Assalamualaikum.....
Dear readers.....
Happy Ramadhan ya.....
Semoga amalan kita diterima Allah....
Oh ya.... semoga ceritanya berkenan ya,,,,
Buat temen selingan abis ibadah nunggu buka puasa ^_ ^_^
.
.
.
"Tuan, tampaknya para pemalsu uang yang selamat dari sepuluh tahun lalu kembali berbuat ulah akhir-akhir ini..." lapor seorang mata-mata pada Tuan Sirezawa.
"Ck..ck..mereka benar-benar menyebalkan..."
"Maaf, Tuan...tapi, bukankah sebenarnya mereka menguntungkan bagi kita?"
"Hhhh...kalau diingat-ingat mereka memang menguntungkan...tapi, karena itu aku harus kehilangan banyak orang berharga negri ini...kau tahu, bukan?"
"Lalu apa yang harus saya lakukan?"
"Selidiki saja hal-hal penting terkait mereka. Kita akan memanfaatkannya saat waktunya tiba..."
"Baik, Tuan..."
*******
Fajar yang indah mengawali hari bersama lantunan merdu dari kicauan burung, hembusan angin yang lembut, dan seranai sakura yang berjatuhan. Mentari mulai mengintip kehidupan manusia dan membawa seberkas harapan untuk kembali memulai dan menatap dunia.
Sakura membuka jendela kamarnya dengan wajah ceria menyambut pagi. Dipandangnya seranai sakura pagi yang berterbangan dengan hembusan lembut angin pagi dan secercah cahaya mentari yang turut mewarnai. Kedua ujung bibirnya tertarik mengukir senyum. Pikirannya membawanya mengingat sesuatu dan seseorang. " Cuaca yang indah !" seru Sakura riang. " Aku merindukanmu...angin...kapan kita akan bertemu lagi? Berjalan bersama lagi dan tertawa bersama lagi? Aku penasaran menunggunya..." ucap dan tanya Sakura lagi pada dirinya sendiri.
"Nona...ayo kita berangkat....!" Seru seorang pelayan mengajak Sakura berangkat ke tempatnya meracik obat dan mengobati orang-orang sakit yang datang ke sana.
"Ya...tunggu sebentar...!" Sakura segara beranjak dan keluar dari kamarnya menuju arah suara.
Sakura berjalan bersama pelayannya menuju tempat pengobatan yang dibangunkan ayahnya sejak lima tahun lalu.
"Bukankah cuaca hari ini sangat bagus, Nona?" Tanya pelayan Sakura tiba-tiba di tengah perjalanan.
"Hmm. Cuaca yang membawa suasana yang sangat menyenangkan."
"Aku harap akan banyak hal baik terjadi untuk kita hari ini, Nona..."
"Ya, aku juga..."
Sakura dan pelayannya terus berjalan sembari bercengkrama dan sesekali tertawa ringan. Hingga beberapa meter lagi sebelum sampai langkah kaki Sakura tertahan karena visualnya yang menemukan sesuatu yang dirindukannya.
"Kaze..." batinnya sembari tersenyum tanpa sadar.
"Nona..."panggil pelayan Sakura menyadarkannya.
"Oh...kau pergilah kesana dulu! Ada sesuatu yang ingin ku lakukan."
"Baik, Nona. Harap hati-hati!"
Sakura tersenyum. " Tentu..."
Pelayannya beranjak meninggalkannya. Dan setelah agak jauh darinya Sakura membalikkan pandangannya ke arah sosok yang dirindukannya. Dan disaat itu pulalah Kaze terperangah kaget menyadari Sakura yang berdiri tak begitu jauh darinya. Mata mereka bertemu. Sakura tersenyum dan hendak melangkah mendekat, namun langkahnya terdului langkah Kaze yang segera beranjak menghindar dan sembunyi di balik samping rumah kecil yang tadi ada di belakangnya. Senyum Sakura memudar tak menemui titik keinginannya.
"Apa...? Kenapa Kaze menghindar?" Tanya Sakura membatin. Ia masih berdiri terdiam dengan belaian angin pagi.
Kaze menggenggamkan tangan kanannya menahan luapan perasaan yang terkumpul pada matanya yang telah memerah. "Tidak...aku tidak bisa menemuinya...aku tidak boleh melakukannya...tapi, kenapa aku harus sembunyi di sini seperti ini? Hhh...aku..." Kaze berbicara dalam hatinya sendiri.
"Eh, Kaze?! Kaze..." panggil Yuki menyadarkan Kaze.
"Oh, Yuki! Kemana kau akan pergi?"
"Hmmm...kau tidak biasanya menanyakannya padaku...ada apa...?" Yuki menatap Kaze curiga.
"Ah, kau ini... selalu saja menyebalkan!" Kaze menatap Yuki sejenak. Ia mendapat ide. "Hey, berjalanlah sebentar denganku!" ajak Kaze kemudian.
"Hah?" Yuki tak mengerti. Namun, Kaze segera menarik tangannya dan mengajaknya ke tempat tadi ia melihat Sakura. "Hey, Kaze! Ada apa ?" tanya Yuki saat sampai di tempat itu. Kaze tersenyum. "Aku benci ini..."
"Grudak...grudak...seeett..." segerombolan orang yang menunggang kuda dengan cepat tiba-tiba lewat dan tepat akan menabrak Yuki yang sesaat kemudian Kaze tarik ke arahnya.
Yuki terperanjat. "Ini..." batinnya. Ia mendongakkan wajahnya ke atas lalu segera mengalihkannya kembali.
"Hati-hati...kau bisa tertabrak dan wajah cantikmu bisa rusak..."
"Hey, kau..."ucapan Yuki terputus saat visualnya melihat sosok anggun yang tengah berdiri terperangah menatapnya dan Kaze dalam posisi itu. Agaknya ia telah berdiri sejak tadi di sana.
"Hey, Kaze...cepat lepaskan!" bisik Yuki kemudian.
"Sejenak...sebentar saja...maafkan aku..."
"Hah..?"
Kaze justru memeluk Yuki. "Kau baik-baik saja?" Sakura segara mengalihkan pandangannya dan berbalik memutar untuk menuju rumah obatnya.
Yuki melepas pelukan lemah Kaze paksa. "Hey, dia pergi, bodoh!"
"Oh, baguslah..." balas Kaze lemah dengan tangis tertahan.
"Hey, Kaze...! Jangan menjadikanku sebagai alasan palsu untuk menyakitinya!"
"Aku tidak bermaksud menyakitinya..."
"Itu pasti menyakitinya! Meskipun kau tak bermaksud untuk menyakitinya dan hanya ingin ia membenci mu, ia pasti terluka! Wanita itu sensitif..." Yuki beranjak meninggalkan Kaze yang terdiam berpikir. "Itu mungkin benar, tapi itu juga mungkin yang terbaik.
Arti dari Kaze
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura Yuki to Kaze Hyuga
Historical FictionSebuah kisah romansa kehidupan dimasa kerajaan di sebuah negri Indah bernama Naniwa yang berkerabat dengan Jepang dan menceritakan perjalanan kompleks cinta Sakura yang dalam bahasa jepang berarti bunga sakura, juga Yuki yang berarti salju, dan Kaze...