Ps. Hai readers! Part ini bakalan agak lama. Jadi siapin mental kalian ya haha!
Aku menelfon Morgan, dan pastinya ia mengangkat telfonku. "Eh tumben, Aimee Suherman nelfon ada apa nih?"goda Morgan. "Morgan, gue takut....."ucapku sambil menangis. "Aimee? Lo dimana?!"tanya Morgan panik. "Gue... gue di kamar mandi. Di kamar gue ada Reza. Dia marah liat kita jalan... gue takut..."ucapku menangis.
"Heh?! Nelfon sapa lo hah?! Nelfon selingkuhan lo? Gue uda ngorbanin segalanya buat lo tapi lo giniin gue ha? Cewek murahan lo!"kata Reza memukul dinding. "Aimee?! Aimee?!!"teriak Morgan. "Heh siapa sih lo deketin orang yang gue suka?! Jangan pernah muncul di hidup Aimee lagi ngerti lo?!"kata Reza mematikan telfon. "Now what?"tanya Reza. "Sekarang, biarin tikusnya dateng ke perangkap."jawabku.
Dan benar saja, Morgan sudah mengetuk pintuku dan sudah berada di depan kamarku. Reza membuka pintu kamar hotelku dan sebuah pukulan mendarat di pipi Reza. "Morgan!"teriakku berusaha menahannya.
***
Reza view of point"Lo suka sama Aimee? Tapi sayang dia pacar gue!"kata Morgan. "Pacar? Gue bisa ngerebut dia kapanpun gue mau!"kataku. Morgan hendak menghajarku lagi namun Aimee memeluk Morgan. "Stop. Cukup Morgan. Gue gamau liat lo luka."kata Aimee. Kenapa ini? Gue tau Aimee cuma akting tapi kenapa hati gue sakit liat dia meluk orang lain?
"Udah kebongkar semua perselingkuhan lo selama ini! Dasar cewek murahan lo!"kataku membanting kamar hotel Aimee.
"You did a good job, Za. Dont jealous. Dia cuma akting."kataku meyakinkan diri sendiri lalu pergi.
***Morgan terus memelukku dan berkata ia akan menjagaku. Go ahead, gue bakal balas dendam karna lo udah bikin gue depresi!
"Apa lo mesti balik ke kamar hotel lo? Lo gabisa di sini nemenin gue?"kataku memohon. "Gue mau cuma lo kan belum kenal gue, Aimee."tolak Morgan. "Ah iya. Gue lupa lo sama gue stranger. Makasih udah dateng dan nemenin gue. Lo bisa balik sekarang."kataku membukakan pintu. "Oke gue di sini jagain lo. Gue takut tuh cowok balik ke sini."kata Morgan menutup pintu. "Thanks."jawabku tersenyum.
Hari semakin malam, kami sudah berbincang selama empat jam sambil memakan mie instan yang tadi kubeli. "Udah malem tidur gih."katanya mengusap rambutku. Aku pun berpura-pura tidur. Hp Morgan berdering karena telfon masuk tak tanggung-tanggung ia mengangkat nya di depanku.
"Kayaknya gue dapet hatinya si Aimee, dek. Semua balik ke awal kayak yang lo rencanain."kata Morgan.
"Thanks, kak. Tapi lo jangan sampek jatuh hati ya ke Aimee. Dia punya gue."
"Tenang. Udah dulu ya gue mau tidur."kata Morgan memutus telfonnya.
Aku mendengar langkah Morgan mendekat ke arahku. Ia tiba-tiba mengusap wajahku. "Gimana gue ga suka sama Aimee. Dia cinta pertama gue, Mike. Gue bakal ngerebut Aimee dari elo."kata Morgan tiba-tiba mencium keningku lalu pergi keluar kamarku. Aku bangun dan mengecek benar saja ia sepertinya kembali ke kamarnya. Aku segera menelfon Reza.
"Hey gimana rencana lo?"tanya Reza.
"Work well. Malahan si Morgan suka beneran sama gue itu bakal bikin rencana kita makin gampang, Za."
"Syukur deh. Kok lo belum tidur sih?"tanya Reza.
"Gue keinget elo tadi di tonjok ama si Morgan. Lo gapapa kan?"tanyaku.
"Gue gapapa kok. Udah buruan tidur sana."
"Oke. Tengs ya, Za. Bye."
"Bye."jawab Reza mematikan telfonnya.
---
"Kamu yakin mau balik ke rumah ortumu?"tanya Morgan sambil membantu ku mengangkat barang bawaan. "Iya, Mor. Udah sekitar lima bulan aku di sini. Udah cukup buat aku balik ke rumah."kataku tersenyum. "Im gonna miss you, babe."kata Morgan mencium pipiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
11:11 PM
RomansaATTENTION! (18++) "Hey its 11:11 lets make a wish!" Apa kau percaya keajaiban pukul 11:11? Inilah kisah Aimee Suherman tentang kepercayaannya pada pukul 11:11. Aimee percaya jika ia membuat permintaan pada pukul 11:11 maka permintaannya akan terkabu...