Kaze kembali tersenyum. " Mau melihat sesuatu yang lebih indah?"
"Hah...? Lagi?" Sakura masih tak begitu mengerti. Namun, kaki Kaze telah melangkah cepat dan melesat beberapa meter ke dapan di bawah pohon sakura. Ia menarik pedangnya cepat dan menghunuskannya menyerong ke kanan. "Srreeett..." pedangnya mengayun di tengah seranai sakura yang berguguran. Kaze bergerak bersama pedangnya dengan sangat lentur dan cepat. Tubuhnya benar-benar seirama dengan pedang, angin, senja, serta sakura yang menemaninya. Mata Sakura membulat tak takjub akan apa yang dilihatnya. Visualnya mengabadikan momen itu baik-baik. Hingga akhirnya Kaze melompat bersama pedangnya ke atas sehingga tampak tepat berada di depan mentari senja dan seranai sakura. Ia kemudian menyudahinya. Ia berjalan melangkah cepat ke arah Sakura yang masih berdiri dan menatap Kaze dengan ketakjubannya.
"Hhhh...Bagaimana? Kau suka?"
"Dimana kau belajar semua ini?"
"Ah, kau justru bertanya seperti itu saat kau merasa takjub? Aku kira mungkin aku akan mendapatkan..."
"Aku menyukaimu..." potong Sakura tiba-tiba.
"Hah..?"Kaze tersenyum sembari memastikan ia tak salah dengar.
Sakura tersadar. "Oh...maksudku... aku suka..."
"Cukup. Kau tak perlu melanjutkannya. Aku juga..." Kaze menggantung ucapannya.
"Juga apa?"
"Ah, sudah hampir malam, ayo kita pulang!" ajak Kaze kemudian mengalihkan pembicaraan. Lalu segera beranjak meninggalkan Sakura beberapa langkah di belakangnya.
"Hey, kau bilang kita? Kita akan pulang kemana?" Sakura berlari kecil hingga menyamai Kaze. Kaze hanya menjawab tanyanya dengan senyuman.
"Jawab aku, Kaze..." Sakura merengek memasang wajah memelas.
"Ah, kau benar-benar...." Kaze menoleh ke arah Sakura. "Seorang lelaki yang baik terhormat tak akan membiarkan seorang gadis sepertimu berjalan sendirian untuk pulang di malam hari seperti ini. Jadi, aku akan mengantarmu pulang, mengerti?"
Sakura tersenyum. "Terima kasih, Kaze..."
Keduanya berjalan beriringan hingga sampai di depan gerbang rumah Sakura. "Baiklah, cepatlah masuk ke dalam!"
"Kau tidak mampir? Bukankah tadi kau mencari Hyuga? Mungkin sekarang dia ada di dalam."
" Tidak usah, besok aku akan kembali lagi kesini."
"Baiklah, akan ku sampaikan pada Hyuga." Sakura hendak melangkahkan kakinya masuk.
"Sakura..." panggil Kaze menghentikan langkah Sakura. "Mungkin besok aku tidak datang untuk mencari Hyuga...mungkin aku akan...langsung mencarimu..." Kaze mengakhirinya dengan senyum indahnya. Sakura terperangah. Apa yang baru saja aku dengar? Tanyanya pada dirinya sendiri.
"Nona...Sakura..." panggilan refleks itu mengalir dari mulut Hyuga. Sakura menoleh bersamaan dengan Kaze ke arah suara itu.
"Oh, ayah...! Ayah sudah pulang?" Sakura bergegas menuju ayahnya yang berdiri beberapa langkah di depannya bersama Hyuga dan beberapa pengawalnya. Sakura memeluk ayahnya hangat. Kaze tersenyu tipis sedang ayah Sakura masih menatap Kaze dalam tanpa menjawab tanya atau pelukkan putrinya. Ini bukan dirinya yang biasanya. Hyuga tersadar dan mulai mempertanyakannya. Apa yang sebenarnya terjadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura Yuki to Kaze Hyuga
Historical FictionSebuah kisah romansa kehidupan dimasa kerajaan di sebuah negri Indah bernama Naniwa yang berkerabat dengan Jepang dan menceritakan perjalanan kompleks cinta Sakura yang dalam bahasa jepang berarti bunga sakura, juga Yuki yang berarti salju, dan Kaze...