"Udah deh (Namakamu), buat sementara waktu ini lo pulang dulu.. ngga usah peduliin hak asuh lo jatuh ke nyokap lo. Kalo lo emang ngga mau sama nyokap lo, lo bisa tuh kabur kaya sekarang," celoteh Iqbaal kesal.
(Namakamu) memeluk lututnya. Ia benar-benar mati rasa. Ia tidak ingin berbuat apa-apa. Dan sebenarnya di dalam hatinya adalah banyak sekali rasa tidak enak dengan Iqbaal. Dan mengenai apa yang mereka lakukan di malam tadi sepertinya akan menjadi bencana jika orang tua mereka mengetahuinya walaupun mereka sama sekali tidak melakukan perbuatan yang terlarang atau melanggar aturan lelaki dan perempuan yang belum menikah.
"Lo pulang ya? Kasihan lho bokap nyokap lo masih digantung sama pengadilan. Karena gara-gara lo kabur gini,"
"Tapi gue ngga-"
"(NAMAKAMU)! Please kali ini nurut! Dan lo juga ngga mungkin kan lama-lama di dalem kamar gue kaya gini?! Kalo sampe bunda dan ayah gue tahu, gue bisa mati!" omel Iqbaal.
Dan baru kali ini (Namakamu) tak berani menatap lawan bicaranya. Dan baru kali ini ia terlihat lemah di depan orang lain.
"Kalo gue ngga pergi aja lo boleh tetep di sini kok.. karena gue harus pergi selama beberapa minggu ini, kayaknya gue ngga bisa nolong lo lagi sementara waktu.." tambah Iqbaal dengan suara yang mulai melemah.
(Namakamu) menatap Iqbaal sendu. "Jadi lo mau pergi? Kemana??" ucapnya dengan nada yang seakan berbicara 'jangan pergi please'.
Iqbaal menghembuskan napasnya kemudian memegang kedua pundak (Namakamu). "Gue ikut lomba LCC tingkat provinsi. Dan lo harus do'a in gue menang ya," jelasnya sambil menatap mata (Namakamu) lekat-lekat.
Mata (Namakamu) berkaca-kaca. "Jadi.. lo ngga nemenin gue lagi di saat gue-"
"Ssstt gue bakal tetep nemenin lo kok, tapi buat beberapa hari aja please ijinin gue dan do'ain gue ya. Gue ngga akan lama kok," ucap Iqbaal dengan mantap.
"Janji??"
Iqbaal mendekap (Namakamu) dan merapatkan pelukannya. "Janji.. gue bakal pulang bawa persembahan buat lo,"
(Namakamu) tersenyum simpul di balik dada Iqbaal. Dan entah mengapa, posisi seperti sekarang ini adalah tempat favorit (Namakamu) yang terbaru. Di sana memberikan getaran tersendiri..
'Dan Baal.. semoga lo bener-bener mau bahagiain gue, gue mulai terbiasa nyaman di dekat lo. Please jangan pergi lama-lama ya..'
Ketika bibir tak dapat mengucap, mungkin hati yang mulai berbicara. Seperti apa yang dikatakan batin (Namakamu) tadi. Dan apakah memang benar? (Namakamu) akan mulai terbiasa nyaman dan mungkin akan jatuh cinta dengan Iqbaal? Senior jutek yang kini berubah menjadi bawel ke padanya?
***
Aldi kembali melangkahkan kakinya menuju perpustakaan sekolah, salah satu tempat terfavoritenya di sekolah setelah kantin dan juga wc yang biasa menjadi bahan alasannya untuk kabur dari guru-guru killer yang membosankan. Aldi sendiri memang dikenal sebagai murid yang berprestasi, tak kalah dengan Iqbaal. Namun di lomba LCC, Aldi tak mengikutinya.
Dan tiga hari sudah Aldi melihat seseorang yang selama ini disukainya, (Namakamu). Belakangan ini gadis itu terlihat sangat murung dan tidak seceria hari-hari biasanya. Dan selama ini, Aldi hanya menjadi pengamat (Namakamu) dari jauh di perpustakaan sekolah ini.
Aldi mengingat ucapan Kiki yang intinya, jika ingin mendapatkan, berusahalah ketika kesempatan berada di depan mata. Dan mungkin memang kali ini adalah kesempatan bagi Aldi untuk mulai datang ke kehidupan (Namakamu).

KAMU SEDANG MEMBACA
1. Senior Jutek VS Junior Rese • IDR [Completed]
Fiksi Remaja[[SEBAGIAN CHAPTER HANYA BISA DIBACA OLEH FOLLOWERS]] #SERI PERTAMA SENIOR JUTEK VS JUNIOR RESE . . Bagaimana dengan kehidupanmu setelah bertemu dengan Senior Jutek yang sok ganteng. Atau bertemu dengan Junior Rese yang selalu mengusik keseharianmu...