"Sa-sakura...." Air matanya kembali menetes. "Hhh, hanya imaginasiku...menyedihkan! Hhh...Hey, Sakura, takdir kita benar-benar menyedihkan, bukan? Kita hanya bertemu kembali untuk kembali berpisah dengan cara yang lebih menyakitkan...bagaimana bisa aku memuncul wajahku dihadapanmu...? Bagaimana bisa aku...melakukannya padamu...? Jika aku sehancur ini untuk kehilangan ayahku, bagaimana denganmu...?"
"Menangis lagi, huh?" suara yang sangat Kaze kenal tiba-tiba terngiang dari depannya Kaze mengangkat wajahnya ke depan tanpa menghapus air matanya. Ia menatap jelas sosok di hadapannya. Sang Harimau dari Timur yang tak lain adalah saudara kembarnya. "Berhenti di sini! Jangan mencoba melangkah lebih jauh dengan luka itu! Kau bisa mati setelah melakukannya."
"Hhh, aku penasaran, apa sebenarnya buruknya mati?" tanggap Kaze enteng. Mata Kiza membulat menyimpan luapan amarah mendengar ucapan Kaze. Tangan kanannya mengepal kuat. "Aku rasa mati tanpa menyakiti orang lain akan jauh lebih baik...bukankah begitu, Kiza?"
Kiza meraih baju depan Kaze dan menariknya ke arahnya cepat. "Apa ini? Apa kau sudah gila?! Kau lupa? Kau adalah penerus keluarga, klan, dan serikat ini! Bagaimana kau bisa berpikir sebodoh itu! Kau pikir kau punya banyak hidup untuk kau sia-siakan?! Jangan bercanda?!" air mata Kiza turut mengalir.
"Kalau hanya itu, kau bisa menggantikanku, bukan?" mata Kiza kian membulat tangan kanannya yang sedari tadi mengepal ia layangkan ke wajah Kaze, namun kepalan tangan itu berhenti tepat satu inchi di depan wajah Kaze. "Aku... sama sekali tak tertarik akan hal itu, kau tahu, bukan..?" Kaze melanjutkan.
"Dasar bodoh! Jika kau tidak sanggup memikul semua ini, maka kau hanya perlu mengatakannya! Tak ada yang memaksamu untuk melakukannya! Apakah seberat itu untuk hanya mengatakan kau tidak bisa? Apakah kau bahkan tak ingin tahu kenapa kau yang harus melakukannya? Kenapa kau tak menanyakan apapun tentang perintah itu, bodoh! Sampai kapan kau akan terus seperti ini? Sikap ini akan menghancurkanmu! " Kiza terengah dengan kalimat beruntunnya.
"A-ku akan mencoba melakukannya..."
"Huh, apa kau bahkan mendengarkanku? Kau...kemana...kemana otakmu pergi?!" Kiza menjerit dengan setetes air matanya. "Cepat katakan kau tidak mampu! Katakan kau tidak bisa melakukannya! Cepat katakan itu pada pimpinan...aku mohon...!" Kiza mengeluarkan luapan emosinya memelas dengan cucuran air mata tak tertahannya.
"Hey, Kiza..." panggilan lembut Kaze dengan gerakan tangannya yang mengelus Kiza lalu memeluknya membuat Kiza kian terperangah. "Kau terlalu baik, Kiza... jika begini terus, kau tak akan mendapatkan apa yang kau inginkan. Kau begitu ingin aku mengatakan aku tidak mampu melakukannya?" Kiza hanya meneteskan air mata tanpa jawaban.
"Hey, Kiza...kau kau tahu aku bukan orang yang bodoh, bukan?" Kaze melanjutkan tanpa jawaban dari Kiza. " Jika aku mengatakannya, kau akan menjadi penggantiku yang melaksanakannya, bukan? Semua orang di serikat ini tahu bahwa hanya kau yang mampu menyamaiku, selain pimpinan tentunya, dan karena alasan itu... maka tidak salah untuk melimpahkannya padamu, bukan? Itu pasti yang kau dan mereka pikirkan. Meski aku tahu pasti, pimpinan tak akan mengizinkanmu melakukannya. Dan dia akan melakukannya sendiri dengan tangannya. Tapi, kau juga pasti tak akan membiarkannya melakukannya. Lalu apa yang akan terjadi? Serikat ini mungkin akan kehilangan dua orang terpentingnya sekaligus. Dengan hanya melihat Tuan Hiryu, kau pasti bisa mengatakan dia memiliki kemampuan yang tak biasa. Kemampuannya setara dengan kemampuan ayah, ini menarik, bukan? Dan karena itu tanggung jawabku... aku akan melakukannya. Kau tidak perlu khawatir!"
Kiza melepaskan pelukan Kaze. " Apa kau masih tak sadar akan perasaanmu sendiri?! Dia ayah gadis yang sangat kau cintai! Gadis yang telah dua kali berhasil merebut hatimu, satu-satunya wanita... yang pernah kau cintai selain ibu..."
Kaze tersenyum getir. "Mungkin ini takdir kami...Sakura dan aku bertemu kembali hanya untuk berpisah, dan dengan catatan lebih, akulah orang yang akan menghancurkan hidupnya..." air mata Kaze tak mampu lagi ia tahan. "...aku...akulah yang akan..."
Kiza menarik Kaze ke dalam rengkuhannya dengan senarai air mata kedua visual Kaze dan ekspresinya yang tak sanggup lagi ia lihat. "Bahkan dengan air mata ini kau masih yakin kau akan melakukannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura Yuki to Kaze Hyuga
Historical FictionSebuah kisah romansa kehidupan dimasa kerajaan di sebuah negri Indah bernama Naniwa yang berkerabat dengan Jepang dan menceritakan perjalanan kompleks cinta Sakura yang dalam bahasa jepang berarti bunga sakura, juga Yuki yang berarti salju, dan Kaze...