Hey, Readers....!!! Author balik lagi hari ini...! Hmmm... nggak banyak-banyak amat sih readernya.... tapi, niat saya nulis juga bukan supaya banyak yang baca, so it's Ok...! Nah, untuk menghargai all Readers n followers, Author persembahkan part 21 yang dua kali lebih panjang dari part-part sebelumnya. sekalian buat bayar keabsenan selama ini.... nah, semoga dengan baca cerita ini readers bisa belajar lebih banyak ya tentang kehidupan...^_^
*
*
Langkah lemah Kaze mencapai pelataran rumah sementaranya di Kota indah itu. Matanya sedari tadi tertunduk berpikir.
"Oh, Tuan Muda kita sudah pulang...!" sebuah suara membuatnya menoleh. Sebuah wajah dengan senyum hangat menyambutnya.
"Pimpinan..." Kaze tersentak kaget. " Apa yang Anda lakukan di sini?"
Sosok itu hanya berjalan mendekat dengan senyumnya lalu sontak memeluk Kaze."Aku merindukanmu... apa kau baik-baik saja?" tanyanya kemudian.
"Aku b-baik." Mata Kaze mulai memerah.
"Kau tahu kau tak bisa berbohong padaku, tapi kau masih melakukannya?"
"Aku hanya merasa...."
"Cukup, tak perlu diteruskan.... Untuk itulah aku datang. Sekarang sebaiknya kita masuk, udara semakin dingin di malam seperti ini."
Kaze hanya menurut dan berjalan masuk bersama orang yang ia panggil pimpinan tadi. Mereka berjalan berdampingan begitu akrab layaknya seorang ayah dan anak. Keduanya duduk di balai menikmati suasana malam. Lelaki tadi menuangkan secangkir teh hangat untuk Kaze.
"Minumlah, kau pasti lelah..."
Kaze meraih cangkir dari tanah liat berpoles ukiran iris dengan warna putih dan ungu yang disodorkan pimpinannya. Tangannya bergerak untuk meminumkannya ke mulutnya. Sejenak ia menahannya, "Aku... aku menemukannya...lagi..." air mata Kaze menetes yang kemudian dengan cepat berusaha ia tutupi dengan segera meminum tehnya.
Tangan pimpinan yang hendak menuang teh ke dalam gelasnya pun tertahan oleh ucapan tiba-tiba Kaze. "Oh, dia? Gadis di festival itu,ya?"
"Hmm...."
" Oh, aku penasaran, seperti apa sekarang gadis yang telah dua kali berhasil mengambil hati pangeran kami. Lalu apa yang akan kau lakukan kali ini?"
"Itu...aku...menunggu perintahmu..."
"Kau yakin itu akan baik-baik saja untuk hanya mendengar dan melaksanakan perintahku?"
"Y-ya...aku rasa..."
"Apa Kiza belum memberitahumu tugasmu?"
"Dia hanya memberikan isyarat yang sudah cukup jelas bagiku..."
"Hhh...jadi begitu ya....?" Tanya pimpinan itu sembari membatin –ternyata dia bahkan tak mampu mengatakannya. Mereka benar-benar saling memikirkan dalam diam, ya....-
"Apa sebenarnya tugas yang harus ku lakukan?"
"Kau yakin kau mau mendengarnya?"
"Cepat atau lambat aku juga akan mendengarnya, bukan?"
"Kau pasti sudah punya bayangan tentang itu. Aku akan menjawabnya dengan jelas jika kau mau menceritakan padaku tentang gadis yang telah kau temukan kembali. Bagaimana?"
"Apa yang ingin Anda dengar tentangnya?"
"Bagaimana kalian kembali bertemu dan bagaimana kau bisa mengenalinya lagi, juga cerita tentang dia di matamu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura Yuki to Kaze Hyuga
Historical FictionSebuah kisah romansa kehidupan dimasa kerajaan di sebuah negri Indah bernama Naniwa yang berkerabat dengan Jepang dan menceritakan perjalanan kompleks cinta Sakura yang dalam bahasa jepang berarti bunga sakura, juga Yuki yang berarti salju, dan Kaze...