa kecil. "Jadi lo sekarang bikin gue yang gabisa tidur?"godaku. Ia hanya tertawa, aku lalu menutup matanya dengan tanganku. "Lo mau ngapain?"tanya Reza. Aku mendekatkan wajahku dan mencium bibirnya. Perlahan aku membuka matanya dan Reza langsung mencium bibirku dalam dan aku kaget dibuatnya.
Kami saling berciuman hingga tangan Reza menekan infusku. "Reza..... stop.... sakit...."kataku mencoba mendorong Reza perlahan. "Oh sorry. Lo gapapa kan?"tanya Reza mengecek infusku. Aku mengangguk sambil tersenyum. "Ciumannya kayaknya di lanjutin kalo lo uda sembuh deh."kata Reza tertawa, aku mengangguk setuju.
Akupun menjalani hariku dengan tertawa karena cerita dan lelucon Reza. Namun tiba-tiba Mike masuk ke kamarku. Ia memakai pakaian rapih dan tersenyum padaku. "Hey."sapanya mendekat ke arahku. Reza sudah berjalan ke arah Mike dan menahan Mike. "Easy. Gue cuma mau ngobrol sama Aimee."katanya. "Reza, lo belom makan kan? Makan dulu sana. Gue juga ada yang mau diomongin sama Mike."kataku. Reza diam lalu meninggalkan kami.
"Gimana Morgan?"tanyaku. "Broken hearted but fine."jawab Mike. "Gue mau minta maaf."lanjut Mike. "Its fine. Yang penting gue uda ketemu lo lagi. Setelah sekian lama."kataku tersenyum. "Gue sama Morgan mau ninggalin indo for better future."lanjut Mike. "Where? Kenapa lo ga di indo aja? Kalian bisa ngulang semua dari awal di indo kan?"kataku.
"Too painful buat Morgan. Gue sama Morgan mau balik ke Canada. Gue harap lo cepet keluar dari sini karna gue tau lo benci rumah sakit."kata Mike tertawa. Aku membuka kedua lenganku lebar dan di sambut Mike dengan pelukannya. "Dont be stranger."kataku sambil memeluknya. "Yeah. Take care."kata Mike melepas pelukannya dan pergi.
Reza segera masuk setelah Mike keluar. "Lo gapapa kan? Dia nyakitin lo? Dia ngapain elo? Dia ga jahat lagi kan?"tanya Reza bertubi-tubi. Aku hanya tertawa menanggapinya. Ia menghampiriku lalu mencubit kedua pipiku. "Iihhh ditanyain serius malah ketawa."katanya gemas. "Awww sakittt... lagian kamu juga disuruh makan gamau makan."kataku membalas mencubitnya.
"Kok lo tau gue belum makan?"tanya Reza. "Abis Mike keluar lo buru-buru masuk. Ah gue gamau ah deket ama lo, makan sanaaa."kataku mendorongnya. "Bentarrr. Nah itu panggilan gue." Reza merogoh sakunya lalu mengangkat telfon dan pergi meninggalkanku.
Reza tiba-tiba masuk membawa paper bag. "Tadaaa!! Cheese burger!!"katanya menunjukan paper bagnya. "Yey! Sini bagi satu!"kataku menjulurkan tangan. "Idih sapa yang mau ngasih elo? Gue beli buat diri gue sendiri."kata Reza menjulurkan lidahnya. "Ihhh Reza egois."kataku melipat kedua tangan. Reza duduk di sampingku lalu asik memakan cheese burger.
"Rezaaaaaa......"kataku manja sambil memeluknya dari samping. "Aimee boleh yaaaa makan burgernya."kataku. "Aawww manja banget tapi....... ngga."kata Reza mendorong keningku dengan satu jari. "Ah Reza mah!"kataku memukul Reza. "Aw aw aw! Iyaudah segigit doang yaaa."kata Reza memberikan burgernya. Aku langsung menggigit burgernya dan tak melepasnya.
"Eh buset ini cewek cantik rakus amat makannya. Satu suap tapi ga semua, Aimeee!!"kata Reza mencoba menarik burgernya dari mulutku namun aku mencoba menghindar. Ia tiba-tiba tersenyum dan memakan burger yang tetap ada di mulutku. "Mau diterusin nih makan kayak gini? Gapapa gue seneng kalo ini burger sampek abis trus... tau kan?"goda Reza. Aku segera melepas burgernya dan jatuh ke selimutku.
Reza tertawa lebar melihat aksiku, ia mengambil burgernya dan memakan sisanya. "Sampek kotor gini sih."kata Reza tertawa dan membersihkan mulutku yang belepotan. "Aaww so sweet..."kataku langsung menggigit jarinya. Aku tertawa lepas dan sedangkan Reza mengelitik pinggangku. Kami tertawa lepas dan tiba-tiba Reza memelukku dari samping.
"Jangan sakit lagi dan jangan berubah. Please tetep kayak gini selamanya."katanya di pundakku. Aku mengangguk.
PS. Buat kalian yang penasaran gimana sih muka nya Aimee, Reza, Mike, Adam, Morgan? Bakal di kasih tau di part selanjutnya! Stay reading!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
11:11 PM
RomansaATTENTION! (18++) "Hey its 11:11 lets make a wish!" Apa kau percaya keajaiban pukul 11:11? Inilah kisah Aimee Suherman tentang kepercayaannya pada pukul 11:11. Aimee percaya jika ia membuat permintaan pada pukul 11:11 maka permintaannya akan terkabu...