Sebuah kisah romansa kehidupan dimasa kerajaan di sebuah negri Indah bernama Naniwa yang berkerabat dengan Jepang dan menceritakan perjalanan kompleks cinta Sakura yang dalam bahasa jepang berarti bunga sakura, juga Yuki yang berarti salju, dan Kaze...
Angin berhembus lembut membelai sesiapa yang ada di negri yang terlihat menyenagkan ini. Ah, aku masih ingin tinggal di sini lebih lama. Aku ingin melihat kelanjutan cerita manusia-manusia itu....
Tunggu! Bukankah itu Kaze dan Sakura?! Aku hampir tertinggal lagi....
" Kau mau ini?" Kaze menyodorkan makanan berbentuk bola bulat yang ditusuk-tusuk dengan bambu kecil berukuan panjang sepuluh jari pada Sakura di depan penjual makanan itu.
Sakura tersenyum mengiyakan lalu meraihnya. "Terima kasih, Kaze..."
"Hmmm. Kau mau yang lain?"
" Aku mau berjalan denganmu...."
"Hhh...kau sungguh...belajar banyak dariku...." Sakura tersenyum lebar lalu berjalan mendului Kaze.
"Aku tidak pernah berpikir hanya berjalan dengan seseorang dapat membuatku sebahagia ini..."
"Benarkah? Aku juga penasaran kenapa bisa begitu..."
"Tuan Muda...." Suara seseorang berlari tergesa menghapiri Kaze dan Sakura.
"Ada apa?"
"Ada sesuatu yang..." lelaki itu menoleh ke arah Sakura. Sakura mengernyitkan dahi tak mengerti.
"Kau kembalilah dulu! Aku akan segera menyusul setelah mengantarkannya pulang..."
"Tapi, Tuan Muda...."
"Kembali...."
"Ba-baik..." lelaki itu segera berlari kembali.
"Siapa dia?"
" Teman sekaligus pengawalku..."
" Hah, pengawal?!" Sakura tertawa tak percaya.
"Apa yang lucu tentang pengawal?"
" Orang sehebat dirimu tak perlu pengawal..."
"Kau..."
"Nona...." Panggil salah seorang pembantu rumah Sakura sembari berlari ke arahnya terengah.
"Ada apa? Kenapa kau berlari seperti itu malam-malam begini?"
"Nona... Nona..." napasnya yang masih terengah membuatnya sulit berkata-kata jelas.
" Nona... Tuan sudah sampai di rumah bersama tamunya... Nona harus segera pulang sebelum Tuan tahu jika..."
" Apa yang kau katakan ? kenapa masih berdiri di situ?!" Sakura menarik tangan pembantunya cepat.
"Sakura...!" jerit Kaze menghentikan langkah Sakura. " Aku akan mengantarmu..." tawarnya kemudian.
" Terima Kasih... tapi, aku rasa kau tidak perlu mengantarku...bukankah tadi ada yang memintamu untuk pulang? Kau juga harus segera pulang!" tolak Sakura yang kemudian melanjutkan langkahnya tergesa.
Kaze berlari menyusul Sakura cepat. "Apa yang kau lakukan di..."
"Ssstt..." Kaze menempelkan telunjuknya di bibirnya sendiri sebagai isyarat agar Sakura tak melanjutkan kata-katanya. " Hanya bagaimana kau pikir seorang lelaki terhormat sepertiku mampu membiarkan gadis sepertimu berjalan sendirian hanya bersama seorang wanita di waktu seperti ini?"
"Tapi, seseorang sedang menunggumu..."
"Kalau kau sekhawatir itu, kenapa tidak mencoba berlari bersamaku menuju rumahmu sehingga kita bisa cepat sampai di tujuan kita?" Sakura tersenyum penuh arti.
Dan hanya beberapa menit pendek setelah itu keduanya telah sampai di pagar tembok yang tepat bersampingan dengan kamar Sakura. Kaze segera membantu Sakura naik untuk melompati tembok itu dan masuk diam-diam.
" Ternyata membawamu sangat berguna, ya..." ucap Sakura bertrimakasih dengan senyuman indah di wajah menawannya. Kaze pun hanya mampu membalas dengan senyuman.
"Sakura..." Kaze memanggil kemudian. Sakura yang telah ada di atas menoleh. " Besok pagi di tempat biasa... aku akan menunggumu..." Sakura mengangguk. " Selamat malam...tidur yang nyenyak...!" keduanya lalu tersenyum dan melambaikan tangan. Sakura segera masuk sedang Kaze mulai mengambil langkah balik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.