"Hyuga...." Sakura memanggil Hyuga antusias sembari berlari.
"Nona, Anda harus hati-hati, Anda bisa jatuh!" teriak salah seorang pembantunya khawatir.
"Tenang bibi, aku akan baik-baik saja!" Sakura melanjutkan pencariannya. Sakura menuju gerbang depan lalu membukanya.
Mata Sakura melebar terkejut. Ia hampir-hampir tak mempercayai pandangannya sendiri. Senyum yang begitu indah itu terukir tepat saat ia membuka pintu. "Hhhh...dia..." batin Sakura yang tak sadar turut membalas senyum indah itu.
"Hei, kenapa kau diam saja? Kau baik-baik saja?" Tanya Kaze menyadarkan Sakura.
"Nona Sakura... aku dengar Anda...." Nada ucapan itu berubah turun kian drastis hingga akhir saat Hyuga menyadari bahwa kini orang yang mencarinya tengah tersenyum bahagia karena menemukan orang lain yang mungkin lebih baik darinya. Jarak mereka yang masih jauh serta keadaan mereka menyebabkan Hyuga memilih untuk pergi dan meninggalkan Kaze dan Sakura berdua. Ia berusaha tersenyum. Namun ia akhirnya menutupkan kedua tangannya di mulutnya menahan tangis. "Aku tidak tahu ini akan semenyakitkan ini...."
Sakura masih tersenyum bahagia. "Dari mana kau tahu ini rumahku?" tanyanya kemudian.
"Ah, itu hal mudah...tapi, kenapa kau tampak sangat bahagia? Aku...tidak kesini untuk menemuimu...." Kaze tersenyum meledek.
"Aku tidak peduli..." Sakura masa bodoh.
"Dimana Hyuga?"
"Oh, dia... aku juga sedang mencarinya, tapi, dia tidak sedang ada di sini... entah kemana..."
"Dan kau berencana untuk pergi sendiri lagi bahkan setelah apa yang terjadi padamu waktu itu?"
"Kau akan datang lagi jika terjadi sesuatu padaku, kan?" Hyuga memandang Sakura lalu tersenyum. "Jika begitu, aku tidak keberatan..."
"Hei, apa yang kau katakan! Aku akan memukulmu jika sampai terjadi sesuatu!"
Sakura tertawa bahagia. "Benarkah?"
"Ah, bagaimana ini? Aku benci mengatakannya, tapi, kau mau jalan bersama sebentar?"
Sakura terperanjat lalu tersenyum. "Aku rasa... aku tidak keberatan..."
Keduanya berjalan ke arah pasar. Mereka melihat atraksi jalanan yang kebetulan sedang digelar disana. Keduanya tertawa bersama dan menikmati waktunya. Kaze menoleh ke arah Sakura. Entah mengapa ada kebahagiaan yang tak terungkap saat melihat senyum itu terpancar di hatinya.
"Kau mau aku mencoba sesuatu?" tawar Kaze kemudian.
"Apa?"
"Tunggu disini dan lihat!"
"Apa yang..."
Kaze berbicara pada salah seorang anggota yang mengadakan atraksi itu kemudian memasuki arena pertunjukkan. Ia memandang Sakura lalu tersenyum. "Sret..." Kaze menarik dan mengeluarkan pedangnya sembari meregangkan kedua tangannya dengan pedang di kanan dan sarungnya di kiri. Orang-orang terkejut dan sejenak merasa takut. Ia kemudian menggerakkan pedangnya dan menari dengannya. Tarian pedang yang sagat mengagumkan. Tidak hanya berisikan jurus yang hebat, namun juga memiliki nilai kesenian yang tak terungkapkan. Sakura kian kagum akan pria yang ada di hadapannya. Dan pertunjukkan pun berakhir sukses dengan tepuk tangan meriah dari para penonton.
"Wah...kau sungguh menakjubkan!" puji Sakura sesaat setelah Kaze kembali di sampingnya. Kaze tersenyum.
"Mau melihat sakura bersamaku?"
"Apa yang kau katakan? Sakura tepat berada di sampingmu, dan kau masih ingin berjalan jauh hanya untuk melihatnya?"
Kaze tersenyum. " Jadi, berapa lama aku bisa memandangmu?"
"Hah...?"
"Aku biasa memandanginya hingga larut malam bersama bintang yang berkelip terang. Bagaimana dengan sakura yang ada di sampingku? Berapa lama aku bisa memandangnya?"
Wajah Sakura memerah. "Sampai...kapan...-pun" tambahan terakhir pun itu tak terucap jelas.
"Ah, jangan memikirkannya lagi! Aku tidak bermaksud me..."
"Tak apa. aku tidak keberatan. Ayo, kita pergi!"
"Sungguh?"
"Hmm..."
Keduanyapun berjalan beriringan hingga tiba di sepanjang jalan yang dipenuhi sakura di kanan dan kirinya. "Ahhhh, sungguh bunga yang cantik....!" Sakura berteriak kegirangan.
"Apa-apaan ini? Kau tinggal tak jauh dari sini, jangan katakan kau belum pernah melihat sakura seperti ini sebelumnya!"
"Aku sudah sangat sering melihatnya..."
"Lalu kenapa..."
"Karena ini pertama kalinya aku melihatnya bersamamu....."
Kaze tertegun sejenak kemudian tersenyum. " Kau benar-benar pandai berbicara, ya...." Komentarnya kemudian.
Sakura tersenyum sembari menatap bunga sakura yang berjatuhan. "Aku belajar darimu..."
"Kapan aku pernah mengajarimu?"
"Sejak pertama kali bertemu hingga hari ini kau mengajariku banyak hal yang mungkin tak kau sadari..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura Yuki to Kaze Hyuga
Historical FictionSebuah kisah romansa kehidupan dimasa kerajaan di sebuah negri Indah bernama Naniwa yang berkerabat dengan Jepang dan menceritakan perjalanan kompleks cinta Sakura yang dalam bahasa jepang berarti bunga sakura, juga Yuki yang berarti salju, dan Kaze...