"Lo gila (Namakamu)," ucap Salsha memecah keheningan.
(Namakamu) yang sedari tadi fokus dengan jalanan, menatap Salsha yang duduk di sampingnya sepintas. "Gue sebel Sal. Gue emang jahil, tapi kalo dijahilin balik, gue ngga suka!" ujarnya kesal. Kemudian menambah kecepatan mobilnya.
Salsha berpegangan dengan kuat. Baru kali ini ia dibawa sekencang ini. "Dan lo itu egois," ucapnya sambil meringis ketakutan.
"Gue emang egois. Dan kalo ada yang lebih egois dari gue, gue juga ngga suka!" ujar (Namakamu) garang.
"Okeoke... jadi ki-kita mau ke mana?" Salsha terbata-bata menahan rasa takutnya karena (Namakamu) begitu lincah melewati kendaraan-kendaraan lain di jalan.
"Gue pengen relax,"
Beberapa saat kemudian Salsha tak merasakan tubuhnya seperti dibawa naik wahana dengan kecepatan maksimal. Rupanya beberapa detik tadi (Namakamu) sudah memarkirkan mobilnya di depan sebuah caffe yang terbilang kecil dan sepi pengunjung.
"Kok sepi?" gumam Salsha setelah turun dari mobil (Namakamu).
"Karena sepi, gue suka menyendiri di sini,"
Kemudian (Namakamu) melangkah masuk ke dalam caffe meninggalkan sahabat barunya itu. Ketika sampai di meja kasir, ia disambut oleh lelaki tampan dengan badan yang hampir tertutup tatto. Ia pemilik caffe kecil ini. Di hari-hari biasa, caffe ini sepi pengunjung. Berbeda saat malam minggu tiba. Pelayan bisa sampai kewalahan.
"Upil kuda! Udah lama lo ngga ke sini!" seru lelaki bertatto itu sambil menepuk kening (Namakamu).
(Namakamu) mengerucutkan bibirnya. "Need relaxation brother! Wooo hahaha,"
Salsha memasuki caffe. Saat menatap lelaki bertatto yang tengah asyik berbincang dengan (Namakamu), ekpresinya langsung berubah.
(Namakamu) memasang senyum lebarnya. "Ohiya Bang, kenalin ini Salsha sahabat baru aku. Dan Salsha, kenalin ini kakak aku, Dixie. Semoga kalian bahagia," ucapnya sumringah lalu meninggalkan Salsha.
"Hai Salsha, gue Dixie," ujar lelaki bertatto itu sambil mengulurkan tangannya.
"Gue Salsha," ucap Salsha menyambut tangan Dixie sekilas kemudian berlari menuju (Namakamu) yang sudah duduk di salah satu bangku. "Gila. Itu beneran kakak lo, (Namakamu)?" tanya Salsha berbisik.
(Namakamu) kembali tersenyum. "Iya kakak gue,"
"Kakak kandung?"
(Namakamu) mengangguk. "Kandung,"
"Bukannya lo bilang kalo lo anak satu-satunya?" tanya Salsha kebingungan.
(Namakamu) melemparkan sebuah bungkusan kotak ke atas meja. Kemudian menatap sahabatnya itu. "Iya gue anak satu-satunya yang masih diakui di atas KK. AHAHAHA!"
Salsha menggelengkan kepala. "Maksud lo?"
"Gue sebenernya punya Kakak dua, yang satu dia dihapus dari KK, dan yang satu udah koit ke neraka jahanam,"
Salsha menganga.
Klick
(Namakamu) menghidupkan korek api yang digenggamnya kemudian menempelkannya ke ujung rokok yang sudah ia rapatkan ke bibirnya."Astaga (Namakamu), lo ngerokok?!"
(Namakamu) menghembuskan asap rokok yang dihisapnya. "Dan setelah gue ceritain ini, lo bakalan ngertiin kalo sebenernya gue itu bad girl,"
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Senior Jutek VS Junior Rese • IDR [Completed]
Fiksi Remaja[[SEBAGIAN CHAPTER HANYA BISA DIBACA OLEH FOLLOWERS]] #SERI PERTAMA SENIOR JUTEK VS JUNIOR RESE . . Bagaimana dengan kehidupanmu setelah bertemu dengan Senior Jutek yang sok ganteng. Atau bertemu dengan Junior Rese yang selalu mengusik keseharianmu...