Cerita sudah tamat. Tapi tolong, jangan lupa vote dan comentnya, ya?
Hargailah karya orang. Jangan menjadi pembaca gelap, jadilah pembaca yang pintar, guys:)Author POV
~
Langit hari ini memang cerah, namun tak secerah hati (Namakamu). Ya, (Namakamu). Gadis berusia 15 tahun yang baru saja menginjak bangku kelas 1 SMA. Dia termasuk gadis yang jahil, rese, pembangkang, egois, konyol, dan masa bodo. Tak jarang jika banyak yang bersahabat dengannya. Dia termasuk pendengar dan penasihat yang baik.
Bukan (Namakamu) namanya kalau dia harus berangkat sekolah pagi-pagi buta. Dia tak memikirkan sekalipun sudah disuruh oleh guru maupun senior di sekolah barunya agar berangkat lebih awal, yaitu pukul 6.30. Dengan santainya, (Namakamu) tiba di sekolah pukul 6.45, di mana seluruh peserta MOS sudah ditata rapi dan mengikuti apel.
"Pagi, Pak!" sapanya ke pada satpam sekolahan yang tengah berjaga di pos.
Sang satpam hanya mengerlingkan mata dan menggaruk kulit kepalanya yang tak gatal. Mengapa tidak? Gadis yang satu ini dengan santainya berjalan tanpa mempedulikan peraturan MOS yang ada. Dia ini tidak tahu atau terlalu berani untuk melanggar peraturan itu?
"Hei lo!" seru seseorang dengan suara menyeramkan.
Baru saja (Namakamu) hampir lolos masuk ke dalam barisan kelasnya yang sudah diatur, suara menyeramkan itu menghentikan langkahnya. (Namakamu) dengan sikap masa bodonya hanya diam dan memasang sikap istirahat seraya mengikuti apel pembukaan MOS. Tanpa rasa dan tanpa dosa, dia membiarkan senior itu.
"Heh punya telinga ngga sih lo!" seru orang itu lagi yang tadi berteriak. Ia mendekatkan langkahnya ke arah gadis berambut panjang yang belum memakai atribut MOS.
Senior tampan yang sedari tadi berteriak itu naik pitam karena peserta MOS yang tidak tahu aturan itu tetap cuek berdiri di dalam barisan siswa.
(Namakamu) melirik sepintas ke arah senior yang tingginya hampir sama dengannya. Dari hari pembagian kelas dua hari yang lalu, senior tampan ini yang paling dielu-elukan siswa perempuan, tapi berbeda dengan (Namakamu). Dia tetap masa bodo.
"Lo budek apa tuli sih hah!" seru senior tampan itu lagi.
Lagi-lagi (Namakamu) hanya melirik. "Well? Anda berbicara dengan saya?" ujarnya dengan tampang tanpa dosa.
"Ya ngomong sama lo lah! Masa sama tiang bendera!" bentak senior tampan.
"Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Memangnya kata-kata 'lo' itu tercantum dalam KBBI ya?" celoteh (Namakamu). "Bukannya itu termasuk bahasa gaaoooelll," tambahnya dengan ekspresi dilebih-lebihkan.
Tanpa menunggu aba-aba apapun, senior tampan itu segera menarik (Namakamu) keluar dari barisan dengan cengkraman di lengan yang tanpa ampun. Sesekali (Namakamu) meringis kesakitan.
"Lepasin!!!" teriak (Namakamu).
Senior tampan yang menyeret (Namakamu) itu memisahkan (Namakamu) ke tempat yang jauh dari barisan. Tepatnya di samping kanan aula sekolah yang sepi. Diikuti beberapa senior lain di belakangnya, tak menutup kemungkinan (Namakamu) harus patuh atau ketakutan, namun malah membuatnya semakin melawan karena menurutnya hal semacam ini sudah biasa.
"Aw, dasar osis rese! Sakit tahu!" omel (Namakamu).
"Udah terlambat, nantang lagi sama senior. Mau jadi jagoan lo di sekolah ini? Lo tuh cewek!" rutuk senior tampan ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/76057240-288-k152357.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Senior Jutek VS Junior Rese • IDR [Completed]
Подростковая литература[[SEBAGIAN CHAPTER HANYA BISA DIBACA OLEH FOLLOWERS]] #SERI PERTAMA SENIOR JUTEK VS JUNIOR RESE . . Bagaimana dengan kehidupanmu setelah bertemu dengan Senior Jutek yang sok ganteng. Atau bertemu dengan Junior Rese yang selalu mengusik keseharianmu...