"Kau mau tahu kenapa aku memanggil si brilian itu bodoh?! Karena dia selalu menangis saat mendengar namamu disebut! Karena dia akan merasa begitu sedih saat melihat salju yang juga merupakan arti dari namamu! Dan karena bahkan setelah kau meninggalkannya untuk laki-laki lain ia masih tetap saja menyukaimu dan tak peduli pada yang lain. Saat kau melihat seorang laki-laki sehebat dirinya menangis lebih hebat dari tangisanmu untuk Hyuga, bagaimana bisa kau tidak memanggilnya bodoh...?" setetes air mata menutup pertanyaan menggebu Kaze untuk Yuki.
Air mata Yuki turut menetes. "Maaf, maafkan aku..." ucapnya tulus kemudian.
"Dia tidak mendengarmu." Kaze menyahut cepat.
" Tapi, aku... aku tidak bisa menemuinya..."
"Aku akan mengaturnya." Kaze berdiri lalu mengambil jubahnya dan memakainya.
"Tidak, tidak bisa..."
"Aku bilang aku yang akan mengaturnya!"
"Aku bilang tidak bisa!"
"Kenapa kau tidak bisa ?! Kenapa?!"
"Aku sudah bertemu dengannya beberapa waktu lalu. Selain itu, jika di tempat ini ada kalian berdua, pasti ada yang kalian rencanakan, bukan? Apa yang sebenarnya kalian rencanakan?!"
"Itu bukan urusanmu!" Kaze mengambil langkah untuk beranjak.
" Itu tidak seperti aku tidak tahu sama sekali tentang kalian."
"Terserah padamu, Nona..."
"Jika kau ingin balas dendam pada keluarganya, pastikan kau tak melukai perasaannya dengan membuatnya terlalu menyukaimu!"
Langkah Kaze terhenti. "Kau benar-benar..."
"Juga, jangan libatkan Hyuga! Aku akan pastikan kalian menyesal jika sampai terjadi sesuatu padanya! "
"Kau akan memberitahu Hyuga dan Sakura tentang masalah ini?"
"Aku tak peduli dengan Sakuramu. Hanya pastikan untuk tak menyentuh Hyuga!" Kaze terdiam. " Dan satu lagi, Sakura sepertinya telah menyukaimu lebih jauh dari sebelumnya."
"Apa maksudnya?" Kaze kembali menoleh ke arah Yuki.
" Oh, jangan katakan jika kau juga amnesia!"
"Hey, Yuki hanya katakan apa maksudmu!"
" Kau tidak lupa jika adalah gadis yang dulu sangat kau sukai saat festival pemerintahan sepuluh tahun lalu, bukan? Atau harus ku katakan jika dia adalah cinta pertamamu?"
"Aku tahu itu..."
"Saat pristiwa itu terjadi, saat keluarganya bergegas menuju kota tempat mereka, mereka di hadang sekelompok orang, dan Sakura sempat terjatuh dari kereta kudanya ke lembah dengan kepala membentur batu, sejak saat itu, dia tak lagi mengingatmu. Ya, karena dia amnesia. Tapi, aku rasa itu lebih baik baginya. Karena jika dia mengingatmu, mungkin dia tak bisa hidup senyaman dan sebahagia sekarang saat bertemu denganmu. Ah, itu bonus informasi dariku untukmu. Jika kau bisa pastikan tak menyentuh Hyuga, mungkin aku bisa membantumu mengurusnya nanti...meskipun aku tidak merasa kau akan baik-baik saja saat kau melakukannya." Yuki beranjak pergi meninggalkan Kaze lebih dulu.
Kaze tertegun dan tersentak dalam diamnya. Tangan kanannya mengepal menahan luapan emosinya. Air matanya menetes, "Apa yang harus ku lakukan, Sakura...?" tanyanya pada dirinya sendiri.
************
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura Yuki to Kaze Hyuga
Historical FictionSebuah kisah romansa kehidupan dimasa kerajaan di sebuah negri Indah bernama Naniwa yang berkerabat dengan Jepang dan menceritakan perjalanan kompleks cinta Sakura yang dalam bahasa jepang berarti bunga sakura, juga Yuki yang berarti salju, dan Kaze...