Hidden Truth

28 2 0
                                    

" Masih berencana untuk menyembunyikannya hingga akhir?" Tanya sosok di balik pondasi sesaat setelah Kaze beranjak dari tempatnya menemui ayah Sakura.

"Tidakkah kau pikir terkadang kebenaran akan lebih baik tetap tersimpan rapat untuk melindungi orang-orang yang berharga bagi kita?"

"Tapi, kau pasti tahu akibat menutup semua itu, bukan?"

"Aku sudah mempersiapkannya sejak lama...sangat lama..."

Sosok itu memunculkan dirinya. "Tuan, tolong hentikan! Aku...aku tidak ingin Anda ..." sosok itu menahan air matanya.

"Hhhh, sepertinya aku harus minta maaf padamu karena menjadikanmu satu-satunya yang mengerti tentang hal ini...juga maaf karena aku harus tetap melakukan ini dan tak mempertimbangkan permintaanmu, Ryu..." ayah Sakura menepuk bahu Ryu yang sejenak kemudian meneteskan air mata. "Kau adalah salah satu orang yang sangat berharga bagiku, Ryu..." ayah Sakura kemudian memeluknya.

"Hhh...jika memang itu keputusanmu... sepertinya waktuku juga sudah datang."

"Jangan berbuat bodoh! Kau masih terlalu muda untuk mengakhiri semuanya, masih ada yang harus kau perjuangkan, bukan?"

"Tentu saja, aku akan memperjuangkanmu sebelum mengakhiri semuanya."

Ayah Sakura tertawa lalu melepas pelukannya. " Kau yakin kau tidak salah mengatakannya?"

"Apa maksud Tuan?"

"Yang harus kau perjuangkan itu bukan aku, tapi gadis yang telah memaut kuat hatimu..."

"Hhhh, tuan meledekku lagi.... Tuan benar-benar berbahaya..."

"Lindungi dia dengan hatimu....dan jangan membencinya karena kenyataan yang ia sendiri tak pernah menginginkannya... kau tahu itu pasti, bukan?"

Ryu tersenyum tipis, " Takdir dan kenyataan yang juga tak pernah aku inginkan...."

"Hey, Ryu, mari kita buat tantangan!"

"Hhhh, tantangan apa lagi ini? Anda ingin menjebakku lagi?"

"Oh...sayang sekali, aku cukup serius kali ini...!"

"Baiklah, katakan dan aku akan memikirkannya."

"Bukankah ini takdir yang sangat menarik untuk menjadi salah satu dari hanya dua orang yang mungkin mengetahui kebenaran dari suatu kejadian, Ryu?"

"Takdir yang menarik namun juga menakutkan...."

"Hhhh, maafkan aku membawamu terlibat sejauh ini...."

"Tidak ada yang perlu aku maafkan darimu, Tuan..."

"Kau tetap keras kepala ya... tak bisakah kaumemanggilku ayah saat hanya ada aku kau..."

"Anda terlalu baik untuk dipanggil ayah...."

"Apa kata-katamu tidak terbalik....?" Ryu tersenyum dengan air mata tertahan. Lelaki di depannya bukanlah ayah biologisnya. Namun, beliau yang hanya memiliki anak perempuan dan juga sangat menginginkan anak lelaki telah menganggap dan meminta Ryu untuk menganggapnya sebagai ayahnya. Meski Ryu menolak dan menganggapnya sebagai Tuan, namun Tuannya itu terus bersi keras.

"Maafkan aku ayah...! Aku benar benar tak pandai bertrimakasih..."

"Hhhh...betapa menyenangkannya mendengarnya darimu... tapi, tak ada yang perlu aku maafkan darimu, kau cukup mengerti bagaimana untuk membalas seseorang dan memaafkannya...itu membuatku cukup senang..." keduanya tersenyum haru dengan mata memerah. Hening sejenak dengan hembusan angin yang membelai lembut.

"Hey, Ryu... kau mau terima tantangan dariku?" Ayah Sakura bersuara membuka pembicaraan .

"Hhhh, apa lagi ini? Anda mau meledekku lagi?"

"Sayang sekali, aku cukup serius kali ini..."

"Hhhh, aku harus menyerah jika Anda sudah berkata seperti ini....baiklah, katakan, akan ku pikirkan nanti..."

" Aku bukan pemuda yang menyatakan cintanya dan mau untuk menunggumu berpikir nanti..."

"Anda memaksaku menerimanya?"

" Aku tidak keberatan jika kau tidak mau... lagi pula ini terkait keinginanmu..."

"Apa lagi ini...? Hah... baiklah, Anda menang.... Katakan tantangan Anda....!"

" Untuk menjadi hanya dua orang yang mengetahui suatu kebenaran, bukankah itu hal yang sangat menarik? "

"Tuan...Anda mengatakan hal yang sama lagi..."

"Bagaimana jika kita bertaruh tentang kebenaran itu dengan hidup kita?"

" Tuan...ini bukan..."

"Sayang sekali, tadi kau telah setuju...."

" Apa maksud Tuan...?"

Ayah Sakura menoleh menatap Ryu. "Yang mampu bertahan hidup lebih lama boleh menyebarkan kebenaran itu setelah salah satu dari kita mati, bagaimana?"

Mata Ryu terbelalak terperangah. "Maksud Tuan....? Tuan seperti memintaku untuk me-membunuh Tuan...bagaimana aku bisa mempertaruhkan hidup Anda untuk hal seperti ini?!"

"Itulah dirimu....! Kau selalu seperti ini saat kau menginginkan sesuatu, itulah mengapa kau tak akan pernah mendapatkannya. Kau terlalu memikirkan orang lain saat kau bahkan tahu kau lebih menginkannya dari siapa pun dan dalam keadaan bagaimanapun."

"Aku tidak peduli! Tapi, jika itu adalah Anda...."

Ayah Sakura memutus ucapan Ryu, "Kau tidak juga sadar akan seperti apa sebenarnya dirimu... jika kau sebegitu inginnya memperbaiki namaku, membuat semua orang tahu kebenaran hari itu, maka kau harus memastikan kau bisa hidup lebih lama dariku."

"Tuan..."

"Kau telah ku anggap sebagai anakku, meski kau menolaknya, kau tetap punya satu tanggung jawab yang harus kau lakukan. Aku tak akan memaksamu untuk melakukannya, tapi aku harap kau tak keberatan melakukannya...."

"Apa maksud Tuan...?"

"Tolong... tolong jaga Sakura sepeninggalku...! Dan jelaskan padanya tentang apa yang sebenarnya terjadi setelah semua itu... dia terlihat sangat bahagia hanya dengan melihat Kaze, bagaimana aku sebagai ayahnya tak mengatahui apa yang dia rasakan? Kau juga sudah ku beri tahu rahasia tentang mereka sepuluh tahun lalu, bukan? Itu akan jika mereka bisa berakhir bersama... Dan lagi, aku akan memberimu nasehat, jika kau terus memikirkan bagaimana perasaan Yuki jika kau menginginkannya, kau tidak akan pernah mendapatkannya." Ayah Sakura menepuk bahu Ryu lalu melangkah berlalu membelakangi Ryu. " Jadilah seorang anak yang dapat ku banggakan, Ryu! Dapatkan apa yang kau inginkan! Dan hiduplah dengan bahagia!" ucap ayah Sakura lagi saat baru mengambil dua langkah di belakang Ryu untuk berlalu.

Ryu terdiam dengan tangan mengepal dan air mata menetes di wajahnya. Ia tampak gemetar menahan luapan perasaannya.

 Ia tampak gemetar menahan luapan perasaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sakura Yuki to Kaze HyugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang